|
Pada abad XIII berdirilah Dinasti Majapahit dimana terjadi perkawinan Brahmaraja I dengan putri Kerajaan Miao Li yaitu Yu Lan(Dara Jingga)putri ke II,juga pendiri Majapahit yakni Prabu Wisnu Wardana memperistri putri Raja Miao LI yang pertama yaitu Yu Lin(Dara Petak).Hyang Wisesa/Brahmaraja I Raja Jenggala sebelum diabisheka bernama “Jayasaba”sedangkan kakaknya sebelum diabhiseka Raja Kadiri bernama “Jayabaya”.
Kenapa hanya Brahmaraja I saja yang di buatkan pelinggih di Pura terbesar di Besakih karena sebagian besar anak-anak beliau sudah pindah ke Bali yaitu yang dikenal dengan “ Sapta Arya”ditugaskan menjadi Anglurah di tiap-tiap Kadipaten/kabupaten di Bali membantu Pamannya “Sri Kresna Kepakisan(Raja Bali)”demi kelancaran pemerintahan Beliau,sedangkan anak yang paling sulung masih di Jawa meneruskan kerajaan di Jenggala yaitu Arya Cakradara mengawini Ratu Tri Bwana Tungga Dewi(Raja III).
Sedangkan kakaknya Raja Kadiri Prabu Wisnu Wardana/Jayabaya yang menurunkan Raja-Raja di Jawa di buatkan pelinggih berupa Candi Megah di zaman itu disesuaikan dengan adat tanah Jawa yang mana semua Palinggih Raja disemayamkan di Candi yang megah(lihat sejarah Nagarakertagama).
Hyang Wisesa di Jawa bergelar Hyang Indra karena Beliau ahli di bidang perang yang sering disebut Dewa Perang,Beliaulah yang mahir dalam taktik Peperangan di zaman itu dan mahir dengan segala senjata sehingga anak-anaknya mewarisinya sampai keturunannya sekarang.
Yaitu Sri Wilatikta Brahmaraja XI(Abisheka Raja Majapahit Suryadiningrat)yaitu keturunan dari anak pertama beliau yang masih tinggal di jawa meneruskan kerajaan di jawa/Puri Jenggala,Tulung Agung yaitu dari trah ARYA CAKRADARA BERISTRI RATU TRI BWANA TUNGGA DEWI(Raja III).
Adapun pelinggih semua Kawitan Orang Bali dan Jawa di Pusatkan di Pura Majapahit Pusat Trowulan di sebelah utara kolam Segaran di sana terpampang semua soroh/klan dari Hyang Pasupati(Purusha)dan Hyang Bhatari Gangga(Predhana) menurunkan Raja Jawa-Bali/ Dalem,Ratu Pasek,Ratu Kepandean,dsb dst,tertulis dengan gamlang dengan Prasasti berupa lempengan emas.Sehingga Pura Majapahit Pusat Trowulan merupakan Pura Bibit Kawit/Kawitan Pertama orang Jawa dan Bali yang menyebar sesuai perkembangan zaman ekspedisi/eksodus untuk mencari daerah baru yang lebih eksis untuk keturunan selanjutnya.
Yang mana daerah ini dulunya merupakan bekas Pusat Kerajaan Jawa yang sudah mendunia sampai ke mancanegara yang sering di sebut Nusantara di zaman itu.
Daerah kekuasaannya mencakup Thailand,siam,Burma,Malaysia,madagaskar(Nagarakertagama).
Sehingga Ageman Leluhur kita dari dulu adalah Ageman Siwa Budha/Purusha Predhana/Pertiwi Akasa/Bumi Langit/Lingga Yoni yang sering disebut Kawitan kita “Shanghyang Sangkan Paraning Dumadi”sehingga Leluhur kita dulu bisa mencapai Moksah/Mokswa karena mampu menerapkan Ageman yang tidak ada duanya di Dunia.
Di zaman sekarang orang-orang belum bisa menerapkan karena tercemari oleh pengaruh ageman lain yang sering mengambil jalan singkat bahkan mengajarkan “pengampunan Dosa”sedangkan yang namanya dosa tetap dosa ,yang benar tetap benar dan yang salah tetap salah sesuai hukum karmapala,inilah keunikan Leluhur kita yang sulit diterapkan oleh ageman lain sehingga mencari jalan pintas langsung menuju jalan tol alternative langsung menuju Tuhan tanpa melalui tingkatan yang ada yaitu Leluhur Kawitan sesuai tingkatan-tingkatannya.
Keunikan Bali yang lain bisa dilihat lewat bagaimana manusia Bali melakukan pembinaan kekerabatan secara lahir dan batin. Manusia Bali begitu taat untuk tetap ingat dengan asal muasal darimana dirinya berasal. Hal inilah kemudian melahirkan berbagai golongan di masyarakatnya yang kini dikenal dengan wangsa atau soroh. Begitu banyak soroh yang berkembang di Bali dan mereka memiliki tempat pemujaan keluarga secara tersendiri. Tatanan masyarakat berdasarkan soroh ini begitu kuat menyelimuti aktivitas kehidupan manusia Bali. Mereka tetap mempertahankan untuk melestarikan silsilah yang mereka miliki. Mereka dengan seksama dan teliti tetap menyimpan berbagai prasasti yang didalamnya berisi bagaimana silsilah sebuah keluarga Bali. Beberapa soroh yang selama ini dikenal misalnya Warga Pande, Sangging, Bhujangga Wesnawa, Pasek, Dalem Tarukan, Tegeh Kori, Pulasari, Arya, Brahmana Wangsa, Bali Aga dan lainnya. Semuanya memiliki sejarah turun-temurun yang berbeda. Meski begitu, akhirnya mereka bertemu dalam siklus keturunan yang disebut Hyang Pasupati. Begitu unik dan menarik memahami kehidupan manusia Bali dalam kaitan mempertahankan garis leluhurnya tersebut. Sebagian kehidupan ritual mereka juga diabdikan untuk kepentingan pemujaan terhadap leluhur mereka Identifikasi Orang Bali Suku bangsa Bali merupakan kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran akan kesatuan budayanya, kesadaran itu diperkuat oleh adanya bahasa yang sama. Walaupun ada kesadaran tersebut, namun kebudayaan Bali mewujudkan banyak variasi serta perbedaan setempat. Agama Hindhu yang telah lama terintegrasikan ke dalam masyarakat Bali, dirasakan juga sebagai unsur yang memperkuat adanya kesadaran kesatuan tersebut. Perbedaan pengaruh dari kebudayaan Jawa di berbagai daerah di Bali dalam jaman Majapahit dulu, menyebabkan ada dua bentuk masyarakat Bali, yaitu masyarakat Bali - Aga dan masyarakat Bali Majapahit. Masyarakat Bali Aga kurang sekali mendapat pengaruh dari kebudayaan Jawa dari Majapahit dan mempunyai struktur tersendiri. Orang Bali Aga pada umumnya mendiami desa-desa di daerah pegunungan seperti Sembiran, Cempaga Sidatapa, pedawa, Tiga was, di Kabupaten Buleleng dan desa tenganan Pegringsingan di Kabupaten Karangasem. Orang Bali Majapahit yang pada umumnya diam didaerah-daerah dataran merupakan bagian yang paling besar dari penduduk Bali. Pulau Bali yang luasnya 5808,8 Km2 dibelah dua oleh suatu pegunungan yang membujur dari barat ke timur, sehingga membentuk dataran yang agak sempit. di sebelah utara., dan dataran yang lebih besar disebelah selatan. Pegunungan tersebut yang sebagian besar masih tertutup oleh hutan rimba, mempunyai arti yang penting dalam pandangan hidup dan kepercayaan penduduk. di wilayah pegunungan itulah terletak Parahyangan (pura) yang dianggap suci oleh orang Bali, seperti Pura Pulaki, Pura Batukaru, dan yang terutama sekali Pura Besakih yang terletak di kaki Gunung Agung. Sedangkan arah membujur dari gunung tersebut telah menyebabkan penunjukan arah yang berbeda untuk orang Bali utara dan Orang Bali selatan. Dalam Bahasa Bali, kaja berarti ke gunung, dan kelod berarti ke laut. Untuk orang Bali Utara kaja berarti selatan, sedangkan untuk orang Bali selatan kaja berarti utara. Sebaliknya kelod untuk orang Bali utara berarti utara, dan untuk orang bali selatan berarti selatan. Perbedaan ini tidak saja tampak dalam penunjukan arah dalam bahasa Bali, tapi juga dalam aspek kesenian dan juga sedikit aspek bahasa. Konsep kaja kelod itu nampak juga dalam kehidupan sehari-hari, dalam upacara agama, letak susunan bangunan-bangunan rumah suci dan sebagainya. Bahasa Bali termasuk keluarga bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut perbendaharaan kata dan strukturnya, maka bahsa Bali tak jauh berbeda dari bahsa Indonesia lainnya. Peninggalan prasasti zaman kuno menunjukkan adanya suatu bahasa Bali kuno yang berbeda dari bahasa Bali sekarang. Bahasa Bali kuno tersebut disamping banyak mengandung bahasa Sansekerta, pada masa kemudiannya juga terpengaruh oleh bahasa Jawa Kuno dari jaman Majapahit, ialah jaman waktu pengaruh Jawa besar sekali kepada kebudayaan Bali. Bahasa Bali mengenal juga apa yang disebut "perbendaharaan kata-kata hormat", walaupun tidak sebanyak perbendaharaan dalam bahasa Jawa. Bahasa hormat (bahasa halus) dipakai kalau berbicara dengan orang-orang tua atau tinggi. Di Bali juga berkembang kesusasteraan lisan dan tertulis baik dalam bentuik puisi maupun prosa. Disamping itu sampai saat ini di bali didapati juga sejumlah hasil kesusasteraan Jawa Kuno (kawi) dalam bentuk prosa maupun puisi yang dibawa ke Bali tatkala Bali di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Sistem Kekerabatan Orang Bali Perkawinan merupakan suatu saat yang amat penting dalam kehidupan orang Bali, karena pada saat itulah ia dapat dianggap sebagai warga penuh dari masyarakat, dan baru sesudah itu ia memperoleh hak-hak dan kewajiban seorang warga komuniti dan warga kelompok kerabat. Menurut anggapan adat lama yang amat dipengaruhi oleh sistem klen-klen (dadia) dan sistem warna(wangsa), maka perkawinan itu sedapat mungkin dilakukan diantara warga se-klen, atau setidak-tidaknya antara orang yang dianggap sederajat dalam warna. Demikian, perkawinan adat di Bali itu bersifat endogami klen, sedangkan perkawinan yang dicita-citakan oleh orang Bali yang masih Kolot adalah perkawinan antara anak-anak dari dua orang saudara laki-laki. Keadaan ini memang menyimpang dari lain-lain masyarakat yang berklen, yang pada umumnya bersifat exogam. Orang-orang se-klen di Bali itu, adalah orang orang yang setingkat kedudukannya dalam adat dan agama, dan demikian juga dalam warna, sehingga dengan berusaha untuk kawin dalam batas klennya, terjagalah kemungkinan akan ketegangan-keteganagan dan noda-noda keluarga yang akan terjadi akibat perkawinan antar warna yang berbeda derajatnya. Dalam hal ini terutama harus dijaga agar anak wanita dari warna yang tinggi jangan sampai kawin dengan pria yang lebih rendah derajat warnanya, karena perkawinan itu akan membawa malu kepada keluarga, serta menjatuhkan gengsi dari seluruh warna dari anak wanita tersebut. Dahulu, apabila ada perkawinan semacam itu, maka wanitannya akan dinyatakan keluar dari dadianya, dan secara fisik suami-istri akan dihukum buang (maselong) untuk beberapa lama, ketempat yang jauh dari tempat asalnya. Semenjak tahun 1951, hukuman sermacam itu tidak pernah dijalankan lagi, dan pada saat ini hukuman campuran semacam itu relatif lebih banyak dilaksanakan. Bentuk perkawinan lain yang dianggap pantang adalah perkawinan bertukar antara saudara perempuan suami dengan saudara laki-laki istri (makedengan ngad), karena perkawinan yang demikian itu dianggap dapat mendatangkan bencana (panes). Pada umumnya, seorang pemuda Bali memperoleh seorang istri dengan dua cara, yaitu dengan meminang (memadik, ngidih) kepada keluarga gadis, atau dengan cara melarikan seorang gadis (mrangkat,ngrorod). Kedua cara diatas berdasarkan adat. Sesudah pernikahan, suami-istri yang baru biasanya menetap secara virilokal dikomplek perumahan dari orang tua suami, walapun tidak sedikit suami istri yang menetap secara neolokal dengan mencari atau membangun rumah baru. Sebaliknya ada pula suami istri baru yang menetap secara uxorilokal dikomplek perumahan dari keluarga istri (nyeburin). Kalau suami istri menetap secara virilokal, maka anak-anak keturunan mereka selanjutnya akan diperhitungkan secara patrilineal (purusa), dan menjadi warga dari dadia si suami dan mewarisi harta pusaka dari klen tersebut. Sebaliknya, keturunan dari suami istri yang menetap secara uxorilokal akan diperhitungkan secara matrilineal menjadi warga dadia si istri, dan mewarisi harta pusaka dari klen itu. Dalam hal ini kedudukan si istri adalah sebagai sentana predhana(penerus keturunan). Suatu rumah tangga di Bali biasanya terdiri dari suatu keluarga batih yang bersifat monogami, sering ditambah dengan anak laki-laki yang sudah kawin bersama keluarga batih mereka masing-masing dan dengan orang lain yang menumpang, baik orang yang masih kerabat maupun orang yang bukan kerabat. Beberapa waktu kemudian terdapat anak laki-laki yang sudah maju dalam masyarakat sehingga ia merasa mampu untuk berdiri sendiri, memisahkan diri dari orang tua dan mendirikajn rumah tangga sendiri yang baru. Salah satu anak laki-laki biasanya tetap tinggal di komplek perumahan orang tua (ngerob), untuk nanti dapat membantu orang tua mereka kalau sudah tidak berdaya lagi dan untuk selanjutnya menggantikan dan melanjutkan rumah tangga orang tua. Tiap-tiap keluarga batih maupun keluarga luas, dalam sebuah desa di Bali harus memelihara hubungan dengan kelompok kerabatnya yang lebih luas yaitu klen (tunggal dadia). Strutur tunggal dadia ini berbeda-beda di berbagai tempat di Bali. Di desa-desa pegunungan, orang-orang dari tunggal dadia yang telah memencar karena hidup neolokal, tidak usah lagi mendirikan tempat pemujaan leluhur di masing-masing tempat kediamannya. didesa-desa tanah datar, orang-orang dari tunggal dadia yang hidup neolokal wajib mendirikan mendirikan tempat pemujaan di masing-nasing kediamannya, yang disebut kemulan taksu. Disamping itu, keluarga batih yang hidup neolokal masih mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap kuil asal (dadia atau sanggah) di rumah orang tua mereka.Suatu pura ditingkat dadia merayakan upacara-upacara sekitar lingkaran hidup dari semua warganya, dan dengan demikian pura/kuil tersebut mempersatukan dan mengintensifkan rasa solidaritet anggota-anggota dari suatu klen kecil. Di samping itu ada lagi kelompok kerabat yang lebih besar yang melengkapi beberapa kerabat tunggal dadia (sanggah) yang memuja kawitan leluhur yang sama disebut kelenteng (pura) paibon atau panti. Dalam prakteknya, suatu tempat pemujaan di tingkat paibon juga hanya mempersatukan suatu lingkaran terbatas dari kaum kerabat yang masih dikenal hubungannya saja. Klen-klen besar sering juga mempunyai suatu sejarah asal-usul yang ditulis dalam bentuk babad dan prasasti yang disimpan sebagai pusaka oleh salah satu dari keluarga-keluarga yang merasa dirinya senior, ialah keturunan langsung dan salah satu cabang yang tua dalam klen. Sistem Kemasyarakatan Orang Bali Banjar Merupakan bentuk kesatuan-kesatuan sosial yang didasarkan atas kesatuan wilayah. Kesatuan sosial itu diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara-upacara keagaman yang keramat. Didaerah pegunungan, sifat keanggotaan banjar hanya terbatas pada orang yang lahir di wilayah banjar tersebut. Sedangkan didaerah datar, sifat keanggotaannya tidak tertutup dan terbatas kepada orang-orang asli yang lahir di banjar itu. Orang dari wilayah lain atau lahir di wilayah lain dan kebetulan menetap di banjar bersangkutan dipersilakan untuk menjadi anggota(krama banjar) kalau yang bersangkutan menghendaki. Pusat dari banjar adalah Bale banjar, dimana warga banjar bertemu pada hari-hari yang tetap. Banjar dikepalai oleh seorang kepala yang disebut Kelian banjar. Ia dipilih dengan masa jabatab tertentu oleh warga banjar. Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan sosial dari banjar sebagai suatu komuniti, tapi juga lapangan kehidupan keagamaan. Kecuali itu ia juga harus memecahkan masalah yang menyangkut Desa adat. Kadang kelian banjar juga mengurus hal-hal yang sifatnya berkaitan dengan administrasi pemerintahan. Subak Subak di Bali seolah-olah lepas dari dari Banjar dan mempunyai kepala sendiri. Orang yang menjadi warga subak tidak semuanya sama dengan orang yang menjadi anggota banjar. Warga subak adalah pemilik atau para penggarap sawah yang yang menerima air irigasinya dari dari bendungan-bendungan yang diurus oleh suatu subak. Sudah tentu tidak semua warga subak tadi hidup dalam suatu banjar. Sebaliknya ada seorang warga banjar yang mempunyai banyak sawah yang terpencar dan mendapat air irigasi dari bendungan yang diurus oleh beberapa subak. Dengan demikian warga banjar tersebtu akan menggabungkan diri dengan semua subak dimana ia mempunya sebidang sawah. Sekaha Dalam kehidupan kemasyarakatan desa di Bali, ada organisasi-organisasi yang bergerak dalam lapangan kehidupan yang khusus, ialah sekaha. organisasi ini bersifat turun-temurun, tapi ada pula yang bersifat sementara. Ada sekaha yang fungsinya adalah menyelenggarakan hal-hal atau upacara-upacara yang berkenan dengan desa, misalnya sekaha baris/sanggar tari Baris (perkumpulan tari baris), sekaha teruna-teruni. Sekaha tersebut sifatnya permanen, tapi ada juga sekaha yang sifatnya sementara, yaitu sekaha yang didirikan berdasarkan atas suatu kebutuhan tertentu, misalnya sekaha memula (perkumpulan menanam), sekaha manyi (perkumpulan menuai), sekaha gong (perkumpulan gamelan) dan lain-lain. sekaha-sekaha di atas biasanya merupakan perkumpulan yang terlepas dari organisasi banjar maupun desa. Gotong - Royong Dalam kehidupan berkomuniti dalam masyarakat Bali dikenal sistem gotong royong (nguopin) yang meliputi lapangan-lapangan aktivitas di sawah (seperti menanem, menyiangi, panen dan sebagainya), sekitar rumah tangga (memperbaiki atap rumah, dinding rumah, menggali sumur dan sebagainya), dalam perayaan-perayaan atau upacara-upacara yang diadakan oleh suatu keluarga, atau dalam peristiwa kecelakaan dan kematian. nguopin antara individu biasanya dilandasi oleh pengertian bahwa bantuan tenaga yang diberikan wajib dibalas dengan bantuan tenaga juga. kecuali nguopin masih ada acara gotong royong antara sekaha dengan sekaha. Cara serupa ini disebut ngedeng (menarik). Misalnya suatu perkumpulan gamelan ditarik untuk ikut serta dalam menyelenggarakan suatu tarian dalam rangka suatu upacara odalan. bentuk yang terakhir adalah kerja bhakti (ngayah) untuk keprluan agama,masyarakat maupun pemerintah. Kesatuan-kesatuan sosial di atas, biasanya mempunyai pemimpin dan mempunyai kitab-kitab peraturan tertulis yang disebut awig-awig atau sima. Pemimpin biasanya dipilih oleh warganya. Klen-klen juga mempunyai tokoh penghubung yang bertugas memelihara hubungan antara warga-warga klen, menjadi penasehat bagi para warga mengenai seluk beluk adat dan peristiwa-peristiwa yang bersangkaut paut dengan klen. Tokoh klen serupa itu di sebut moncol. Klen tersebut tidak mempunyai peraturan tertulis, akan tetapi mempunya silsilah/babad. Ditingkat desa ada kesatuan-kesatuan administratif yang disebut perbekelan. Suatu perbekelan yang sebenarnya merupakan warisan dari pemerintah Belanda, diletakkan diatas kesatuan-kesatuan adat yang asli di Bali, seperti desa adat dan banjar. Maka terdapatlah gabungan-gabungan dari banjar dan desa ke dalam suatu perbekelan yang dipimpin oleh perbekel atau bendesa yang secara administratif bertanggung jawab terhadap atasannya yaitu camat, dan seterusnya camat bertanggung jawab kepada bupati.dst dsb. (sebagian teks diambil dari babad Bali di tambah babad Jawa/Majapahit). |
2 Responses So Far:
assalamualaikum wr, wb.KAMI DAN SEKELUARGA mengucapkan banyak2
terimakasih kepada EYANG TAGALU,atas angka togel yang EYANG …DI
BAGI angka "6D" alhamdulillah ternyata itu benar2 jebol dan tembus atas berkat
bantuan EYANG TAGALU,KAMI bisa melunasi semua hutang2 keluarga kami ,atas rasah bersukur kepadah …EYANG KAMI CANTUNGKAN DI INTERNET
biar semua orang menengo,atas kepercayaan KAMI kepadah EYANG…awani ;sekit komentar kepadah semua pencinta togel dan inggin merubah nasibnya, dengan
Carah, silahkan HBG/SMS /EYANG DI NMR ;[[[ 0853,,3624,,7799,,]]]…
Dan alhamdulillah sekarang kami.
sudah bisah bermodal kan walaupun itu memilih jalan main togel ,kami sekeluarga patuh kami sukuri.
dan alhandulillah , BUKAH DI SINI,PREDIKSI ANGKA JITU HARI INI 2D 3D 4D 5D 6D
untuk mencukupi kebutuhan keluarga kami.
sehari2. itu semua berkat bantuan EYANG sekali lagi makasih banyak
yah, EYANG… atas nomornya yaitu ….. 6D…di sports toto/malaysia…
….yang kemaring EYANG kasih 6D … 458574…TGL,01,06,2014…
DAN ALHANDULILLA KENAH LAGI….dan alhandulillah dapat 600 juta
dijamin 100% jebol dan silah buktikan...sendiri-
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1"Dikejar-kejar hutang
2"Selaluh kalah dalam bermain togel
3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
Solusi yang tepat jangan anda putus aza....EYANG TAGALU,akan membantu
anda semua dengan Angka ritwal/angka GHOIB:
butuh angka togel…. 2D_3D_4D -5D-6D ….dijamin 100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan, HBG ATAU SMS; EYANG TAGALU DI NO: (((_0853_3624_7799_)))
DAN MELAYANI SEMUA PUTARAN TOGEL MAUPUN DALAM NEGRI ATAU LUAR NEGRI
TOTO, 2D, 3D, 4D, 5D, 6D…
SUPREME TOTO 6/58,/MEGA TOTO,6/52,POWER TOTO 6/55…
MEKNUM 4D,/STS,/88,/DA MA CAI 1+3D,/ DAN LAIN-LAIN parah pencinta togel.
DAN LAIN-LAIN,ITU SEMUA TERGANTUNG PERMINTAAN KAMI…ATAU SEPESIAL DEROH 4D ANGKA BERTUA ADA SAMA, EYANG TAGALU…..EYANG , SIAP MELAYANI PERMINTAAN ANDA DAN KAMI YAKIN JAMINAN [ 7] KALI PUTARAN…GOOL
saya AHMAD SANI posisi sekarang di malaysia
bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
saya AHMAD SANI posisi sekarang di malaysia
bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
Ngiring sareng-sareng Ngelantur