MEDIA DIKUASAI KELOMPOK,SEHINGGA INFORMASI BUNTU



Wakil Presiden Boediono didepan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rektor Universitas Gajah Mada [UGM] Prof. Sudjarwadi, Ketua dan Majelis Wali Amanat serta para Guru Besar dan Dekan UGM mengatakan Penguasaan Media massa oleh sekelompok kecil masyarakat bisa mengandung risiko tidak berkembangnya Informasi yang bisa mengganggu kehidupan Demokrasi serta "Informasi yang berkembang tidak sepenuhnya  mencerminkan kepentingan masyarakat" lebih jauh dikatakan bahwa Nalar terkalahkan oleh emosi dan prasangka atau argumentasi faktual terkalahkan oleh demagogi dan Disinformasi selanjutnya kata Pria Paruh baya yang banyak di Demo soal Century ini  berkata sambil memperbaiki Ritme Suaranya "Untuk membangun Harapan kembali adalah sebuah langkah kecil, tetapi sebenarnya tidak Ternilai, marilah mulai hari ini kita berlomba memberikan yang terbaik bagi Bangsa ini, Demi Anak Cucu kita" demikian kata Wapres pada kuliah umum di Balai Senat Universitas Gajah Mada [UGM] Jogjakarta 3 Maret 2010 yang banyak diberitakan Media Cetak dan Elektronik di Negeri ini. termasuk di Demo Mahasiswa kadatangannya di Kota Gudeg itu.

Kata kata ini memang benar seperti Untuk menjatuhkan Bung Karno ketika G 30 S PKI 1965 meletus, dimana Media semua di Bredel dan hanya Media Kelompok Anti Sokarno yang bebas Terbit, Dimana lalu digunakan menjatuhkan Bung Karno yang Presiden dikala itu dengan Berita bahwa Para Jendral yang di Culik kata nya PKI Mata nya di Cungkil dan Kemaluannya di Potong kata nya oleh Gerakan Wanita Indonesia [GERWANI] hingga Terjadi Penumpasan PKI 1965-166 secara besar besaran dan Mediapun bebas menjelek jelek kan Presiden Soekarno sampai diluar batas kapatutan, dan yang lucu era tahun 2000 an Terbukti ternyata Berita itu KEBOHONGAN PUBLIK BESAR dimana ditemukan Visum dan Pembuat Visum pun tampil di TV disaksikan Dunia bahwa tidak ada Pencungkilan Mata dan Pemotongan Kemaluan, ini ber Akibat Film G 30 S PKI yang di putar Wajib tiap tanggal 30 September dilarang di Putar lagi karena Film itu menyiarkan Kebohongan Publik yang besar. Tapi Jutaan Korban Anak Bangsa ini sudah terlanjur Terbunuh dan Bung Karno pun Bisa di Jatuhkan setelah Para Pengikut nya di Tumpas habis [Berita ini sudah umum di TV dan Media tiap 11 Maret diberitakan untuk mengungkap Kebuntuan Surat Perintah 11 Maret 1966 yang sampai kini Gelap Gulita]

Demikian Kuat nya Media bila digunakan Suatu Kelompok untuk menghabisi Lawan Politik nya, Yang hingga kin pun tetap dipakai menghantam lawan Kelompok nya bila ada Perselisihan biapun Halus dan menyindir seiring Banyak nya Orang Pandai dan Kritis serta bisa menilai Benar Tidak nya suatu Berita. Yang tidak punya Media untung ada Google yang menyediakan Blog untuk menulis Berita Nyata, Sejarah dan Kasunyatan dengan bebas meskipun juga banyak Google digunakan untuk Nipu tapi tidak mengganggu bagi yang ingin menulis Kebenaran yang Hakiki biarpun diterpa ke Kritisan yang tidak senang Kebenaran di Ungkap dan ingin Sejarah tetap milik yang Menang dan yang kalah dan minoritas tetap di Hancurkan tanpa bisa membela diri bagi yang kurang Pandai dan Mengerti Liku Liku Hidup diantara 2 sisi Kebenaran dan Kejahatan yang sangat Tipis beda nya dan aneh nya semua meng Klaim Benar biar pun Penipu dan terang Terangan Nipu serta karena Kebodohan Masyarakat yang Tertipu pun membuat makin Arogan dan merasa Menang terus. Tapi bagaimana pun Kebenaran tetap Benar dan "Berkatalah benar kalau memang benar" pasti akan menjadi Pemenang Akhir nantinya karena Namanya Orang masih punya Otak belum Gila dan Telanjang dijalan raya tentunya satu saat akan sadar kecuali Masyarakat sudah benar benar Gila beneran bukan NGEDAN dalam ramalan Jayabaya  seperti Korupsi kalau tertangkap ya berusaha Lolos apapun cara nya tapi kan Sadar kalau salah dan pasrah bila di hukum dan mengembalikan uang kena "Becik Ketitk Olo Ketoro" tambah Wong Nandur bakal metik asal tidak kena Wereng nya Sabdopalon.


Demikianlah Kebuntuan Informasi disebabkan masing masing Kelompok berlomba punya Media untuk berlindung maupun menyerang Lawan, Dan Beruntunglah saat ini ada GOOGLE yang bisa menyiarkan Berita atau Tulisan bagi Orang yang ingin menulis Kebenaran yang tidak bisa di Tulis oleh Orang yang Trauma dan Ketakutan hingga jadi Pengecut Munafiq Tidak mau tahu, tapi hanya bisa Teriak tanpa solusi menyalahkan Tulisan Orang lain dengan Kedok Tuhan, agar benar dan hebat tapi di Ketiak Tuhan bahkan pinjam Kasih sayang Tuhan yang tidak Jelas, Seperti Pembantaian Jutaan Orang yang di Cap Komunis kok Tuhan tidak Turun membantu ? Ada Orang Terjun Bunuh diri dari Lantai 7 Mall pun tidak ada Malaikat Tuhan yang menolong ? dan Jesus pun disuruh Terjun dari Puncak Gunung oleh Iblis lha untung Beliau tidak mau, ini ketika Jesus ber Tapa 40 hari 40 malam di Puncak Gunung dan bertemu Iblis 3 X. Akhirnya Jesus yang lulus ber Tapa bisa Bangkit pada hari ke 3 dan Naik ke Langit / Mokswa disaksikan murid murid nya dan Jesus kini di Puja bagi yang Percaya di Seluruh Dunia, Dimana 300 tahun sejak Jesus naik Kesurga Murid Kesayangannya Magdalena mendirikan Aliran Kristen pengikut Jesus di Teruskan Petrus yang pernah menyangkal 3 X jesus demi Keslamatan Pribadinya lalu mendirikan Katolik Roma yang lestari hingga kini menjadi Negara Terkecil di Dunia, seiring di Tumpas nya Kristen oleh Islam di Timur Tengah hingga Gereja Gereja Megah model Gothe kini jadi Masjid Islam, jadi Kristen Jesus hanya Eksis 300 tahun digantikan Islam hingga detik ini yang masih Perang dengan Pengikut Jesus.

Islam pun setelah berhasil Menumpas Kristen merambah ke Nusantara, dan berhasil pula menumpas Adat Budaya Leluhur yang Adiluhung sampai saat ini, Tapi bukti kemegahan Bangsa ini untung masih bisa dilihat seperti Borobudur, dan Kemegahan lainnya serta adat budaya nya yang Lestari di Pulau kecil Seibu Pura atau Seribu Tuhan bahasa Indonesianya, Juga Kitab Kitab nya yang berhasil diselamatkan dan di Pelajari lagi ternyata masih bisa dibuat Acuan Pemersatu seperti Pancasila yang di Gali Bung Karno dari kitab Sutasoma karangan Empu Tantular dengan Bhinneka Tunggal Ika yang jadi Dasar Negara Republik Indonesia Tercinta ini biar pun hanya di gantung kan masih untung daripada tidak ada dan bisa untuk membuat Cerita tentang Persatuan dan Kerukunan biarpun bertentangan dengan Quran dan Hadist yang Anti Berhala atau Candi dan Adat Kafir pemuja leluhur biarpun Orang Kafir Jujur tapi malah dianggap Bodoh contoh Biokong Komang Edi dari Pura Ibu Majapahit Jimbaran Mobil Sewaannya dibawa lari ke Jawa dan akhirnya Nebus dengan uang agar bisa kembali timbang beli lagi kalau nebus kan separo harga..

Contoh yang gamblang Media TV dikuasai Kelompok Islam sampai Berita penting pun di putus Solat Magrip dengan Tulisan "Tiada Tuhan [bahasa Indonesia] selain Allah [bahasa Arab]" ya belakangan ada yang berani tidak menyiarkan Azar Magrip seperti SCTV dan bali TV serta TV di luar Negri termasuk China yang 1965-1966 di Cap Komunis oleh Islam di Negeri ini, Hingga Sekolah China pada di Tutup Tulisan nya pun di Larang termasuk Buku Tulisan Jawa Tan Khoen Swie tentang Majapahit, hingga buku buku Tulisan China dilarang dibaca dan kalau ketahuan menyimpan bisa Hancur Rumah nya termasuk Buku Buku Ajaran Bung Karno seperti Soekarnoisme, Marhaenisme dll, hingga Universitas Marhaen pun demi keselamatan hidupnya berganti Mahendradata dan untung bisa eksis hingga hari ini yang Rektornya Pemuda Terpandai di Dunia dengan Predikat Rektor dan Doktor termuda di Dunia yang baru saja ke Jepang menggalang Kerjasama Bilateral, Juga sebagai Abhiseka Raja majapahit bali dengan gelar Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I dimana simbol Majapahit adalah "Surya Majapahit" Matahari jadi Pantas lah ke Jepang yang masih saudara Tua diamana Jepang mengaku secara DNA berasal dari Fosil Wajak Bayalangu Jenggala / Tulung Agung Jawa Timur jadi sama sama Keturunan Dewa matahari yang di Jepang disebut "AMATERASU" jadi Kaisar Jepang Keturunan Dewa Matahari / Amaterasu yang biarpun kini sudah Moderen Kepercayaan ini tetap Lestari Hingga Jepang mengalami Kemajuan dibidang Ekonomi dan Teknologi lha kita ? ikut Budaya Arab hingga jadi bangsa Koruptor, Budak pulang mati dari Arab bahkan di Arab tinggal dibawah Jembatan kalau di Surabaya yang banyak Orang Mbambung tinggal dibawah Jembatan, bisanya saling meng Kafirkan dan saling perang antar Kepercayaan yang sudah dirukunkan dengan Pancasila tapi tetap dibuat Perpecahan dengan dalih Sesat, Kafir, Kufur, Musrik dll dst dsb.


0 Responses So Far:

Ngiring sareng-sareng Ngelantur