DANGHYANG ALAS PURWO BANGKIT




PERJANJIAN SUNAN KALIJAGA BATAL
Lima ratus tahun perjanjian sunan Kalijaga dengan Sabdopalon dan Noyogenggong pengawal Prabu Brawijaya telah berlalu,Sabdopalon dan Noyogenggong sebagai perwakilan komonitas agama leluhur telah menyebarkan pasukan siluman .Secara nyata ,aktifitas di sini juga meningkat,inilah laporan wartawan posmo dari Alas Purwo.Peta mitologi jawa memang tidak bisa lepas dari Alas Purwo,hutan seluas 43.000 Ha di kabupaten Banyuwangi,jatim itu diyakini sebagai “pangkalan”bersamaan dengan dituliskan ini terjadi “Gempa”di Sumatra Barat 7,6 skala richter memang pas dengan janji leluhur(lindu ping pitu sak dino)artinya kami sebagai penulis didukung oleh leluhur yaitu”Sabdo Palon dan Noyogenggong.Semua sumpah beliau tertuang dalam kitab “Darmogandul”.Sabdopalon dan Noyogenggong adalah pengawal/abdi setia Prabu Brawijaya yang membangun Kerajaan Siluman.Kekuatan siluman itulah yang lima ratus tahun lalu “bersumpah”akan membalas sakit hatinya pada masyarakat jawa yang telah meninggalkan agama leluhurnya.
Kisah yang termuat dalam serat Darmogandul menyebutkan,kejatuhan Majapahit oleh trahnya sendiri telah menorehkan sejarah pahit dalam masyarakat jawa.Kerajaan ambruk,kepercayaan masyarakat tercabik-cabik.Rakyat tidak punya lagi panutan.Karena sang raja Prabu Brawijaya VIII(dikabarkan telah memeluk agama islam)atas bujuk rayu sunan Kalijaga(akal-akalan),padahal raja Brawijaya melarikan diri ke jawa Tengah dan beliau Mukswa di Candi Ceto(dokumen dari trah Majapahit asli),sehingga rasa sakit hati itu diungkapkan Sabdopalon dengan diiringi suara gelegar petir membelah langit.
Lima ratus tahun telah berlalu,kaum siluman yang semula diikat oleh perjanjian sunan Kalijaga,kini bangkit dan memerintah jawa,tak heran saat ini di daerah tanah jawa terjadi bencana alam,kerusuhan di mana-mana,manusia jawa sudah hilang sifat kemanusiaannya.Berlaku secara brutal seolah-olah tak mengenal belas kasihan,sesame saudara saling bunuh demi sesuap nasi/uang/harta/sekedar isi perut.Sesama bangsa saling injak,sesame agama saling bantai karena batin mereka yang rapuh telah kemasukan dajal-dajal yang bercokol di bumi Nusantara ini selama ratusan tahun.
Sekarang saatnya bangkit/moment memunculkan satrio piningit untuk menentramkan tanah jawa,di manakah dia sedang berada ??????????????????
Kita tunggu dan tunggu dengan sabar karena sudah ditentukan waktu yang tepat……………………………..

MAJAPAHIT GWK/WISNU BUDDHA


BUKTI MAJAPAHIT MASIH EKSIS DI NUSANTARA DARI TERJEMAHAN NEGARA KERTAGAMA (1)DIAMBIL DARI HERITAGE OF JAVA :
Pupuh I
1. Om! Sembah pujiku orang hina ke bawah telapak kaki Pelindung jagat
Siwa-Buda Janma-Batara sentiasa tenang tenggelam dalam Samadi
Sang Sri Prawatanata, pelindung para miskin, raja adiraja dunia
Dewa-Batara, lebih khayal dari yang khayal, tapi tampak di atas tanah

2. Merata serta meresapi segala makhluk, nirguna bagi kaum Wisnawa
Iswara bagi Yogi, Purusa bagi Kapila, hartawan bagai Jambala
Wagindra dalam segala ilmu, dewa Asmara di dalam cinta berahi
Dewa Yama di dalam menghilangkan penghalang dan menjamin damai dunia

3. Begitulah pujian pujangga penggubah sejarah raja, kepada Sri Nata
Rajasanagara, Sri Nata Wilwatikta yang sedang memegang tampuk negara
Bagai titisan Dewa-Batara beliau menyapu duka rakyat semua
Tunduk setia segenap bumi Jawa, bahkan malah seluruh nusantara

4. Tahun Saka masa memanah surya (1256) beliau lahir untuk jadi narpati
Selama dalam kandungan di Kahuripan, telah tampak tanda keluhuran
Gempa bumi, kepul asap, hujan abu, guruh halilintar menyambar-nyambar
Gunung Kampud gemuruh membunuh durjana, penjahat musnah dari
negara

5. Itulah tanda bahwa Batara Girinata menjelma bagai raja besar
Terbukti, selama bertakhta, seluruh tanah Jawa tunduk menadah p’rintah
Wipra, satria, waisya, sudra, keempat kasta sempurna dalam pengabdian
Durjana berhenti berbuat jahat, takut akan keberanian Sri Nata

Pupuh II
1. Sang Sri Rajapatni yang ternama adalah nenekanda Sri Baginda
Seperti titisan Parama Bagawati memayungi jagat raya
Selaku wikuni tua tekun berlatih yoga menyembah Buda
Tahun Saka dresti saptaruna (1272) kembali beliau ke Budaloka

2. Ketika Sri Rajapatni pulang ke Jinapada, dunia berkabung
Kembali gembira bersembah bakti semenjak Baginda mendaki takhta
Girang ibunda Tribuwana Wijayatunggadewi mengemban takhta
Bagai rani di Jiwana resmi mewakili Sri Narendra-putera

Pupuh III
1. Beliau bersembah bakti kepada ibunda Sri Rajapatni
Setia mengikuti ajaran Buda, menyekar yang telah mangkat
Ayahanda Baginda raja yalah Sri Kertawardana raja
Keduanya teguh beriman Buda demi perdamaian praja

2. Ayahnya Sri Baginda raja bersemayam di Singasari
Bagai Ratnasambawa menambah kesejahteraan bersama
Teguh tawakal memajukan kemakmuran rakyat dan negara
Mahir mengemudikan perdata, bijak dalam segala kerja

Pupuh IV
1. Puteri Rajadewi Maharajasa, ternama rupawan
Bertakhta di Daha, cantik tak bertara, bersandar nam guna
Adalah bibi Baginda, adik maharani di Jiwana
Rani Daha dan rani Jiwana bagai bidadari kembar

2. Laki sang rani Sri Wijayarajasa dari negeri Wengker
Rupawan bagai titisan Upendra, mashur bagai sarjana
Setara raja Singasari, sama teguh di dalam agama
Sangat mashurlah nama beliau di seluruh tanah Jawa

Pupuh V
1. Adinda Baginda raja di Wilwatikta:
Puteri jelita, bersemayam di Lasem
Puteri jelita Daha, cantik ternama
Indudewi puteri Wijayarajasa

2. Dan lagi puteri bungsu Kertawardana
Bertakhta di Pajang, cantik tidak bertara
Puteri Sri Narapati Jiwana yang mashur
Terkenal sebagai adinda Sri Baginda

Pupuh VI
1. Telah dinobatkan sebagai raja tepat menurut rencana
Laki tangkas rani Lasem bagai raja daerah Matahun
Bergelar Rajasawardana sangat bagus lagi putus dalam naya
Raja dan rani terpuji laksana Asmara dengan Pinggala

2. Sri Singawardana, rupawan, bagus, muda, sopan dan perwira
Bergelar raja Paguhan, beliaulah suami rani Pajang
Mulia perkawinannya laksana Sanatkumara dan dewi Ida
Bakti kepada raja, cinta sesama, membuat puas rakyat

3. Bhre Lasem Menurunkan puteri jelita Nagarawardani
Bersemayam sebagai permaisuri pangeran di Wirabumi
Rani Pajang menurunkan Bhre Mataram Sri Wikramawardana
Bagaikan titisan Hyang Kumara, wakil utama Sri narendra
4. Puteri bungsu rani Pajang mem’rintah daerah Pawanuhan
Berjuluk Surawardani masih muda indah laksana gambar
Para raja pulau Jawa masing-masing mempunyai negara
Dan Wilwatikta tempat mereka bersama menghamba Sri nata

Pupuh VII
1. Melambung kidung merdu pujian sang prabu, beliau membunuh musuh-
musuh
Bagai matahari menghembus kabut, menghimpun negara di dalam kuasa
Girang janma utama bagai bunga tunjung, musnah durjana bagai kumuda
Dari semua desa di wilayah negara pajak mengalir bagai air

2. Raja menghapus duka si murba sebagai Satamanyu menghujani bumi
Menghukum penjahat bagai dewa Yana, menimbun harta bagaikan Waruna
Para telik masuk menembus segala tempat laksana Hyang Batara Bayu
Menjaga pura sebagai dewi Pretiwi, rupanya bagus seperti bulan

3. Seolah-olah Sang Hyang Kama menjelma, tertarik oleh keindahan pura
Semua para puteri dan isteri sibiran dahi Sri Ratih
Namun sang permaisuri, keturunan Wijayarajasa, tetap paling cantik
Paling jelita bagaikan Susumna, memang pantas jadi imbangan Baginda

4. Berputeralah beliau puteri mahkota Kusumawardani, sangat cantik
Sangat rupawan jelita mata, lengkung lampai, bersemayam di Kabalan
Sang menantu Sri Wikramawardana memegang perdata seluruh negara
Sebagai dewa-dewi mereka bertemu tangan, menggirangkan pandang

Pupuh VIII
1. Tersebut keajaiban kota: tembok batu merah, tebal tinggi, mengitari pura
Pintu barat bernama Pura Waktra, menghadap ke lapangan luas,
bersabuk parit
Pohon brahmastana berkaki bodi, berjajar panjang, rapi berbentuk aneka
ragam
Di situlah tempat tunggu para tanda terus-menerus meronda, jaga paseban

2. Di sebelah utara bertegak gapura permai dengan pintu besi penuh berukir
Di sebelah timur: panggung luhur, lantainya berlapis batu, putih-putih mengkilat
Di bagian utara, di selatan pekan, rumah berjejal jauh memanjang, sangat indah
Di selatan jalan perempat: balai prajurit tempat pertemuan tiap Caitra

3. Balai agung Manguntur dengan balai Witana di tengah, menghadap padang watangan
Yang meluas ke empat arah; bagaian utara paseban pujangga dan menteri
Bagian timur paseban pendeta Siwa-Buda, yang bertugas membahas upacara
Pada masa grehana bulan Palguna demi keselamatan seluruh dunia

4. Di sebelah timur pahoman berkelompok tiga-tiga mengitari kuil siwa
Di sebelah tempat tinggal wipra utama, tinggi bertingkat, menghadap panggung korban
Bertegak di halaman sebelah barat; di utara tempat Buda bersusun tiga
Puncaknya penuh berukir; berhamburan bunga waktu raja turun berkorban

5. Di dalam, sebelah selatan Manguntur tersekat pintu, itulah paseban
Rumah bagus berjajar mengapit jalan ke barat, disela tanjung berbunga lebat
Agak jauh di sebelah barat daya: panggung tempat berkeliaran para perwira
Tepat di tengah-tengah halaman bertegak mandapa penuh burung ramai berkicau
6. Di dalam, di selatan ada lagi paseban memanjang ke pintu keluar pura yang kedua
Dibuat bertingkat-tangga, tersekat-sekat, masing-masing berpintu sendiri
Semua balai bertulang kuat bertiang kokoh, papan rusuknya tiada tercela
Para prajurit silih berganti, bergilir menjaga pintu, sambil bertukar tutur

Pupuh IX
1. Inilah para penghadap: pengalasan Ngaran, jumlahnya tak terbilang
Nyu Gading Janggala-Kediri, Panglarang, Rajadewi, tanpa upama
Waisangka kapanewon Sinelir, para perwira Jayengprang Jayagung
Dan utusan Pareyok Kayu Apu, orang Gajahan, dan banyak lagi

2. Begini keindahan lapang watangan luas bagaikan tak berbatas
Menteri, bangsawan, pembantu raja di Jawa, di deret paling muka
Bhayangkari tingkat tinggi berjejal menyusul di deret yang kedua
Di sebelah utara pintu istana, di selatan satria dan pujangga

3. Di bagian barat: beberapa balai memanjang sampai mercudesa
Penuh sesak pegawai dan pembantu serta para perwira penjaga
Di bagian selatan agak jauh: beberapa ruang, mandapa dan balai
Tempat tinggal abdi Sri narapati Paguhan, bertugas menghadap
4. Masuk pintu kedua, terbentang halaman istana berseri-seri
Rata dan luas, dengan rumah indah berisi kursi-kursi berhias
Di sebelah timur menjulang rumah tinggi berhias lambang kerajaan
Itulah balai tempat terima tatamu Sri nata di Wilwatikta

Pupuh X
1. Inilah pembesar yang sering menghadap di balai witana
Wredamentri, tanda menteri pasangguhan dengan pengiring
Sang Panca Wilwatikta: mapatih, demung, kanuruhan, rangga
Tumenggung, lima priyayi agung yang akrab dengan istana

2. Semua patih, demung negara bawahan dan pengalasan
Semua pembesar daerah yang berhati tetap dan teguh
Jika datang, berkumpul di kepatihan seluruh negara
Lima menteri utama, yang mengawal urusan negara

3. Satria, pendeta, pujangga, para wipra, jika menghadap
Berdiri di bawah lindungan asoka di sisi witana
Begitu juga dua dharmadhyaksa dan tujuh pembantunya
Bergelar arya, tangkas tingkahnya, pantas menjadi teladan

Pupuh XI
1. Itulah penghadap balai witana, tempat takhta, yang terhias serba bergas
Pantangan masuk ke dalam istana timur, agak jauh dari pintu pertama
Ke Istana Selatan, tempat Singawardana, permaisuri, putra dan putrinya
Ke Istana Utara, tempat Kertawardana. Ketiganya bagai kahyangan

2. Semua rumah bertiang kuat, berukir indah, dibuat berwarna-warni
Kakinya dari batu merah pating berunjul, bergambar aneka lukisan
Genting atapnya bersemarak serba meresapkan pandang, menarik perhatian
Bunga tanjung, kesara, campaka dan lain-lainnya terpencar di halaman

Pupuh XII
1. Teratur rapi semua perumahan sepanjang tepi benteng
Timur tempat tinggal pemuka pendeta Siwa Hyang Brahmaraja
Selatan Buda-sangga dengan Rangkanadi sebagai pemuka
Barat tempat arya, menteri dan sanak-kadang adiraja

2. Di timur, tersekat lapangan, menjulang istana ajaib
Raja Wengker dan rani Daha penaka Indra dan Dewi Saci
Berdekatan dengan istana raja Matahun dan rani Lasem
Tak jauh di sebelah selatan raja Wilwatikta

3. Di sebelah utara pasar: rumah besar bagus lagi tinggi
Di situ menetap patih Daha, adinda Baginda di wengker
Batara Narapati, termashur sebagai tulang punggung praja
Cinta taat kepada raja, perwira, sangat tangkas dan bijak

4. Di timur laut rumah patih Wilwatikta, bernama Gajah Mada
Menteri wira, bijaksana, setia bakti kepada negara
Fasih bicara, teguh tangkas, tenang tegas, cerdik lagi jujur
Tangan kanan maharaja sebagai, penggerak roda negara

5. Sebelah selatan puri, gedung kejaksaan tinggi bagus
Sebelah timur perumahan Siwa, sebelah barat Buda
Terlangkahi rumah para menteri, para arya dan satria
Perbedaan ragam pelbagai rumah menambah indahnya pura

6. Semua rumah memancarkan sinar warnanya gilang-cemerlang
Menandingi bulan dan matahari, indah tanpa upama
Negara-negara di nusantara, dengan Daha bagai pemuka
Tunduk menengadah, berlindung di bawah Wilwatika

Pupuh XIII
1. Terperinci demi pulau negara bawahan, paling dulu M’layu:
Jambi, Palembang, Toba dan Darmasraya pun ikut juga disebut
Daerah Kandis, Kahwas, Minangkabau, Siak, Rokan, Kampar dan Pane
Kampe, Haru serta Mandailing, Tamihang, negara Perlak dan Padang
2. Lwas dengan Samudra serta Lamuri, Batan, Lampung dan juga Barus
Itulah terutama negara-negara Melayu yang t’lah tunduk
Negara-negara di pulau Tanjungnegara: Kapuas-Katingan
Sampit, Kota Lingga, Kota Waringin, Sambas, Lawai ikut tersebut

Pupuh XIV
1. Kadandangan, Landa Samadang dan Tirem tak terlupakan
Sedu, Barune (ng), Kalka, Saludung, Solot dan juga Pasir
Barito, Sawaku, Tabalung, ikut juga Tanjung Kutei
Malano tetap yang terpenting di pulau Tanjungpura

2. Di Hujung Medini Pahang yang disebut paling dahulu
Berikut Langkasuka, Saimwang, Kelantan serta Trengganu
Johor, Paka, Muar, Dungun, Tumasik, Kelang serta Kedah
Jerai, Kanjapiniran, semua sudah lama terhimpun

3. Di sebelah timur Jawa seperti yang berikut:
Bali dengan negara yang penting Badahulu dan Lo Gajah
Gurun serta Sukun, Taliwang, pulau Sapi dan Dompo
Sang Hyang Api, Bima, Seran, Hutan Kendali sekaligus

4. Pulau Gurun, yang juga biasa disebut Lombok Merah
Dengan daerah makmur Sasak diperintah seluruhnya
Bantayan di wilayah Bantayan beserta kota Luwuk
Sampai Udamakatraya dan pulau lain-lainnya tunduk

5. Tersebut pula pulau-pulau Makasar, Buton, Banggawi
Kunir, Galian serta Salayar, Sumba, Solot, Muar
Lagi pula Wanda (n), Ambon atau pulau Maluku, Wanin
Seran, Timor, dan beberapa lagi pulau-pulau lain

Pupuh XV
1. Inilah nama negara asing yang mempunyai hubungan
Siam dengan Ayudyapura, begitu pun Darmanagari
Marutma, Rajapura, begitu juga Singanagari
Campa, Kamboja dan Yawana yalah negara sahabat
2. Tentang pulau Madura, tidak dipandang negara asing
Karena sejak dahulu dengan Jawa menjadi satu
Konon tahun Saka lautan menantang bumi, itu saat
Jawa dan Madura terpisah meskipun tidak sangat jauh
3. Semenjak nusantara menadah perintah Sri Baginda
Tiap musim tertentu mempersembahkan pajak upeti.
Demikianlah terjemahan dari Negara kertagama yang jarang di buka bahkan disakralkan di BALI tapi di tanah JAWA sendiri bahkan sudah tidak dihiraukan lagi sejarah keberadaan-Nya sendiri.SEMENJAK ITU SAMPAI SAAT SEKARANG INI masih akan berjalan BISAMA DARI BHATARA/BHATARI KAWITAN,sekarang tinggal saudara-saudari mau menjadikan apa tanah Nusantara ini,silahkan…………namun yang perlu di perhatikan dari terjemahan Negarakertagama tersebut adalah memberitahukan kepada generasi penerus,bisakah menjaga dan mempertahankan tanah air ini dan memperluas kekuasaan nenek moyang kita ???
Kenyataannya sekarang adalah justru berbanding terbalik,,jangankan menjaga/memperluas bahkan sedikit demi sedikit tanah air ini sudah diambil orang baik dari segi kekayaan yang terkandung di dalam-nya maupun pulau-pulau kekuasaan Beliau sedikit demi sedikit sudah keluar/memisahkan diri dari Nusantara.Kenapa ????????????
Jawabannya adalah karena kita telah meninggalkan adat budaya Nenek Moyang dan menerapkan adat budaya luar yang belum tentu cocok untuk Negara kita sendiri.kita dipengaruhi dan otak kita di cuci dengan tai,di kencingi setelah itu kepala kita di-injak-injak bahkan di suruh mengebom tanah sendiripun mau karena diiming-imingi dengan uang besar harga diri di jual,sehingga klop sudah alasannya adalah karena pemimpin kita terlalu bodoh untuk mengatur negarnya,sehingga rakyat bukan disejahtrakan tapi dimelaratkan.Yang duduk di pemerentahan berlomba-lomba memperkaya diri bukan memajukan Negara.Sedangkan di pihak ketiga tanggap mengambil moment untuk mencerai beraikan Tanah kita sendiri yang ujung-ujungnya sudah tentu ingin menguasai bahkan kalau bisa mengambilsemua kekayaan Tanah Air kita di setor ke Negara-nya dengan dalih berbagai macam trik-trik yang bisa diterima oleh orang-orang goblok otak tai macam bangsa kita yang sangat minus pengetahuan sampai SEJARAH LELUHUR/NENEK MOYANG SENDIRI DIBELOKKAN JUGA TIDAK TAHU ATAU SENGAJA DITUTUP-TUTUPI UNTUK MEMBELA BANGSA LAIN YANG SATU ALIRAN YAITU ALIRAN PADANG PASIR YANG TANDUS DAN KERING KERONTANG/GERSANG,tidak lama lagi DOA-NYA AKAN TERKABUL YAITU betul-betul menjadi tanah air yang gersang yang tandus sesuai cita-citanya.Kenapa bisa demikian ???sebabnya karena isi dari doa padang pasir hanya sesuai dengan Negara padang pasir(ilmiah)dan kita sebagai bangsa yang subur (gemah rimpah loh jinawi) dari dulu sudah punya doa sendiri secara turun temurun,kenapa tidak kita terapkan lagi kalau saudara ingin merubah kekerosotan Nusantara ini ???????
CONTOH :
Hindu menggunakan doa orang India(yang beruntung orang India)weda.
Buddha menggunakan doa orang China(yang beruntung orang China)tripitaka.
Kristen menggunakan doa orang Roma(yang beruntung orang Romawi)injil.
Islam menggunakan doa orang Arab(yang beruntung orang Arab)al quran.
Terus yang menggunakan doa nenek moyang-Mu sendiri siapa ???????????
Dapat dihitung dengan jari YAITU YANG MENERAPKAN AGAMA/ AGEMAN SIWA BUDDHA yang bahkan tidak diakui di TANAH AIRnya sendiri sebagai Agama, cuma diakui sebagai aliran kepercayaan terhadap nenek moyang.Kitab kami adalah Lontar –lontar Majapahit(bahasa kawi/jawa kuno) yang tersebar di seluruh Nusantara(NEGARAKERTAGAMA,SUTASOMA,ARJUNAWIJAYA,ARJUNA WIWAHA,ASTHA KOSALA-KOSALI,MEDANG KAMULANBERMACAM-MACAM SRAT-SRAT BABAD DLL),Negara kami adalah Nusantara(NKRI),Bendera kami adalah Sang saka dwi warna(MERAH PUTIH),dasar Negara kami adalah PANCASILA(BHINEKA TUNGGAL IK A)tan hana dharma mangrwa(berbeda-beda ras/suku/ageman/adat istiadat/budaya).
Apakah belum jelas dengam keberadaan kami sebagai penerus ageman,budaya,adat istiadat MAJAPAHIT ?????????
Gampangnya begini :saudara bebas menentukan Agama yang diakui oleh pemerintah namun jangan sekali-kali melupakan budaya leluhur,karena saudara lahir dari leluhur/nenek moyang yang jelas bukan jatuh dari langit.
Terapkanlah dari sekarang sebelum tanah yang saudara-saudari pijak terbelah dua menenggelamkan saudara semua karena TUHAN TIDAK BISA MENOLONG MANUSIA TANPA REKOMENDASI DARI NENEK/KAKEK MOYANG SAUDARA/SAUDARI SENDIRI(SABDAPALON NOYOGENGGONG)selamat menerapkan,rahayu,rahayu,rahayu……………..

SATRIA PININGIT TELAH MUNCUL


RATU ADIL TANAH JAWA MUNCUL/CIRI SATRIO PININGIT DAN SOSOK SABDOPALON
MARAKNYA BERBAGAI DI TANAH AIR DITENGARAI SEBAGAI ZAMAN KEBANGKITAN SABDOPALON NOYOGENGGONG.TAPI SIAPA SABDOPALON ITU ?
Memang pesatnya perkembangan islam di tanah jawa telah menimbulkan luka mendalambagi pemeluk agama Buddhi yang disebut-sebut agama leluhur.Apakah setelah melihat beberapa pemimpinmereka,termasuk prabu Brawijaya VIII menyatakan diri bergabung dengan agamabaru itu adalah bujukan dari sunan kalijaga.Sejak saat itu Sabdopalon dan Noyogenggong bersumpah akan membalaskan sakit hati orang jawa.Kelak jika sampai lima ratus tahunbersamaan dengan itu juga akan muncul satria piningit yang akan menentramkan tanah jawa.
BRAWIJAYA
Legenda-legenda itulah yang kemudian membangkitkan berbagai macam persepsi dan harapan.Siapa sebenarnya Sabdopalon itu ?Menurut Panidjo orang ngerti asal Baran Sardonoharjo,Ngaglik,Sleman.Sabdopalon dan Noyogenggong itu tiada lain adalah shanty asma prabu Brawijaya sendiri.Hal itu dilakukan agar dapat meredakan kemarahan Raden Patah,dimana prabu Brawijaya bersedia lengser dan memeluk agama islam yang ditengarai dengan potong rambut dan bersyahadat.Ini semua dilakukan demi keutuhan rakyatnya.Namun shukma sejati yang juga melayungi Prabu Brawijaya tak bersewdia memeluk agama islam.Ini seperti kisah Syeh Siti Jenar sebelum beliau Mukswa dimana ia berpesan akan datang lagi tengarannya jika sudah muncul kebo bule dari Mataram,juga seperti Bung Karno yang menulis bahwa dia akan datang di kemudian hari,TRI SHANDI GAJAH KENCONO(SATRIA PININGIT)yang akan melaksanakan tugasnya di bantu oleh para Tetua Adat dan orang-orang amanah.
CIRI SATRIA PININGIT
Mengenai Satria Piningit ini,banyak kalangan spiritualis yang mengungkapkan bahwa tokoh ini bisa ditemui dalam Samadhi yang mana cirri-cirinya adalah sebagai berikut:postur tubuh sedang tidak kurang dari 170 cm,berat badan kurang dari 68 kg,warna kulit sawo matang(agak putih),rambut panjang sebahu tidak bisa panjang dan tidak bisa pendek tetep begitu adanya tanpa berubah/tanpa menyusut,berpakaian sederhana,di salah satu pipinya ada tahi lalat beralis tebal,tak suka disanjung,namanya berjumlah 9 hurup,memakai nama yang sangat tua.Pandangannya ke depan bahkan melampaui pemikiran manusia pada umumnya.Di daerah tempat tinggalnya disegani banyak orang,tempat tinggalnya berketinggian 90-110 m dari ketinggian laut,kebal shihir,santet dan tenung.Menguasai berbagai macam ilmu,menguasai hakikat alquran,injil,wheda dan ringgit purwa.Seorang yang kotor jiwanya akan merasa pusing jika dekat dengan-Nya.Murah hati kepada siapa saja,dan tak pernah lupa bersyukur kepada Leluhur sampai pada Tuhan Yang Maha Esa.
Itulah sebagian dari ciri satria piningit yang dapat disarikan.Menurut Doktor Sukintara,dia sudah muncul sejak tahun 2007 lalu berada di sebelah timur pulau jawa,kini ketika bangsa ini sedang dilanda kegelapanwacana tentang kebangkitan MAJAPAHIT makin menyeruak,dan itulah saatnya TRI SANDHI GAJAH KENCONO(SATRIA PININGIT )muncul.Karena memang Bung Karno-lah yang member wasiat dengan bersenjatakan keris TEBU WULUNG,TUDANG TUDING SEPERTI ORANG SINTING DENGAN TEMPERAMEN YANG AGAK KERAS.
MELETUSNYA GUNUNG MERAPI
Tugas utamanya adalah menegakkan demokrasi PANCASILA,kebenaran dan keadilan sehingga banyak orang menyebutnya RATU ADIL.Pesan utamanya tegakkan persatuan dan kesatuan bangsa dan juga nama baik NKRI dengan menyebarkan agama/ageman budhi(berbudhi luhur)bergerak dibidang budaya leluhur yang dimaksud adalah:bukan pangkat,bukan kepandaian,bukan kekayaan,bukan para ahli tetapi yang dimaksud budhi luhur adalah kesucian hati,mengenai hal ini Paku Buwono telah menuliskannya secara gambling.Artinya semua itu sebagai Pameling bagi kita semua.Yang mana meletusnya Gunung Merapi merupakan gambaran akan hancurnya angkara murka,orang yang lupa akan Leluhur/nenek moyang akan ngunduh wohing pakerti,artinya yang tidak jujur hancur,yang salah seleh.Jadi dengan demikian,dimasa yang sangat sulit ini tak ada jalan lain kecuali eling kepada wit/leluhur serta taat akan perintahnya untuk selalu waspada terhadap bujukan setan dan dajal-dajal yang masih berkeliaran disekitar kita.
PRASASTI KEBANGKITAN SABDOPALON DI PURI SURYA MAJAPAHIT
Apakah dengan ditandatangani prasasti kebangkitan Sabdopalon(Siwa Buddha)di Puri Surya Majapahit Bali ada kaitannya dengan munculnya satrio piningit?????????silahkan simak di episode berikut……

MAJAPAHIT GWK/WISNU BUDDHA


GANGGA DEWI
Gangga dewi maha punye,gangga salanca medina,gangga kalasa samyukte,gangga dewi namo stute
Om sri gangga maha dewi ,anuksma amertan-jiwani.Om kara aksara bhuwanam,pada amertha manohara uttpattika surasas-ca,utpatti taw a goras ca.utpatti sa-ba-i-ta-ng-ca,utpatti wa sri wahinam.
Terjemahan:
Oh dewi Gangga engkau maha pemurah,pemberi anugrah yang terbesar,engkau menyatukan tirta dengan tempatnya,oh dewi Gangga engkau adalah tirtha di dunia ini.Engkau di hormati sebagai maha dewi dari sungai Gangga,engkau adalah wujud immaterial yang member hidup,member amertha.
Engkau disimbulkan dengan aksara OM.engkau mengikat amertha dari kakinya yang muncul dan memberinya pengertian,yang memberikan kebajikan yang memberikan kemulyaan dan kebahagiaan.
GHANTA
OM om-karah sada shiwa stah,jagat natha hitangkarah,abhiwada wadaniyah,ghanta shabda prakasyate,ghanta shabda maha sresthah,om-karah parikertitah,Chandra ardha bindu nadantam,sphulingga siwa tatwam-ca,om ghantayur pujyate dewah,a bhawya-bhawya karmasu,wara-dah labda sandheyah,wara shidir nihsangsayam.
Terjemahan:
Om kara adalah tempat bersemayamnya siwa yang abadi,penguasa agung yang menciptakan dinia ini.Engkau menjelma sebagai suara ghanta yang dibunyikan oleh pemuja-MU dengan penuh ketulusan hati.Dentingan indah suara ghanta yang disuarakan dinyatakan sebagai aksara OM.Aksara ini melambangkan Ardha Chandra,Bindhu,Nada dan Nadanta.Nada adalah percikan api Siwa yang juga Siwa itu sendiri.Bunyi genta dipuja seperti dewa,dalam hal bertingkah laku dalam memuja Tuhan,dan melakukan pekerjaan apapun yang dilakukan.Besarlah pahala yang didapatkan oleh orang yang melakukan semua itu tanpa keraguan(tingkah laku yang indah seperti ghanta)
APSU DEWA
Om apsu dewa pawitrani,gangga dewi namo stute,sarwa klesa winesanam,toyane parisuddhyate sarwa papa winasini,sarwa roga wimosane,sarwa klesa winasanam,sarwa bhogam awapnuyat
Om sri kare sa pa hut kare,roga dosa winesanam siwa logam maha yaste,mantre manah papa ke lah shidyan tri sandhya sapala,sakala mala malahar siwamertha manggalamca,nadinendam namah siwaya.
Terjemahan:
Oh dewata air,engkau yang membersihkan,oh dewi gangga aku bersujud pada-MU,engkau adalah penghancur segala ketidak sucian,yang disucikan oleh thirta suci-MU,engkau yang menghancurkan semua jenis kejahatan,engkau yang bebas dari semua penderitaan,melalui engkau semua orang akan dapat memperoleh kekuatan untuk menghancurkan ketidak sucian.engkau memproleh semua yang dapat dinikmati,engkau menjadikan segala perbuatan kami menjadi benarmenghancurkan ketidaksucian dan penderitaan,engkau selalu dipuja dengan kebesaran sebagai siwa,engkaulah yang memberikan jiwa sebagai mantra,engkaulah yang menghancurkan semua pikiran jahat,dengan kekuatan-MU yang luar biasa,engkau menganugrahi pemujamu di waktu fajar menyingsing,di waktu tengah hari dan senja hari,Engkau adalah Siwa Atma sebagai tanda kebajikan,engkau adalah sungai,kami bersujud kepada-Mu.
PANCA AKSARAM
Om pancaksaram maha thirtam,pawitram papa nasanam,papa koti sahasranam,agadam bawet sagaram,Om pancaksaram para-brahman,pawitram papa nasanam,mantrantam parama jnanam,siwa lhoka pratam subham,namah siwaya ity ewam,para brahmatmane wandam,para sakthi panca dewiah,panca rsyiah bawet agni,a-karasca u-karasca ma-kara windu nadakam,panca aksaram maya proktam,om kara agni mantrake.
Terjemahan :
Kami bersujud kepada-Mu yang dilambangkan dengan lima aksara,thirta suci yang membersihkan dan menghancurkan segala kejahatan.Kami bersujud kepada Siwa,kami memuja engkau,jiwa Brahma yang tertinggi,kami menjelaskan kepada engkau aksara OM dalam mantra Agni.
STAWA BHATARA
Om pranamya bhaskaram dewam,sarwa klesa winasanam pranamyaditya sewartam,bhukti mhukti maha pradam,Om gangga saraswati shindu,wipasa kausikinadhi Yamuna maha srestha,sarayus-ca maha nadhi.Om gangga shindu saraswati,su Yamuna godawari narmada kaweri serayu mahendra tanaya carmanwati wenuka,bhadra netrawati mahasuranadi khyata ca ya gandaki punyah purna jalah samudra-sahitah kurwantu te manggalam.
Terjemahan :
Kami bersujud kepada-Mu oh Aditya yang maha utama,oh aliran sungai gangga,saraswati,shindu,wipasa kangsi Yamuna yang terbesar dan terbaik dan sungai besar Sarayu,Gangga,Shindu,Saraswati yang terbaik sungai Yamuna,Godawari,Narmada,Kaweri,Serayu.Putri Mahendra Carmawati,Wimuka Netrawatiyang indah dan Gandaki yang dikenal sebagai sungai besar untuk para Dewa.Dengan air yang murni bersama-sama dengan laut semoga semua memberikan Anugrah pada kami dengan kesucian yang Engkau miliki.
SAD GANGGA
Om gangga dewi maha punye,namas te wiswa bhamini,Yamuna paramapunya,namas te parameswari.narmada ca dewi punye,namas te loka ranjini.dharanyai mala harinyai,namas thubyam maheswari.daiwikio daiwikajas twam,siwi pisto namo stute.
Nairanjane jagad klesa harinyai te namo namah.mandakini sura dewi,namas te mala harini.jambu sankhe maha-dewi,dewi-dewa niyogatah.meru pradaksinam krtwa,klesan,narayane priye.parwataswa mukhe punye,sisu klesan winasaya.ksireksus –ca dadi ghretam,ksura yaksiwa nirmalam.patunah klesa-nasanam,yusmabhyam tu namo namah.
Terjemahan :
Oh dewi gangga yang mempuyai manfaat yang besar,kami bersujud kepada-Mu yang bersinar di setiap tempat,oh Yamuna yang maha suci,kami bersujud kepadamu,engkau bagaikan Maheswari dan Narmada Dewi yang suci.Kami bersujud kepada-Mu yang mempesona setiap manusia mendukung kami dan menjauhkan segala kekotoran,kami bersujud kepada-Mu oh Maheswari.Engkau lahir dari yang maha Mulia,Oh Siwa pista kami bersujud kepada-Mu,engkau yang menjauhkan kami dari kekotoran duniawi,kami bersujud kepada-Mu oh Nairanjana.Oh Mandakini Dewi dari semua dewa-dewa.kami bersujud kepada-Mu,engkau yang menghilangkan kekotoran.Oh,engkau yang membawa terompet kerang ke-emasan,engkau dipuji oleh dewa dan dewi setelah engkau melakukan pradaksina mengelilingi Meru,penderitaan,engkau dikasihi oleh Narayana.Oh,engkau gunung yang menyerupai kuda,yang suci,hancurkan semua penderitaan itu.Gula dan susu,susu asam dan mentega yang suci,kami bersujud kepada-Mu,lindungi kami,berilah kami kekuatan untuk menghancurkan kekotoran dan penderitaan.Kami bersujud kepada-Mu untuk semua itu.
CATUR GANGGA
Om Namaste bhagawad gangga,namas te sitalambwapi.salilam wimalam toyam,swayambhu tirtha bhajanam.Om subhiksa hasta-hastaya,dosa kilbisa nasane.pawitre su maha tirtha,papa soka winasane.nadi-puspalaye nityam,nadi tirtha taya priye.Om tirtha nadi ta kumbhas-ca,warna-deha mahatmanam.muninam manggala sthan-ca,ye wapi ca diwaukasah.
Om sarwa wighna winasyantu,sarwah klesa winasyantu.Om sarwa dhuka winasaya,sarwa papam winasaya namo namah swaha.
Terjemahan:
Kami bersujud kepada-Mu,oh Dewi Gangga yang memiliki air dingin.Aliran air-Mu dingin,bebas dari semua kekotoran,oh bejana air dari Swayambhu yang memberikan keberuntungan pada satu tangan dan tangan yang lainnya.engkau yang melebur semua kekotoran dan kesalahan.Oh yang maha Murni,tirtha suci yang sempurna,Engkau adalah Gangga danEngkau adalah lautan.Oh engkau yang memegang Wajra ditangan-Mu,Engkau penyucian yang Agung yang melebur semua dosa dan dapat diterima oleh semua orang.Dengan warna-Mu yang ada yang mengesankan hati,engkau adalah tempat yang memberikan kebahagiaan bagi para penderita.Walaupun engkau adalah penghuni Angkasa.Semoga semua halangan musnah,semoga semua halangan musnah karena musnahnya semua penderitaan,musnahnya semua dosa,kami bersujud kepada-Mu.
to be continue......

MENANTANG KEKUASAAN




Setiap manusia pasti memiliki kekurangan,jadimanusia bukan Penguasa sehingga tidak ada kekuasaan yang absolute.Di dalam semangat-ku mengalir sebuah semangat yang deras yaitu “MENENTANG KEKUASAAN”.Oleh karena itu aku sering menentang kakak tertua-ku.Demikian juga,jika aku menempatkan diri di kalangan politik ,aku pasti adalah kepala dari” partai oposisi”.
Jika aku menempatkan diri di bidang kebudayaan,aku pasti adalah seorang “kritikus yang hebat,jika aku menempatkan diri di kalangan masyarakat aku pasti adalah seorang pendongkel.Sekarang aku di bidang Agama sudah pasti aku adalah Penantang Agama.
Ada orang mengatakan ,aku termasuk tokoh yang bergaya Pemimpin,sebenarnya belum tentu juga,Aku juga bukan seorang pemimpin yang hebat,hanya saja pembawaan-ku memang tidak suka “kekuasaan”,Aku juga tidak suka berada di posisi tertinggi,namun aku selalu suka menantang “kekuasaan”.Aku menantang “kekuasaan”sebenarnya belum tentu harus menjatuhkan sang Pemimpin,melainkan yang sangant kuat di dalam pemikiran-ku adalah ;
1.Manusia bukan makhluk yang sempurna.
2.”Manusia”tidak punya kekuasaan yang absolute.
3.”Tradisi bukan mutlak tak berubah.
Terhadap sang pemimpin ,aku tidak sudi memandang mereka sebagai idola yang di elu-elukan,namun aku benar-benar sangat terbuka untuk belajar bagaimana cara untuk “sukses”dan “berhasil” dari mereka,seorang manusia yang mendaki sampai titik tertinggi,pasti ada alasan kesuksesan yang pastas untuk kita pelajari dari-Nya.
Kemampuan beliau dalam berorganisasi,berbisnis,memimpin sangat luarbiasa/excellent,semua ini pantas untuk kita pelajari.
Lebih jauh lagi ,apa yang dia katakana berbeda dengan apa yang dilakukannya,lain di mulut lain di hati,tidak tulus dan berpura-pura,irasional dan sangat ekstrim,sederhana dan pelit,menekan diri sendiri dan orang lain,ucapan berbeda dengan perbuatan,terpengaruh oleh lingkungan dan tokoh berpengaruh,dan lain sebagainya.Membuat kita sangat sakit hati,pusing,dan merasa beliau sangat tidak tahu malu.
Aku berasumsi bahwa sebagai seorang manusia kita jangan mengelu-elu seorang”Penguasa”secara membabi-buta atau mengikuti seorang pemimpin secara membuta melainkan perlu ditelaah apa makna di balik itu yang perlu kita simak dan pelajari sehingga bisa kita terapkan untuk diri sendiri.Aku memang menjelaskan demikian,aku mau setiap orang memutuskannya dengan prajna kita masing-masing.
Mirip dengan hubungan seorang Guru dengan siswa,yaitu seorang Guru ingin mencari siswa harus terlebih dahulu menyelidiki siswa selama tiga tahun,seorang siswa ingin mencari Guru juga harus menyelidiki Guru selama tiga tahun.Tujuannya adalah agar jangan kita membuta.
Pada dasarnya ,Aku berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang bebas,motif setiap manusia adalah sama,ini adalah keyakinan-ku.
Kadang-kadang “kekuasaan”bisa menjadi “majikan”,dia bisa memperbudak orang-orang,”kekuasaan”bisa membuat menderita,”kekuasaan” bisa membuat manusia kehilangan keadilan,juga kehilangan kebebasan,kadang-kadang sang penguasa terlalu bahagia,sedangkan manusia kehilangan kebahagiaan-nya.Aku sendiri sangat menekankan kata ‘BEBAS”,aku paling suka kata”bebas leluasa”,aku paling menghormati “kebebasan”,Ini adalah pendirian-ku,setiap manusia seharusnya adalah mandiri seutuhnya,aku menghendaki diri-ku sendiri harus mandiri seutuh-nya,aku sekaligus juga menghormati kemandirian seutuhnya milik orang lain,Aku harap setiap manusia adalah manusia yang bebas,harus memiliki pendirian ,pendirian sendiri,sikap sendiri,pandangan sendiri yang khas,100 persen menghormati,menghargai diri sendiri,sekaligus menghormati”harga diri orang lain.
Aku selalu mengatakan bahwa hati manusia seperti air mengalir,dimana ada tempat yang basah maka akan mengalir ke sana,dimana ada tempat yang rendah pasti akan mengalir ke sana pula.Hati manusia juga agak buta dan ikut-ikutan secara membuta,namun aku masih menghormati kebebasan setiap insane,sebagai seorang manusia yang bebas dengan sendirinya punya hak untuk memilih.
Disamping memotifasi untuk “bebas”aku juga memotifasi setiap manusia untuk mempunyai “kebijaksanaan”.Aku tidak memuji diri sendiri dan menghina orang lain,jadi aku menganjurkan setiap ora ng untuk “menantang kekuasaan”,di dalamnya mengandung arti yang sangat dalam,boleh dikembangkan boleh direformasi sehingga bisa maju dan setiap orang segera memperoleh keberhasilan.
Seorang manusia yang memahami dan mengerti diri sendiri selalu menemukan bahwa dirinya sendiri banyak sekali kekurangan,maksud-Ku adalah aku bukan manusia yang sempurna,juga bukan kekuasaan yang absolute,namun aku setiap hari sedang “menciptakan diri sendiri”,aku mengkritik orang lain adalah untuk menantang kekuasaan,sedangkan orang lain mengkritik-Ku dengan damai dan emosi yang stabil Aku menerima tantangan,apabila kritikan orang lain sangat tepat,Hati-ku akan diam-diam memuji-Nya.
Aku beranggapan bahwa “menantang kekuasaan”adalah semacam kemajuan dan keberhasilan-Ku sendiri-pun berasal dari sini.Aku mengira manusia termasuk karya seni,karya seni harus dinikmati oleh semua orang,juga harus dikritik oleh semua orang.
Sekarang Aku sudah menjadi karya seni yang mengandalkan koreksi diri sendiri dan hasil dari kritikan orang lain.Sebenarnya seorang sadhaka sedang mengoreksi diri sendiri.Yang mana mengoreksi diri sendiri adalah melatih diri,orang lain mengritik berarti sedang “mengajari”kita untuk mencapai sesuatu yang lebih sempurna,maka kita harus melatih diri dengan sangat serius barulah bisa berhasil.
PENGHENTIAN DAN PENGAMATAN di dalam Buddha adalah sedang melatih diri sendiri.
HINDARI KEJAHATAN,BERBUATLAH KEBAJIKAN,MENYUCIKAN PIKIRAN SENDIRI,ITULAH AJARAN PARA BUDDHA.

BUDAYA/ADAT MAJAPAHIT


TUMPEK WARIGA/PENGATAG/UDUH DAN FILOSOFINYA(BUDAYA MAJAPAHIT)
Tumpek uduh jatuh pada hari sabtu kliwon wuku Wariga 21 hari sebelum hari raya Galungan.Makna perayaan ini adalah untuk memberitahukan kepada semua tumbuh-tumbuhan/sarwa tumuwuh bahwasannya lagi dua puluh satu hari lagi akan di peringati sebagai puncak perayaan yaitu hari raya Galungan,agar semua sarwa tumuwuh/tinandur membantu dalam hal sebagai sarana persembahan nanti bisa berbuah lebat bagi tumbuhan yang berbuah,bisa panen sukses sehingga bisa dipergunakan untuk sarana persembahan nanti.Persembahan ini di tujukan kepada Tuhan sebagai manifestasi beliau untuk penguasa tumbuh-tumbuhan yaitu Dewa Sangkara/Dewa kesuburan yang posisinya di barat laut dengan warna beliau Hijau daun.Adapun sarana persembahan pokok yang kita haturkan adalah berupa bubur sumsum berwarna hijau memakai perasan daun kayu sugih sehingga warna bubur kehijau-hijauan dengan warna alami/bukan memakai zat pewarna.
Kenapa persembahan khusus memakai bubur sumsum/encer dan lembek ???jadi makna dan filosofinya adalah tumbuh-tumbuhan dapat menyeraf zat-zat makanan di dalam tanah yang subur dengan mudah dicerna dan disebarkan keseluruh tumbuhan dengan sari-sari makanannya sehingga nantinya menyuburkan tumbuhan dan bisa berbuah sesuai yang kita harapkan.
Sedangkan dari makna manusiawinya adalah kita diingatkan bahwasanya kita sudah mulai mempersiapkan diri baik dari segi material dan spiritual dalam rangka perayaan nanti yaitu hari raya Galungan.Inilah yang disebut HARI PEMBUKAAN/AWAL DARI HARI RAYA GALUNGAN.semoga kebaikan dan budi pekerti datang dari segala penjuru karena sudah ditandai dengan GEMPA BUMI DI SELURUH KAWASAN BALI dan pertanda ini merupakam pembukaan awal dari perayaan Galungan(lindu ping pitu sak dina) mudah-mudahan menjadi awal kemenangan bagi Majapahit,rahayu rahayu rahayu………….

LANJUTAN PURA MAJAPAHIT GWK


Pada hari anggara kasih Prangbakat diresmikan Palungguh Hyang Prabu Airlangga oleh Sri Brahmaraja XI sedangkan candi Siwa-Buddha/Palungguh Pratima Buddha Berdiri yang umurnya ratusan tahun yang di iring oleh Sri Brahmaraja dari Pura Majapahit Pusat Trowulan telah diresmikan juga pada hari Tumpek Wayang,baru kemudian di pelaspas dan Ngenteg Linggih yang dipuput oleh Ida Pedanda Bang Manuaba dari pihak Siwa sidanta dan Bante dari Surabaya dari Buddhanya,jadi semua persembahan di Pura Majapahit GWK memakai adat Siwa-Buddha,yang artinya memakai bebantenan ala Siwa(yang lumrah dipakai adat Bali) dan banten Buddha(yang lumrah dipakai adat penganut Buddha) pada purnama ke 5 tahun 2006. Jadi lengkaplah sudah tata cara kami memuja Beliau di Pura Majapahit Gwk,tetapi sampai saat ini masih juga ada suara-suara miring dari orang-orang Bali sendiri,malah mempertanyakan kenapa di Majapahit Gwk Dan Majapahit Jimbaran di jaga oleh Bikshu dan Bikshuni ? jawabannya adalah karena kami mempraktek nyatakan ageman Siwa Buddha,bukan siwa sidanta saja maksubnya kami welcome sama siapapun yang datang ngatur ayah dan bakti pada beliau tanpa memandang ageman tiap-tiap keturunan beliau sesuai dengan keyakinan-Nya,baik dari Siwa sidantha/Hindu Bali,Buddha,Muslim,Kristen maupun Aliran kepercayaan asalkan dia memang betul-betul bakthi dengan tulus iklas kenapa di larang ???? Apakah Batara-Batari leluhur Majapahit hanya milik orang Bali saja atau milik orang Jawa saja,semua itu keliru janganlah kita sudah kecil lagi memecah diri lagi,justru dengan adanya Pura Majapahit GWK diharapkan wawasan masyarakat yang sempit menjadi terbukadan lebih luas.Teladanilah leluhur/pendahulu kita yang dapat mempersatukan NUSANTARA dengan Bineka tunggal ika-Nya,kalau kita lihat dari sejarah bahwa runtuhnya Majapahit karena ulah dari dalam sendiri yang kurang menyeleksi pengaruh dari luar sehingga kita di kotak-kotak dan dipecah belah bertikai dengan saudara kita sendiri.Apakah kalian ingin mengulang sejarah yang buruk atau memperbaiki sejarah untuk bangkit kembali ??? Semua itu berpulang pada pribadi masing-masing……. To be continue…….

PURA MAJAPAHIT GWK


SELAYANG PANDANG PURA MAJAPAHIT GWK Sejarah berdirinya pura Majapahir GWK tidak terlepas dari keberadaan Pura Majapahit Pusat di Trowulan yang ditutup oleh Mentri Agama dan Kanwil setempat karena dituduh meng-Hindu-kan masyarakat muslim setempat,padahal kalau di teliti dan ditelaah secara mendasar bahwa Pura Majapahit Trowulan adalah Pura Kawitan yang mana Beliau yang berstana disana adalah Kawitan untuk kita semua tanpa membedakan Agama tertentu,budaya adat dan tatacara ritual tertuentu. Tujuan pendirian Pura yang di Ketuai oleh Sri Wilatikta Brahmaraja XI adalah sangat mulia sekali karena selama ini tidak ada yang menghiraukan leluhur Majapahit Pusat secara benar sesuai adat Majapahit yang tertuang dalam lontar-lontar indik ngalinggihang Batara-Batari Kawitan di daerah Jawa/seperti layaknya di Bali(penerus adat Majapahit)tapi tujuan Sri Brahmaraja dianggap mencampur aduk-kan Agama oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan keberadaan Majapahit,padahal dia sendiri adalah juga keturunan Majapahit.Kenapa bisa demikian ? Jawabannya adalah menganggap dirinya sudah pinter bahkan melebihi leluhur Kawitan yang anggapan dia sudah tidak perlu lagi memuja leluhur/nenek-kakek moyangnya dan langsung memuja Tuhan Yang Maha Esa,memuja leluhur dianggap kapir apalagi memuja Pratima(potret dari Batara-Batari Kawitan)dianggap berhala.Tujuan penulis menyampaikan ini bukan untuk mengadu domba tetapi menjelaskan kepada pembaca agar memakai logika yang benar secara ilmiah dan diterima dengan akal sehat,karena diatas kebenaran masih ada yang lebih tinggi yaitu Kebijaksanaan,jangan sampai kita dijerumuskan ke hal-hal yang menyesatkan umat manusia sesuai dengan keyakinan saudara-saudari. Kembali kepada Pura Majapahit GWK,YANG DILINGGIHKAN/DIPELASPAS PADA PURNAMA KE LIMA adalah atas ijin dari Menegement Gwk pada saat itu untuk membuatkan Palinggih/Palungguh beliau sesuai dengan surat undangan yang ditujukan kepada Sri Brahmaraja dalam rangka Pembuatan Patung Beliau(PRABU AIRLANGGA/GARUDA WISNU KENCANA)agar direstui dan tidak mendapat tulah dari beliau yang note bene adalah Kawita JAWA-BALI,kenapa dibilang demikian karena kita lihat dari sejarah keberadaan Beliauadalah merupakan anak dari Prabu Udayana Penguasa Bali di Zaman Dinasty WARMADEWA sedangkan adik Beliau ANAK WUNGSU meneruskan kerajaan di Bali.Prabu airlangga adalah putra Bali yang pada umur 19 th di kirim ke jawa untuk meneruskan kerajaan Kadiri yang pakum karena pembrontakan di tanah Jawa,semenjak itu beliau belum pernah ke Bali sampai beliau Wapat menemui Bapak dan Ibu-nya,itu semua sudah ada tertulis dalam prasasti Gunung Penanggungan(tepatnya di Patirtan beliau)Betapa sedih beliau ketika mendengar Bapak kandungnya sendiri sudah wafat tapi tidak bisa pulang ke Bali demi tugas yang lebih utama.Tetapi ketika beliau di iring ke Bali dan di Linggihkan di Gwk oleh SRI BRAHMARAJA masih juga ada oknum masyarakat Bali sendiri yang mengkritik Palinggih Beliau,menganggap diri sudah pinter bahkan ngeminterin Leluhur sendiri,kasihan tidak di Jawa di Balipun masih banyak yang merasa tidak berketurunan beliau entah karena tidak tahu Prasasti dirinya Wit dari mana atau sekedar mencari sensasi terserahlah karma jalan terus(BISAMA BATARA KAWITAN)semua orang Bali punya Prasasti di masing-masing Merajan bacalah tiap Hari Saraswati jangan hanya di kasi banten saja,karena makna prasasti adalah agar anak cucu keturunan kita tahu leluhur dan wit kita dari mana.Maaf dalam hal ini bukan maksud menggurui tetapi mengingatkan kepada saudara semua sebelum mengkritik cari tahu dulu sejarahnya(PURI PURA PURANA).Janga asal bunyi……………. to be continue.................

PURA MAJAPAHIT GWK


Inilah beliau yang berstana di Pura Majapahit GWK,yaitu Hyang Prabu Airlangga.Mudah-mudahan pembaca puas dengan keberadaan Beliau yang berstana,karena banyak dipertentangkanoleh masyarakat Bali yang nota bene Beliau adalah anak dari Hyang Prabu Udayana dengan perkawinannya dengan Mahendradatta,sedangkan adiknya Anak Wungsu menjadi raja Bali di jaman itu....

PUNCAK PERAYAAN PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI


Pada hari ke lima Senin 7/9/09,dilakukan upacara pemasangan penjor yang makna dan filosofi dari penjor adalah simbul dari naga BASUKI yang berstana di gunung Agung sebagai simbul dari keselamatan dan kesejahtraan dunia dan penghormatan pada beliau yang berstana di GUNUNG AGUNG yang merupakan hulu dari pulau BALI.Dimana seperti kita ketahui yang berstana di sana adalah HYANG WISESA/BATARA INDRA SEBAGAI NENEK MOYANG TRAH BALI . Adapun rangkaian upacara selanjutnya adalah pemasangan sanggar SURYA/manifestasi beliau sebagai upasaksi dari jalannya upacara.Dengan ritual yang disesuaikan dengan budaya setempat dengan memakai sarana bebantenan siwa-buddha.PADA HARI KE LIMA ini sudah mulai datang penyungsung –penyungsung dari luar daerah BALI yaitu trah beliau yang etnis china(pak CUN PEI,PAK HARTONO,OM CIK,BIKHU ACUN DAN BUK YENI dari Surabaya). Beliau sengaja datang dari jauh tiada lain adalah ikut merayakan ulang tahun/pujawali pura MAJAPAHIT JIMBARAN BALI,karena beliau adalah juga merasa berketurunan /trah MAJAPAHIT. Pada hari selasa tgl 8/9/09 dilanjutkan dengan nunas tirta upasaksi di tri Kayangan Jagat Jimbaran.Semua pengempon dan penyungsung ngatur ayang dengan sangat tulus dan begitu bersemangat demi kelancaran jalannya upacara PUJAWALI.Ada yang bertugas bagian dapur /konsumsi ,ada yang bertugas di bagian pengaturan upacara,ada yang bertugas di bagian perlengkapan dan lain-lainnya semua itu dilandasi dengan bakti yang sangat tulus tanpa merasa payah sedikitpun,karena semua mempunyai tanggung jawab masing-masing sehingga semuanya berjalan lancar dan terkendali.Mengatur seluruh banten(sarana persembahyangan yang di datangkan dari Griya IDA SRI BAGHAWAN KLUNGKUNG). PUNCAK PERAYAAN PUJAWALI 09/09/09,JATUH PADA HARI RABU/BUDDHA KLIWON GUMBREG. Adapun pelaksanaan upacara di mulai pada jam 9:00 yaitu pemujaan pada beliau yang dipimpin oleh seluruh Pemangku dan Bikshu dan Bikshuni pura Majapahit setempat,makna dan filosofinya adalah memberitahukan kepada Beliau yang berstana di pura Majapahit untuk menyaksikan jalannya upacara yang dilaksanakan di areal setempat,termasuk mengundang LELUHUR TERTINGGI YANG BERSTANA DI TANAH JAWA PUCAK GIRI KENCANA(LUHURING SEMERU) BESERTA BELIAU YANG BERSTANA DI DELAPAN PENJURU PULAU BALI DENGAN PELAKSANAAN UPACARA NGUBENG.Kemudian dilanjutkan dengan MECARU/PERSEMBAHAN PADA IBU PERTIWI ATAS BERKAH YANG DIBERIKAN SEHINGGA BAHAN-BAHAN UPACARA YANG TUMBUH DARI TANAH/PERTIWI KITA KEMBALIKAN PADA BELIAU(makna dan filosofinya).Karena bagaimanapun juga semua bahan persebahan untuk beliau bersumber dari hasil bumi baik yang tumbuh maupun yang terkandung di dalamnya seperti misalnya;tumbuh-tumbuhan,buah-buahan,bahan Pancadatu yang berupa emas perak tembaga kuningan dan besi.jadi sudah sepatutnyalah kita bersyukur pada beliau atas semuanya itu. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan MELASPAS PALINGGIH BARU YANG DIBANGUN BERUPA CANDI BRAWIJAYA ,CANDI DELAPAN PENJURU ,DAN CANDI KURUNG/BENTAR SERTA PANDOPO AGUNG/PASEBAN.Semua pelaksanaan upacara ini disesuaikan dalam lontar yang sudah dilaksanakan turun temurun oleh masyarakat BALI YANG BERKETURUNAN MAJAPAHIT(RATU PASEK/PACEK TANAH BALI,RATU KEPANDEAN/PANDE,DALEM BALI,DALEM JOWO,SEWATEKING ARYA TERMASUK BALI MULA DAN BALI AGA YANG BERASAL DARI DESA AGA GUNUNG RAUNG/JATIM) jadi semua itu memakai lontar-lontar yang sudah di atur dan dituliskan oleh leluhur/pendahulu kita.yang kami Jelaskan disini adalah apa makna atau filosopi dari MELASPAS; DALAM RANGKAIAN MLASPAS ADA TATANAN YANG HARUS DIJALANKAN YAITU; 1.MEMAKUH yang tujuannya agar linggih beliau kuat/bakuh dari guncangan alam dunia baik sekala maupun niskala.BAIK BERUPA BENCANA ALAM MAUPUN GEMPA BUMI. 2.NGURIP-URIP adalah mehidupkan kembali unsur-unsur/bahan yang dipakai untuk pembikinan palinggih menjadi satu kesatuan . 3.MANCEDATU/MAPEDAGINGAN makna dan filosofinya adalah sebagai hubungan kepertiwi/tanah agar palinggih di sangga dari bawah/sebagai arda bangunan ilmiahnya bebas dari gangguan disambar petir.kalau palinggih tidak dikasi pancedatu kemungkinan besar terbakar kalau di sambar petir(dikutip dari lontar majapahit pusatberupa lempengan emas). TO BE CONTINUE......



LANJUTAN PUJAWALI PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI....


DUDONAN PUJAWALI PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI 1.NANCEB TETARINGTGL 2/9/09. 2.NYEJERANG PUSAKA TGL 4/9/09. 3.NAIKKAN PENJOR TGL 7/9/09. 4.NUNAS TIRTA TGL 8/9/09. 5.PUNCAK PUJAWALI 9/9/09. INILAH GARIS BESAR DUDONAN PUJAWALI DI PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI NYEJER TERGANTUNG PERMINTAAN PENYUNGSUNG KARENA PENYUNGSUNG BANYAK DARI LUAR BALI. BAGI PENYUNGSUNG DIHARAPKAN KEHADIRANNYA SEBELUM HARI H/PUNCAK UNTUK PENGATURAN TUGAS SESUAI DENGAN BIDANG MASING-MASING.KUNJUNGI www.budayadanfilosofi.tk/untuk lebih jelasnya,datang langsung ke PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI. Pada hari ini sabtu 5/9/09,diadakan kegiatan ibu-ibu membikin sarana upacara secara bersama untuk keperluan di puncak acara dan membikin bebantenan seperti pejati,sampian,lamak dan lain sebagainya. to be continue......

SAMBUNAN PUJAWALI.......


DUDONAN PUJAWALI PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI 1.NANCEB TETARINGTGL 2/9/09. 2.NYEJERANG PUSAKA TGL 4/9/09. 3.NAIKKAN PENJOR TGL 7/9/09. 4.NUNAS TIRTA TGL 8/9/09. 5.PUNCAK PUJAWALI 9/9/09. INILAH GARIS BESAR DUDONAN PUJAWALI DI PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI NYEJER TERGANTUNG PERMINTAAN PENYUNGSUNG KARENA PENYUNGSUNG BANYAK DARI LUAR BALI. BAGI PENYUNGSUNG DIHARAPKAN KEHADIRANNYA SEBELUM HARI H/PUNCAK UNTUK PENGATURAN TUGAS SESUAI DENGAN BIDANG MASING-MASING.KUNJUNGI www.budayadanfilosofi.tk/untuk lebih jelasnya,datang langsung ke PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI. Pada hari ini sabtu 5/9/09,diadakan kegiatan ibu-ibu membikin sarana upacara secara bersama untuk keperluan di puncak acara dan membikin bebantenan seperti pejati,sampian,lamak dan lain sebagainya.

LANJUTAN PUJAWALI PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI....


Lanjutan acara pujawali PR MAJAPAHIT Pada hari minggu tgl 6/09/09,dilanjutkan dengan ngiyas palinggih serta pemasangan wastra tiap-tiap PALINGGIH yang ada di pura MAJAPAHIT antara lain Palinggih Candi Brawijaya,Candi Ibu Siwa Parwati Tangan Seribu,Klenteng ,Pagoda/Meru Tumpang,Candi delapan penjuru angin,Pendopo Agung,Balai Gong,Balai Kulkul dan lain-lainnya.Disamping itu juga para mengempon dan penyungsung membikin Penjor yang di koordinator oleh Gusti Made Donald dan Gusti Kampial selaku ketua puri Surya Majapahit Jimbaran Bali. Sedangkan para ibu-ibu penyungsung/pengempon membikin Banten upacara memakai daun kelapa muda/janur yang di coordinator oleh Jero Padma dari Tuban,semuanya berbaur jadi satu.Begitu juga dari etnis china mempersiapkan/latihan Barongsay yang di Pimpin oleh Biokong Rudy dan Edy.Jadi di hari minggu ini kegiatan penuh sampai malam karena hari puncak perayaan makin dekat tinggal lagi sehari. To be continue………..

PUJAWALI PURA MAJAPAHIT(LANJUTAN……)


Pada hari ketiga yaitu PURNAMA SASIH KE TIGA /jumat kliwon uku tolu diadakan upacara NYEJER PUSAKA KERAJAAN MAJAPAHIT OLEH SRI WILATIKTA BRAHMARAJA KE XI di lantai satu gedong PRATIMA DEWI KWAN IM TANGAN SERIBU yang tujuannya adalah melinggihkan roh Pasukan Majapahit/EMPU-NYA KERIS sebagai penjaga niskala dari pura majapahit,banyak penyungsung/penduduk setempat minta restu agar dibentengi dan diayomi karena diyakini fibrasi dari keris-keris yang umurnya ratusan tahun itu dapat memberikan aura yang positif bagi orang yang betul-betul yakin dan percaya. Semua yang datang untuk tangkil berbaur menjadi satu tanpa melihat etnis tertentu karena PURA MAJAPAHIT ADALAH UNTUK SEMUA GOLONGAN/PURA PANCASILA yang artinya siapapun yang datang bebas untuk bakti/sungkem pada leluhur/nenek moyangnya,baik dari BALI,JAWA,SUMATRA,LOMBOK semuanya hadir mewakili trah/ras tertentu tanpa ada perbedaan,karena di depan leluhur semuanya adalah sama,semua adalah keturunan-NYA. Tapi kadang-kadang kita yang terlalu pintar menganggap diri sudah tinggi/ngeminterin leluhur menganggap leluhur tidak ada(hanya menyembah TUHAN YANG MAHA ESA).Apa lagi yang dapat pengaruh AGEMAN IMPORT bahkan leluhur dianggap pengganggu/setan/jin dan lain sebagai-nya yang nyatanya itu adalah kakek neneknya sendiri,wong kakek-nenek mau melihat keturunan-nya malah diusir bagaimana dia kedatangan TUHAN kalau kakek neneknya sendiri tidak tahu apalagi TUHAN,JANGANLAH TERLALU TINGGI BERMIMPI MAU MELIHAT TUHAN ,melihat leluhurnya sendiri takut lari terbirit-birit apalagi nanti bisa melihat TUHAN mustahil dan kasihan. KEMBALI KE PERAYAAN kemarin yang begitu mendung seolah olah disapu bersih terang benderang di saksikan bulan purnama pemedek begitu kidmat dan tulus matur bakti sesuai dengan adat istiadat masing-masing,budaya masing-masing,ritual masing-masing tanpa takut oleh keragaman corak tertentu/sesuai sekali dengan dasar pancasila yaitu bhjneka tunggal ika,berbeda-beda tapi satu tujuan yaitu sembah bakti pada HYANG PENGUASA NUSANTARA. Pada saat bulan purnama banyak yang minta penglukadan pada SRI WILATIKTA BRAHMARAJA XI karena diyakini dapat menghilangkan/mengikis karma buruk kita(percaya atau tidak)berpulang pada diri pribadi.itulah rangkaian ke tiga dari perayaan di PURA MAJAPAHIT PUSAT JIMBARAN BALI. TO BE CONTINUE……..

SAMBUNAN PUJAWALI


Hari kamis tgl 3/09/2009,bertepatan dengan hari PURWANI/MALAM PURNAMA DAN MALAM JUMAT KLIWON.Disini biasanya kami menurut tradisi MAJAPAHIT mengadakan penyambutan dengan acara TUMPENGAN PUTIH KUNING,yang artinya adalah penyambutan leluhur MAJAPAHIT yang kami manifestasikan dengan leluhur PURUSA PREDANA/SIWA BUDHA bahwasanya beliau sudah turun dengan menyuguhkan tumpeng PUTIH untuk SIWA/PURUSA,tumpeng KUNING untuk BUDDHA/PREDANA.Jadi lengkaplah persembahan kami, baik yang Purusa dan Predana yang disesuaikan dengan tradisi BALI berupa sesajen sekemampuan kami.Karena kepercayaan kami bahwa hari malam jumat kliwon+malam purnama/bulan penuh adalah hari turunnya leluhur BATARA DAN BARATI MOJOPAHIT,bukan turunnya jin/setan yang sering di ungkapkan oleh ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA PADA NENEK MOYANG. Disini filosofinya adalah mengingatkan kita sebagai keturunannya untuk selalu ingat,bakti,dan mengucapkan terima kasih kepada beliau telah memberi URIP/HIDUP di dunia ini,cari makan di atas tanah milik beliau,melakukan kegiatan di atas tanah beliau,sudah sepatutnyalah mengucapkan terima kasih,dan mengembalikan apa yang kita dapatkan di alam ini,bukan hanya diperas saja dan lupa mensyukurinya bahkan yang paling PARAH hasil bumi kita,kita setor ke NEGARA LAIN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI. To be continue………

PUJAWALI PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI


Pujawali pura Majapahit bertepatan dengan hari buda kliwon gumbreg tanggal 09/09/09.Apa maknaPUJAWALI PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI Pujawali pura Majapahit bertepatan dengan hari buda kliwon gumbreg tanggal 09/09/09.Apa makna di balik perayaan HARI ULANG TAHUNNYA PURA MAJAPAHIT di bulan ini ?Kenapa bertepatan dengan tanggal yang sangat keramat yaitu jumlah yang tertinggi angka (9) mari kita simak dari awal perayaan: Puja wali kali ini diawali dengan memohon pada BELIAU YANG BERSTANA DI PURA MAJAPAHIT JIMBARAN YAITU RATU HYANG BHATARI SIWA PARWATI TANGAN SERIBU/DEWI KWAN IM TANGAN SERIBU untuk mengawali jalannya upacara dengan istilah BALI yang di sebut NANCEB TETARING yang makna filosofinya adalah permakluman pada beliau untuk mengawali pembukaan upacara dengan sesajen ala SIWA BUDDHA,dan Cuma satu-satunya ada di seluruh nusantara. BERTEPATAN TGL 2/09/2009 PADA BUDHA PON TULU diawali upacara NANCEP TARING,yang di pimpin oleh HYANG BRAHMARAJA XI DAN ANEHNYA DARI PAGI HINGGA DETIK INI CUACA LANGSUNG BERUBAH YANG DIAWALIDENGAN MENDUNG TEBAL DISERTAI DENGAN GERIMIS YANG BERKEPANJANGAN artinya doa dari penyungsung terkabulkan dan direstui oleh beliau yang berstana di PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI. SAMPAI SAYA TULIS BERITA INI DISERTAI DENGAN GERIMIS YANG TANPA HENTINYA,siapapun yang betul-betul iklas bakti pada leluhur akan mendapat restu dan jalan percaya atau tidak silahkan buktikan sendiri mumpung belum terlambat,dan siapa yang tidak percaya terbukti akan mendapat halangan dari beliau buktinya bertepatan dengan hari itu beliau membuktikan GEMPA BUMI DI JAKARTA DENGAN KEKUATAN DAHSYAT SAYA LIHAT DI TV artinya di Jakarta sudah melupakan bumi yang di pijak dan langit yang di junjung,dan silahkan berkomentar dan berpikir /menelaah sendiri secara ilmiah. Menurut pendapat kami,tidak ada yang lebih tinggi dari leluhur MAJAPAHIT di seantero NUSANTARA INI,dan masalah TUHAN semua orang percaya dan yakin, apakah mungkin TUHAN mengurusi manusia kalau manusianya tidak ingat pada nenek moyang-nya sendiri,dan di semua kitab suci agama apapun itu termuat Cuma si manusia nya sudah melewati tatanan yang sudah di gariskan oleh leluhur(SOK PINTAR,SOK TAHU,SOK TINGGI INGIN MELEBIHI HYANG KUASA). TINGGAL SEKARANG BAGAIMANA ANDA MENERAPKAN DAN MEMPRAKTERKAN BAKTI KITA PADA NENEK MOYANG,dan anda semua di nusantara ini memiliki budaya sendiri-sendiri untuk menerapkannya ,kenapa tidak dari sekarang ?Apakah anda menunggu negeri ini kiamat,bahkan kami pantau 90% masyarakat INDONESIA telah melupakan nenek moyang-nya bahkan lebih parah lagi justru menjunjung nenek moyang ORANG LAIN DAN ITU BUKTI NYATA YANG KAMI LIHAT SEHARI-HARI. Kembali lagi ke perayaan PURA MAJAPAHIT JIMBARAN, ITULAH IMPLEMENTASI BUKTI KAMI MASIH MENGHORMATI BELIAU BUKAN LANGSUNG TERBANG KE TUHAN/MINTA KE TUHAN/APAKAHMUNGKIN DIDENGARKAN?,KARENA TUHAN CUMA SEBAGAI SAKSI TERHADAP PERBUATAN TINGKAH LAKU KITA DI DUNIA(manipestasi beliau banyak tak terhingga). Be continue………… di balik perayaan HARI ULANG TAHUNNYA PURA MAJAPAHIT di bulan ini ?Kenapa bertepatan dengan tanggal yang sangat keramat yaitu jumlah yang tertinggi angka (9) mari kita simak dari awal perayaan: Puja wali kali ini diawali dengan memohon pada BELIAU YANG BERSTANA DI PURA MAJAPAHIT JIMBARAN YAITU RATU HYANG BHATARI SIWA PARWATI TANGAN SERIBU/DEWI KWAN IM TANGAN SERIBU untuk mengawali jalannya upacara dengan istilah BALI yang di sebut NANCEB TETARING yang makna filosofinya adalah permakluman pada beliau untuk mengawali pembukaan upacara dengan sesajen ala SIWA BUDDHA,dan Cuma satu-satunya ada di seluruh nusantara. BERTEPATAN TGL 2/09/2009 PADA BUDHA PON TULU diawali upacara NANCEP TARING,yang di pimpin oleh HYANG BRAHMARAJA XI DAN ANEHNYA DARI PAGI HINGGA DETIK INI CUACA LANGSUNG BERUBAH YANG DIAWALIDENGAN MENDUNG TEBAL DISERTAI DENGAN GERIMIS YANG BERKEPANJANGAN artinya doa dari penyungsung terkabulkan dan direstui oleh beliau yang berstana di PURA MAJAPAHIT JIMBARAN BALI. SAMPAI SAYA TULIS BERITA INI DISERTAI DENGAN GERIMIS YANG TANPA HENTINYA,siapapun yang betul-betul iklas bakti pada leluhur akan mendapat restu dan jalan percaya atau tidak silahkan buktikan sendiri mumpung belum terlambat,dan siapa yang tidak percaya terbukti akan mendapat halangan dari beliau buktinya bertepatan dengan hari itu beliau membuktikan GEMPA BUMI DI JAKARTA DENGAN KEKUATAN DAHSYAT SAYA LIHAT DI TV artinya di Jakarta sudah melupakan bumi yang di pijak dan langit yang di junjung,dan silahkan berkomentar dan berpikir /menelaah sendiri secara ilmiah. Menurut pendapat kami,tidak ada yang lebih tinggi dari leluhur MAJAPAHIT di seantero NUSANTARA INI,dan masalah TUHAN semua orang percaya dan yakin, apakah mungkin TUHAN mengurusi manusia kalau manusianya tidak ingat pada nenek moyang-nya sendiri,dan di semua kitab suci agama apapun itu termuat Cuma si manusia nya sudah melewati tatanan yang sudah di gariskan oleh leluhur(SOK PINTAR,SOK TAHU,SOK TINGGI INGIN MELEBIHI HYANG KUASA). TINGGAL SEKARANG BAGAIMANA ANDA MENERAPKAN DAN MEMPRAKTERKAN BAKTI KITA PADA NENEK MOYANG,dan anda semua di nusantara ini memiliki budaya sendiri-sendiri untuk menerapkannya ,kenapa tidak dari sekarang ?Apakah anda menunggu negeri ini kiamat,bahkan kami pantau 90% masyarakat INDONESIA telah melupakan nenek moyang-nya bahkan lebih parah lagi justru menjunjung nenek moyang ORANG LAIN DAN ITU BUKTI NYATA YANG KAMI LIHAT SEHARI-HARI. Kembali lagi ke perayaan PURA MAJAPAHIT JIMBARAN, ITULAH IMPLEMENTASI BUKTI KAMI MASIH MENGHORMATI BELIAU BUKAN LANGSUNG TERBANG KE TUHAN/MINTA KE TUHAN/APAKAHMUNGKIN DIDENGARKAN?,KARENA TUHAN CUMA SEBAGAI SAKSI TERHADAP PERBUATAN TINGKAH LAKU KITA DI DUNIA(manipestasi beliau banyak tak terhingga). Be continue…………

KESENANGAN DAN KENIKMATAN


Aku menolak penyiksaan diri.Aku menginginkan sukha(kesenangan/kenikmatan).Manusia pada umumnya memiliki sebuah konsef yaitu shadaka harus menjalani penyiksaan diri barulah disebut melatih diri,pernah ada banyak Maha Bhiksu dan Guru Agung,mereka menyepi di dalam pedalaman gunung,menjalani pelatihan diri yang amat menyengsarakan,makan tidak kenyang,pakaian compang-camping,menerima segala macam siksaan,tujuannya adalah ingin melepaskan diri dari segala klesa duniawi agar bisa terlahir di shukawatiloka atau terlahir sebagai Dewa pada umumnya dalam reinkarnasi pada kehidupan mendatang. Di India banyak sekali shadaka yang sangat menjunjung konsef penyiksaan diri seperti ini,lagi pula banyak sekali bentuk dari bermacam-macam penyiksaan diri. Sakyamuni Buddha juga pernah menyiksa diri di “hutan penyiksaan diri”(dusun uruvela) selama 6 tahun.Kemudian beliau menghentikan penyiksaan dirinya,beliau berpendapat bahwa” penyiksaan diri bukanlah jalan kebenaran”. Di dalam sutra kita bisa paham bahwa demi membuat manusia percaya kepada Buddha barulah sang Buddha menjalani penyiksaan diri selama 6 tahun.Sebenarnya penyiksaan diri bukanlah final.Aku sering merenungkan……mengapa melatih diri harus menyiksa diri ?Apakah dengan menyiksa diri barulah bisa melatih diri ?Dengan menyiksa diri lantas menginginkan Shukawatiloka ?Dengan melatih penyiksaan diri lantas mengiginkan shuka seperti Dewa pada umumnya ? bukankah ini kontradiksi namanya ? MENGAPA KITA TIDAK MENGGUNAKAN “SHUKA” UNTUK MELATIH DIRI ? APAKAH DENGAN SHUKA TIDAK BISA MELATIH DIRI ? DI DALAM KONSEF-KU,CARA BERPIKIR-KU BERBEDA DENGAN ORANG AWAM,AKU MESTI MEMILIKI SEDIKIT UANG UNTUK MENCUKUPI KEHIDUPAN-KU DAN TIDAK KUATIR LAGI ITU SUDAH CUKUP,AKU INGIN MINUM SEDIKIT ARAK BERKWALITAS UNTUK MELANCARKAN PEREDARAN DARAH-KU,PIKIRAN LEBIH SEGAR DAN HIDUP LEBIH BERSEMANGAT,AKU INGIN SESEKALI BERNYANYI UNTUK MENYINGKIRKAN KESEDIHAN DAN KEBOSANAN DI DALAM HATI-KU,AKU BUTUH PELAYAN WANITA UNTUK MEMBANTU-KU DALAM MENGURUS BEBERAPA TUGAN KESEHARIAN SUPAYA AKU SAMA SEKALI TIDAK KAWATIR APAPUN JUGA.DENGAN DEMIKIAN AKU SANGAT TENANG BERSADANA DAN MEMBABARKAN DHARMA.KARENA ITU KONSEF-KU ADALAH ; UANG BISA DIGUNAKAN UNTUK MENJALANKAN KEGIATAN SOSIAL.ARAK UNTUK MENYENANGKAN SUASANA HATI.LAGU—SUARA HATI YANG BAHAGIA.SEKS KENIKMATAN PERCINTAAN(KECUALI BHIKSU).semua ini belum tentu adalah dosa,jika dikendalikan dengan sangat indah,sangat bahagia,ada manfaatnya bagi kehidupan orang normal,semua ini adalah keluhuran hidup,masa hidup di dunia saha tidak terlalu panjang,dikurangi waktu anak-anak dan masa tua maka waktu yang benar-benar bermanfaat singkat sekali.Hidup ini sudah terlalu menderita mengapa mencari lagi penderitaan untuk diri sendiri ?Memgapa tidak kita jadikan alam saha menjadi alam shukawati,untuk apa menunggu sampai kehidupan mendatang!dalam kehidupan kita ini kita bisa mencapainya.kita bisa mengubah dunia saha menjadi dunia shukawati bahkan menjadi alam yang shuka.Kita jangan melatih diri dengan menyiksa diri,kita harus melatih diri dengan “shuka”.Di dalam sekte zen ada sebuah kisah sbb: Seorang shadaka zen dikejar oleh seekor beruang besar,beruang bessar membuka lebar-lebar mulutnya dan memperlihatkan taringnya serta memainkan cakarnya,shadaka zen melarikan dirinya sampai ketepi jurang dan bertemu dengan jalan buntu.Sewaktu beruang besar mendekat,jalan satu-satunya bagi shadaka Zen adalah meloncat kebawah jurang.Untungnya,shadaka Zen mampu meraih sebatang ranting pohon yang tumbuh di tepi jurang,ranting pohon menggantung dirinya tidak jauh dari tanah.Namun kejadian yang lebih sial datang,ada seekor macan mondar-mandir di bawah ranting pohon serta mengaum tanpa henti kepadanya sedang menunggu jatuhnya shadaka Zen tersebut.Diatas ada beruang di bawah ada macan.Ia tidak bisa berbuat apa-apa.Tepat pada saat itu,shadaka Zen melihat di pinggir batujurang tumbuh arbei yang ranum dan segar memerah,shadaka Zen tidak menghiraukan kritisnya lingkungan di sekitarnya.Sebuah cairan yang manis dan segar seperti amertha,meresap kedalam jiwa dan raga.Saat itu shadaka Zen tersebut langsung mencapai pencerahan.Aku menghayati tingkat pencerahan shadaka Zen tersebut adalah sebagai berikut : 1.Masa lalu seperti beruang---ia tidak menghiraukannya. 2.Masa datang seperti macan---ia tidak memikirkannya. 3.Mengigat sekarang juga___seperti amertha sungguhan.kemudian---- 4.Beruang tidak berhasil memangsa shadaka Zen sehingga beruang akan pergi dengan sendirinya.Macan tidak sabar lagi menunggu sehingga akan pergi juga,bagaimanapun setiap masalah pasti akan berakhir. 5.Sekarang juga makan arbei adalah hal yang paling menyenangkan. Kisah shadaka Zen ini seperti suara Dharma yang berasal dari tempat yang sangat jauh dan suram,sebuah kisah yang sangat biasa,namun membuat-ku sangat terguncang,aku menghayati pentingnya “shuka”,jangan memikirkan masa lalu dan masa depan,”shuka sekaranglah yang sangat penting. Kekuatan supranatural yang tidak terhingga adalah “shuka”.Maitri,karuna,mudita dan upeksa adalah “shuka”.Mencapai tanpa rintangan adalah “shuka”.Berdana untuk menyelamatkan dunia adalah”shuka” BERSAMBUNG..........