SLIDE-1-TITLE-HERE
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
SLIDE-2-TITLE-HERE
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
SLIDE-3-TITLE-HERE
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
1
2
3
JANGANLAH TAKUT SEJARAH SARA
Posted by Pak Man Budi
09.05, under |
0
komentar
Sejarah adalah Cerita yang tidak perlu ditakuti, Cerita Pengungkapan Sejarah Kristus atau Jesus dihari Natal yang Indah inipun kan sudah diungkap, Tapi mungkin banyak yang tidak mengikuti Blog ini karena terlalu banyak dan malas nge-print untuk bacaan. Baiklah kita akan mengulangi Cerita kenapa Bolog ini ada.
1: Penutupan Pura Majapahit Trowulan 2001 dimana Rumah / Puro / Dalem / Griyo Sri Wilatikta brahmaraja XI ditutup Camat Trowulan dengan Papan Nama berisi "Menutup Bangunan Melarang Ritual dan Kegiatan dalam Bentuk Apapun" pada 16 November 2001 setelah papan Rusak diganti Tulisan Computer diselembar Kertas Folio dan di Liminating isinya sama dengan Papan "Papan yang rusak akan diganti Baru" Demikian ucap KH Nurhadi Ketua Praksi Partai Kebangkitan Bangsa [PKB] dan juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] Mojokerto Jawa Timur kepada Ketua RT Wilayah Pura majapahit Bapak Sumono disaksikan Banyak Orang setelah Penyeretan Tokoh Agama Hindu dari Bali karena berkunjung ke Puro Mojopahit untuk berdo"a ke leluhur Majapahit yang ada didalam Rumah Brahmaraja XI yang sesuai Adat majapahit Tiap Rumah baik Raja, Rakyat dan Manusia Hidup yang memakai Adat Siwa Buda bahwa Orang Mati di Bakar, atau di Mokswa kan Keluarganya, Jadi Karena Brahmaraja XI Adalah Keturunan Brahmaraja maka ada Candi Brahmaraja didalam rumahnya sebab diluaran kan tidak bisa sak enaknya membuat Candi, Jadi Para Keturunan Majapahit bisa Upacara di Candi Brahmaraja sesuai Adat itu tadi Adat ini sudah ribuan thun sebelum Islam masuk Negri ini yang baru 500 tahun yang lalu dan sejak 1945 Indonesia Merdeka bukan jajahan Arab, Jadi yang namanya Brahmaraja XI tadi atau di kenal Hyang Surya wilatikta tidak pernah minta Kuburan, Tapi membuat Candi tempat Roh Para Leluhurnya yang sudah Meninggal Dunia dan di Bakar sedang Abu nya dibuang ke Laut yang di Bali disebut Ngaben terus memukur dan Ngalinggihan Roh di Candi / Pelinggih dalam komplek Mrajan / Pure didalam Puro / Rumah / Griya / Dalem / Kraton dll sebutan. Inilah Awal kejadian yaitu Penutupan Oleh Camat Baru Trowulan yang langsung dirangkul Islam untuk numpas Adat Majapahit dengan menuduh Tempat Ibadah Hindu yang harus Ijin Pembuatannya dan tidak mungkin di ijinkan Seperti ijin Gereja dan bila nekat dihancurkan Akal ini dipakai sampai kapanpun selama Islam menguasai Negri ini seperti kemarin ada Gereja dihancurkan [TV], sebelumnya tidak ada kejadian apa apa di Pura majapahit, Untuk Wilayah Trowulan Mojokerto memang ada Kejadian di Luar Pura Majapahit sebelumnya yaitu 9-9-2009 jam 9 pagi Terjadi Penghancuran Candi Tunggul Manik Selatan Segaran bersebrangan dengan Pura majapahit dan ini tidak ada kaitan dengan Hyang Suryo sekali lagi tidak ada [Bahasa Pejabat], Rumah Hyang Suryo Brahmaraja XI tetap aman karena Tidak ada kaitan dengan Agama Hindu yang baru ada 1961, Menyusul akhir 1999 Kolonel AU Agung Poerbodjagad dihancurkan dan Padma / Candi Hindu dibakar dan di Kepruk'i ini juga tidak ada kaitan dengan Puro Mojopahit Hyang Suryo yang Rumah dan memang punya Tempat Leluhur, Islam bilang Makam berupa Candi Banyak bukan tempat Ibadah Hindu Sang Hyang Widhi Wasa yang berlokasi di Desa Segaran atau yang ada Kolam Segaran Majapahit, Kolonel Agung jauh sekali kurang lebih 5 Km dan Desanya juga lain yaitu desa Bejijong hanya satu Kecamatan yaitu Trowulan. Sampai Malam Natal 2000 Gereja Gereja di Mojokerto di Bom juga tidak ada kaitan dengan Hyang Suryo di Segaran Desa Trowulan dimana Tamu Tamu dari Bali, Jakarta, Solo, Malang, maupun Manca Negara [Tourist] tetap ramai di Wilayah Segaran tempat tinggal Hyang Suryo Raja Abhiseka Majapahit dimana Warung Warung tetap buka, pengunjung tidak diberi tahu kalau ada Penghancuran Tempat Ibadah Hindu nya Pak Agung yang Orang Bali, Juga Candi Tunggul Manik tempat Ibadah Islam Kejawen dan Para Pejabat dari Jakarta semua ini didiamkan karena takut SARA, Sekali lagi tidak ada sangkut pautnya dengan Rumah Hyang Suryo yang ada tempat leluhur bahkan masyarakat menyebut Rumah Hyang Suryo "Gerejo" Tapi bukan tempat Ibadah Kristen, memang Bangunan Lancip Tinggi model Belanda disebut Gerejo semua Orang Tahu termasuk Camat Lama sampai Polisi dan Pejabat yang sangat sering datang berbincang bincang tentang Majapahit yang bisa merukunkan termasuk DIAM menjaga Sara karena Islam sangat berkuasa jadi Penghancuran harus ditutupi demi SARA agar Islam bisa menumpas Agama musuh musuhnya sebab Orang Islam pun Percaya Leluhur yang suka di Sekar dengan Bunga dalam Toples jadi ada kesamaan dengan Hyang Suryo yang Hormat pada Leluhur, Setelah Penutupan Rumah Hyang Suryo lalu Embah Gembel yang berpakaian Dinas Polisi dan selalu mengatur Lalu lintas Perempatan Lampu Merah Trowulan juga Lurah Trowulan Bapak Sapuan Pilihan rakyat menjelaskan bahwa Masjid tempat Ibadah LDII didesa Pakem juga di Hancurkan yang dalang Penghancuran adalah Khoirul Huda Guru Agama Islam SMP Islam Trowulan dan inilah juga Dalang Penyerbuan Pura majapahit hingga di Tutup Camat Baru Demikian Penjelasan Embah Gembel maupun Lurah Sapuan Kepada Orang Orang untuk meyakinkan Hyang Suryo dan Penduduk Bahkan ketika Khoirul Huda meminta tanda Tangan tidak menyetujui Pura Hyang Suryo Sapuan, mati matian tidak mau tanda tangan .Belakangan Khoirul Huda dikeroyok Orang di Gebuki soal Uang Tebu sampai diselamatkan Hyang Suryo yang kebetulan lewat, Menurut Ibu Sumono istri Pak RT akhirnya Huda sakit Ginjal dan di Oprasi Putri Pak RT Embak IL juga sempat menangis Malu melihat Khoirul Huda yang Guru Agama nya kok Tukang Serbu dan nutup Pura Hyang Suryo "Saya malu punya Guru Agama Islam seperti Pak Huda.." ucap Putri Tunggal Sumono yang ketua RT.yang tinggal disebelah Pura Majapahit, Hyang Suryo di Trowulan juga Panitia Acara Suroan di Pendopo Agung Trowulan sejak 1993 dimana Acara Suroan tingkat Nasional Sesuai Rapat Himpunan Penghayat Kepercayaan [HPK] Pimpinan DR Djoko Soemono dan Direktur Jendral Kebudayaan Drs K Permadi SH sejak 1990 di Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Jl Gentengkali Surabaya Acara Suroan Tingkat Nasional di Pusatkan di Trowulan bekas Kerajaan Majapahit yang sebelumnya giliran ditiap Kota di Jawa, bahkan biarpun di Tutup rumahnya Hyang Suryo 2001 tetap Panitia Suroan hingga Acara Suroan 2002 dan ini yang terakhir karena 2003 Hyang Suryo di Undang ke Bali dan baru 2007 bisa ikut lagi Kirab Sabdopalon dan Barongsai yang didukung Lurah Sapuan habis Kirap Lurah Sapuan di Serbu dan melarikan diri [Jawa Pos], dimana Suroan 2002 Banyak Tamu pakai Belangkon masih menginap di Griyo Sabdopalon dan Rumah atau Puro Hyang Suryo dan Acara selamanya diadakan di Pendopo Agung Trowulan jadi Tamu Tamu Jawa ini tidak ada masalah karena semua tahu kalau Acara Suroan sudah lama berlangsung dan Hyang Suryo Panitia, Tapi justru Tamu berpakaian Adat bali yang jadi masalah, mereka kalau datang malah di Serbu Imam Karyono dan Pasukannya Pimpinannya diseret keluar seperti Anjing untuk disuruh membaca Papan Penutupan yang sudah tak terbaca, Juga Tamu Bali Mangku Genden 2002 yang mobilnya rusak di taruh Pura Majapahit dicari Imam Karyono dan Pasukannya mau di Bunuh, sampai masuk kedalam Puro / Rumah / Griyo / Dalem / Kraton Hyang Suryo mencari Sang mangku yang berpakaian Adat bali padahal ada Hukum HAM dilarang masuk Rumah Orang tanpa ijin Tapi karena Imam / Takmir Islam Pemilik Negara ya seenaknya melanggar Hukum RI yang kalah dengan Hukum Islam Arab bahkan Camat saja tunduk sama Karyono yang Imam diperintah Nutup saja nurut demi se Iman dan se Agama Islam Hukum RI dikesampingkan, Karena kondisi ditutup 2002 Rombongan tetap datang yang berpakaian bebas dan ada Militernya masih bisa masuk Sowan Leluhur, bahkan ada Rombongan Kodim Malang ada Ibu Ibu bawa bungkusan daun Pisang berisi Bunga tetap masuk Nyekar Candi Brahmaraja dan Ratu Mas, ini kalau ada Hyang Suryo tetap dimasukkan .2003 Hyang Suryo di Undang ke Bali, Tapi kalau tidak ada Hyang Suryo ya tidak dimasukkan karena khawatir Serbuan Imam Karyono yang berhasil menyeret Mangku / Sulinggih asal Bali dimana waktu itu ada Orang Bali Kolonel Suwarta Orang Bali dari Badan Intelijen Negara {BIN} dan Istrinya yang kakak Kandung Kepala Polisi Sektor Trowulan [KAPOLSEK] dua Orang ini tidak berpakaian Adat Bali hanya berpakaian biasa sempat dilapori oleh Orang Bali yang diseret keluar Pura oleh Imam Karyono bahkan Penyeretan disaksikan Kapolsek dan Orang Banyak termasuk Ketua RT bapak Sumono, Sang Kolonel dari BIN ini sempat marah marah Bahwa Indonesia Negara Hukum dan memberi nomor Telpon 021...dan berpesan kalau ada Penyeretan atau Penyerbuan agar menghubungi Nomor Telponnya tapi Hyang Suryo belum pernah menelpon karena sudah bisa mengatasi Situasi, Juga Kepala Mahkamah Militer [KAMAHMIL] III-12 Surabaya berpangkat Kolonel CHK sudah datang dan diantar Hyang Suryo menemui Komandan Rayon Militer [DANRAMIL] Trowulan agar Militer tidak ikut ikutan mendukung Imam Karyono dan Sang Komandan yang berpangkat Kapten ini memberi penjelasan kepada Sang Kolonel CHK bahwa Para Kiyai takut kalau dua tiga tahun lagi Trowulan jadi Hindu Semua kalau Pura majapahit tidak di tutup, dan Pura Majapahit dituduh Menyebarkan Agama Hindu saja agar bisa dihancurkan mirip Kolonel Agung Porbodjagad yang sukses dan didiamkan tidak ada yang membela dengan alasan SARA, Dalangnya diungkap yaitu dari Partai PKB yaitu KH Nurhadi yang Ketua Fraksi PKB DPRD Mojokerto Putra KH Manan yang adik Perempuan KH Nurhadi di Kawin Putra Kusnan Anggota Koramil Krikilan yang kenal baik dengan Hyang Suryo tapi Nurhadi tidak tahu kalau Adik perempuannya dengan anaknya sering ke Hyang Suryo di Pura Wilatikta Keprabon menemui Suaminya yang tinggal di Rumah Hyang Suryo sebagai Biksu Budha di Keprabon Surabaya, Padahal Rektor Universitas Islam Terbesar di Indonesia Darul Ullum Gus Lukman [Sekarang Rektor UNDAR Gus Dur], dan Tokoh Pesantren Jombang seperti Syuhada Qatami, Umar Alkatiri dll juga sering datang ke Rumah Hyang Suryo Nyumbang Tumpeng , Gulai Kambing dan Kerowotan untuk Anjing [Umar tidak mengharamkan Anjing "Cari di Quran dan Hadist ataupun Fikih kalau ada Anjing diharamkan" kata Umar yang nyumbang Kerowotan untuk Anjing Pura Majapahit] Tapi memang Jombang lain wilayah dengan Mojokerto dan Bupati nya juga lain. Padahal juga Bupati Mojokerto Achmadi yang Mantan Camat Trawas dimana di Trawas Hyang Suryo bekerja sama Perjanjian Tertulis dengan DR Suryo Pimpinan Pusat Lingkungan Hidup membuat PLTA bantuan SIEMEN Jerman yang diketahui Camat Achmadi yang diera Penutupan Pura Majapahit malah jadi Bupati Mojokerto, PLTA masih ada dan baru ditayangkan TV minggu lalu kelebihan Listrik dijual ke PLN [Perusahaan Listrik Negara] bahkan sampai detik ini Hyang Suryo belum pernah melihat Pembangkit Listrik Tenaga Air [PLTA] tersebut biarpun menyimpan Surat Perjanjian dan ketika Peresmian yang dihadiri Gubernur Jawa Timur [Undangan masih disimpan] 1990 an Hyang Suryo lagi berada di China jadi tidak bisa hadir ngurusi hal kecil ini.
Pada tahun 1999 Sempat Hyang Suryo Rapat di Pusat Lingkungan Hidup Trawas Tentang Pelestarian Hutan bersama DR Suryo dan para Stafnya untuk meniru Bali dimana Pohon Pohon Besar dilestarikan diberi bungkus Kain Poleng agar di Keramatkan Warga dan Alam akan Lestari serta Mata Air abadi dan adat Bali akan dilestarikan karena Jerman dan Pusat Lingkungan Hidup Tahu benar adat bali itu Majapahit sekalian satu Paket Upacara dengan Majapahit Trowulan, dan melihat sendiri ketika lampu di hidupkan Skakelarnya Hidup oleh Orang Belanda warga Jerman Ahlinya Listrik dan Hyang Suryo sudah percaya kalau Listrik Hidup tanpa melihat lagi Air Terjun dan Dinamo Siemen nya karena kesibukan waktu. Demikianlah Camat Trawas menjadi Bupati Mojokerto ketika Hyang Suryo di tutup 2001 bersama Kepala Dinas Budaya Parawisata Mojokerto Bapak Djoko dan Bapak Bramianto Teman baik Camat Trawas yang jadi Bupati Mojokerto, Bramianto Ketua Sanggar Trawas yang juga Pemrakarsa Kampung Majapahit di Hutan Jabung yang disetujui Gubernur Jawa Timur Soelarso dan Mentri Kehutanan Soedjarwo waktu itu tapi gagal realisasinya akibat banyak Halangan dari segi Agama Islam karena Kampung Majapahit ini bahkan sudah disiarkan Media Bangunan bernuansa Majapahitan, Orang yang tinggal harus berbusana majapahit Wanitanya pakai Kemben mobil tidak boleh masuk tapi pakai Kereta Kuda [Jawa Pos], Hyang Suryo karena ditutup ditawari Bekas Kantor Wedana untuk Pusat Informasi Majapahit dan Hyang Suryo , Bapak Djoko Budpar dan Embah Bramianto sempat meninjau bekas Kantor Wedono tersebut tapi karena masih Wilayah Trowulan dan Camat nya sama dengan yang nutup Pura Majapahit Hyang Suryo menolak, dan Ketika Lurah Trowulan Sapuan Diserbu dan melarikan diri 2007 [jawa Pos] Rumah yang ditempati Lurah kosong lalu dijadikan Pusat Informasi Majapahit karena rumah ini milik Hyang Suryo hingga kini Pusat Informasi masih buka dan bisa dikunjungi dan sebagai Juru Penerang Raden Sisworo Gautomo sayangnya bulan Oktober 2009 ketika Rombongan dari Sukawati Gianyar beberapa Bus akan melihat Pusat Informasi malah di Usir Orang yang namanya "BENO" dan Raden Sisworo yang menantu Kyai Sodiq Tokoh NU Sentonorejo ini tidak bisa berbuat apa apa karena Buta Hukum dan tidak mau lari ke Polsek melaporkan menurut Masyarakat, Beno itu Informan Polisi, dan Kini Pemerintah sedang mengganyang Makelar Kasus [MARKUS] serta menegakkan Hukum tentunya Beno ini bisa ditangkap Polisi sendiri karena mencemarkan Polisi karena mengusir Parawisata yang jadi andalan Penduduk Trowulan yang sudah terpuruk, bahkan Beno ini Rumahnya ditulisi "Mangku Majapahit" jadi Tamu dari Bali harus Tunduk Peraturan Beno, tidak mampir ke Beno dikejar dan di Usir dan menurut keterangan penduduk Beno ini memang meresahkan masyarakat yang sudah susah. Warung pada tutup malah mengusir Wisatawan yang sedang gencarnya Trowulan menarik Wisatawan yang sepi setelah di Tutupnya Pura Majapahit, Pada Awalnya Orang tidak ada yang membela Penutupan, tapi kini melihat Warung pada tutup Pengunjung Ketakutan barulah pada sadar hingga Hyang Suryo oleh Caleg DPRD [jadi] dari Golkar yang beragama Hindu diajak Rapat strategi menarik Wisatawan kembali agar penduduk bisa menikmati penghasilan seperti dahulu Rapat juga dihadiri Ustad Noko sampai sekarang tak ada kabar malah Pengunjung dari Bali di Usir Beno, Jadi Baru dibuka Pusat Informasi Majapahit agar banyak Tamu ke Trowulan Tokoh Beno malah mengusir Wisatawan jadi runyem lagi acaranya karena kepentingan Pribadi.
2: Jadi Akibat Penutupan Cerita diatas Hingga Hyang Suryo di Undang ke Bali 2003 agar bisa mengupacarai Leluhur Majapahit di Bali yaitu di Pura Ibu Majapahit Jimbaran hingga timbul niatan Gusti Heker, Ustad Noko dan DR Gede membuka Blog Puri Surya majapahit, Brahmaraja XI dan Majapahit Kingdom untuk menjelaskan duduk persoalan agar masyarakat dan Dunia mengerti Kejadian yang sebenarnya serta mengungkap Apa Adanya serta membuat Perbandingan Adat Arab dan Adat majapahit inipun mempelajari Berita TV tiap hari jadi ada team nonton semua Stasiun TV yang bebas Siaran membuat Berita Apapun tanpa ditutup tutupi dan tidak takut SARA, Team Sejarah, Hukum dan Budaya dari The Majapahit Center, The Sukarno Center, Universitas Marhaen yang didirikan Bung Karno di Bali 1963 kini bernama Mahendradata Kebetulan Rektor nya Keturunan Raja Bali dan sangat Percaya Budaya majapahit bahkan berani mengundang Pratima Durga ke Kampus untuk di Upacarai dll Jadi tulisan ini untuk menjelaskan jadi bukan menjelegkan, agar masyarakat bisa menilai dan membuat keputusan Sendiri tentang Adat nya, Karena banyak pertanyaan dan kenapa Bangsa ini terpuruk, Sifat Sifat Damai dan Persatuan kok Luntur Padahal Masa lalu kita demikian Hebatnya, Sampai ada Wanita mimpi ingin bebas pun tetap gagal dan malah dianggap Pahlawan yaitu Ibu Kita Kartini yang gagal Total kena Adat Islam, Sebentar lagi kita merayakan 50 tahun Perubahan Besar dengan di Tumpasnya Komunis tidak ber Tuhan 1965, dimana Bung Karno Pendiri Republik ini dan Penggali Pancasila untuk Dasar negara Kita berhasil di Tumpas berikut jutaan Pengikutnya yang ikut dibunuh Islam hingga mayat mayat memenuhi Kali Brantas dari Blitar sampai Surabaya [Berita Dunia], dan apa hasilnya setelah 50 tahun ini ? Agama Islam mendominasi Nusantara, dengan di Tumpasnya selain Islam seperti gereja Gereja selama habis 1965 pun sulit berkembang Ijin bikin Gereja dipersulit dianggap Umat nya tidak berkembang, Ingin berdo'a di Rumah maupun Ruko berkumpul memuja Jesus di Hancurkan Habib Arab dan Pasukannya padahal kejadian ini di Jakarta Ibu Kota Negara yang ada Pusat Mabes POLRI, Mabes TNI AD, AL, AU [Ant TV] apalagi di Desa ?, Akhirnya ngumpul dimana mereka ? juga TV kemarin menayangkan Penghancuran Gereja lagi sampai bosan menulis Gereja nanti dituduh Berita Budaya apa Agama Bolg ini ? jadi Blog ini mengungkap, sekali lagi mengungkap dan mencoba membuat Solusi agar Bangsa ini Sadar akan Budaya nya yang sudah Hilang sejak 1965 dengan awal di Tumpas nya Bung Karno yang NASIONAL, AGAMA dan KOMUNIS ingin Beliau Persatukan dan Terbukti China Belum di Tumpas Islam dan sekarang TV Indonesia sibuk Membahas Perdagangan Bebas 2010 dimana China Demikian Hebat nya menjadi Penguasa barang Murah yang bisa dinikmati Rakyat Kere / Melarat / dibawah Garis Kemiskinan Tapi merugikan Pengusaha Besar yang belum siap memikirkan Rakyat Kecil, tapi dia hanya memikirkan Keuntungan saja, Jadi kita jangan Iri dimana Komunis yang dituduh Islam waktu itu tidak ber -Tuhan dan di Tumpas serta Buku Sekolah dan Adat China yang Saudara sejak Ribuan Tahun yang lestari di Bali juga Fosilnya sama Solo dan Beijing dilarang dipelajari demi Islam. Kini terbukti maju, dan kita yang membela Adat Islam Arab malah terpuruk, Perang Kampung, Kejahatan Merajalela, Korupsi pun menggurita , Kerja ke Arab pulang mati, bahkan banyak yang tinggal dibawah Jembatan di Arab/ Tanah Suci pujaannya dll dst dsb, Jadi mari berkaca ke Pengalaman sebab Guru terbaik adalah Pengalaman, Pengalaman kita Menumpas Nasional dan Komunis mengganti dengan Agama Islam hingga Buku Buku Bung karno yang mengajarkan Persatuan, Nasionaliame atau Cinta tanah Air dilarang diganti Quran dan Hadist yang sukses menumpas Kristen di Timur Tengah secara Genosida lalu inilah Hasilnya sekarang kita jadi Bangsa Budak bahkan Istri-pun dikontrakkan Orang Arab ,rela demi 4 juta rupiah dan kena sakit Kelamin lalu cukup 4 juta untuk berobat ? [berita TV lho], Jadi Blog ini bukan ingin mundur sekali kali !!! tidak !!! bahkan Majapahit ingin Maju menyatukan kemoderenan dan Ilmu Leluhur agar masih belum terlambat merubah tatanan dengan berkaca masa lalu yang disebut Sejarah Keledai saja, tidak mau terperosok ke 2 X nya dan selalu menghindari Lobang yang pernah membuatnya terperosok apalagi Manusia ?, Islampun mempertahankan Quran dan Hadist Kitab 1000 tahun yang lalu tidak mau adopsi kemajuan, Jadi Blog ini pun berpikiran maju dengan mau memakai Google, padahal lihat itu Islam malah makai Google tapi justru menjelekkan dan Anti pemiliknya yaitu Amerika, padahal Rakyat Amerika ciptaan Allah hanya saja memakai Ajaran Jesus yang dulu di Tumpas Islam dan Gereja Gereja nya dirubah Masjid dan umatnya di Tumpas Genosida dan Mereka bertahan bahkan sekarang maju bisa bikin Google yang bisa kita nikmati dan juga sudah mendarat di Bulan berkat ikut Jesus yang kafir, hari Natal ini bukan ikut Islam sampai WTC juga di Hancurkan Islam Terorist, yangmana juga mengikutkan Bali kena bom 2 X kalau Jawa sudah Sering kena Bom sampai Natalan Gereja harus dijaga Polisi bersenjata lengkap .Nanti Natalan Lusa, Jadi sekali lagi ini Pengungkapan Sejarah bukan menjelekkan tapi marilah kita buat perbandingan jangan marah lalu berlindung di Ketiak SARA itu namanya Pengecut tidak mau mengakui kesalahan bukan ? Berkatalah” Benar kalau memang Benar” ini Falsafah Islam Sendiri yang diterakkan Tokoh Tokoh Isalam yang tahu Orang Takut berkata Benar karena SARA dan dianggap tidak ada yang berani teriak kebenaran karena takut dituduh SARA, lalu Blog ini berusaha berkata benar malah di kritik kan lucu ?, mengapa kita tidak bisa maju dan Bangsa lain malah lebih maju? Jepang sama sama 1945 mereka hancur kena Bom Atom, kita merdeka, lalu 1965 kita di Tumpas Islam dan memakai Agama Islam sebagai Patokan di pedesaan dengan menumpas dan mempersulit Adat Sendiri dengan Acuan Quran dan Hadist dengan menghancurkan Punden dan Candi serta melarang Acara Selamatan Nyuguh Danghyang yang dianggap Setan, jadi kita dianggap Turunan Setan ya ? Dewa itu Setan yang paling benar Allah nya Islam, Seperti Jawa sudah Kota Santri bebas dari Agama lain, contoh Jawa Barat Sudah Pakai Adat Islam sampai Gubernur melarang Penari Jaipong berbusana Parahiyangan asli karena banyak menunjukkan Aurat harus kalau bisa busana Arab padahal Tari Perut Arab lagi Ngetren dan Aceh sudah Sariat Islam hukum Cambuk dijalankan Wanita pakai celana Jin tidak boleh, Perda Daerah sudah menuju Sariat Islam semua Kawin harus apal Quran dan Faseh berbahasa Arab, sampai Wapres JK waktu Kampanye menyebutkan Quran dan Hadist yang Tertinggi ketika ditanya TV apa tidak mengurangi Suara karena Daerah JK banyak yang menjalankan Sariat Islam sesuai Perda nya dan ternyata JK kalah oleh SBY dan Ketua Golkar pun lepas kena Bakri , SBY yang kini lagi sibuk Century, KPK dan Hukum masih dibenahi dari Markus sampai TV repot tiap hari ngurusi MARKUS, disisi lain Jepang Meroket Maju Ekonominya, China pun Maju menjadi Negara Besar dan Film Biksu Tong bisa dinikmati Sejarahnya tentang Langit yang sama Adat nya dengan kita juga VCD Budha yang Indah mengalun di Langit Negri ini menyaingi Azar Maghrip Islam di TV yang mengatakan Tiada Tuhan selain Allah atau Tidak ada Bahasa Indonesia [Tuhan] Selain bahasa arab [Allah], Amerika kena krisis Properti saja tapi Google tetap jalan dan Presiden Obama membenahi Krisis yang malah Patung Dirinya dipermasalahkan Tokoh Islam Betawi [TV One] Sedang di Jogja Obama dan Ibunya ANN sangat di Kagumi masyarakat kecil Tukang bikin Pacul, Arit dan disebut Pande, juga Tukang jual Es Kelapa Muda yang oleh Ibu Obama yang akrab dipanggil "Ibu ANN" disebut Kepala Muda yang membuat Orang kecil selalu tertawa dan Ibu Ann pun tersenyum terus akan keramahan Wong Cilik di Gunung Kidul Jogja [RCTI], Kini Islam lagi Sibuk Perang di Jalur Gaza dengan Israel, Patung Buda Terbesar di Dunia di Afganistan di Hancurkan Islam ditanami Bom dan diberondong Mitraliur Himbauan Arkeolog Dunia pun dianggap Tahi agar jangan menghancurkan Peninggalan Purbakala Budha, Pakistan, Thailand Selatan, Philipina Selatan dan China Uighur juga sedang dijajal Dajjal Islam untuk Perang, Dalam Negri Sabdopalon juga unjuk Gigi membuktikan Ramalan / Tulisannya yang dianggap Islam Dajjal Tahayul karena Tulisan Leluhur dianggap Tulisan Setan, Jadi Blog ini hanya ngutip berita TV dan Buku Buku Sejarah dalam Negri saja agar kita mengerti Sejarah, sesuai Pidato Pendiri Bangsa Bung Karno yang terakhir kalinya Pidato sebelum di Tumpas Islam yaitu "Jangan Sekali Kali Meninggalkan Sejarah" yang terkenal sebutan :"JASMERAH" memang kalau Bangsa tidak punya Sejarah lalu Bangsa apa ya ? Jadi kalau Anda Anti Sejarah, Anti Budaya Lokal, Anti kekearsan, Pokoknya anti yang Orang lihat secara jujur Bertentangan dengan hati Nurani sebaiknya diamlah pelajari Sejarah Bangsa ini jangan lalu karena dalam Hati mendukung Islam lalu sakit hati, mari sama sama kita kutuk siapappun tanpa pandang bulu kalau salah, jangan mentang mentang si Iman dan se Agama rela membuang Hukum dan menghancurkan Negri Impian ini, kan Republik Mimpi sudah Bebas bahkan dapat Penghargaan Dunia lagi. Jadi bukan Menegakkan Benang Basah, Benang itu untuk menjahit Baju yang robek karena melarat tidak bisa beli Baru tapi bekas, Benang juga untuk Layangan dan di GELAS agar tajam bisa diadu siapa yang putus duluan , Jadi menegakkan Benang Basah sama halnya mengobati Impoten mirip sakit Kelamin Istri yang dikontrakkan Orang Arab, Jadi Beda Tujuan Para Keturunan Majapahit ini menegakkan Moral Bangsa yang sudah bejat karena lupa Adat Sendiri, contoh Bromo, Bali 1970 an sangat Jujur sampai Pencuri tidak ada karena Moral yang Percaya Karmapala, lha kalau Islam tidak percaya Karma, Jembatan Madura sampai Pejabat Pekerjaan Umum [PU] pidato di TV Kondisi Indonesia dengan China Lain, China tidak ada Skrup Jembatan di Curi karena Negara Komunis , lha disini ? Sekrup Jembatan malah dicuri Orang ber Agama Islam yang nuduh Komunis tidak ber Tuhan tapi tidak mau mencuri Skrup, inilah menyangkut Moral, China di tuduh Tidak ber Tuhan alias Komunis disini di Tumpas oleh Islam baik Tulisan, Sekolahnya maupun Adatnya bahkan Orangnya banyak di bunuh 1965-1966 dan Mei 1998, itu Moralnya Bangsa China kok tetap hebat Pemerintahnya juga disiplin ada Korupsi $200 pada dihukum mati, di Negara kita orang korupsi Trilyunan muter- muter kan ? padahal kita Negara Islam malah Ajaran Bung Karno di larang dicap PKI, Ajaran China pun dilarang di cap Komunis, hasilnya kita yang sok ngecap dan ngaku benar dan paling benar dengan Islamnya ? Sampai ada Orang Cewek lho berkata "Aku Bangga jadi anak PKI" karena Mentri PKI Zaman Bung Karno tidak ada yang Korupsi bahkan Cewek ini sekarang kalau tidak salah kelihatan di TV jadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat [DPR] di Senayan Hebat kan yang Islam masih berkutat pada "Bahaya laten PKI" Sang Anak PKI malah bisa jadi anggota DPR RI yang didukung Rakyat biarpun Islam mengatakan tidak ber Tuhan dan 1965-1966 di Tumpas Jadi inilah permasalahnya, mari kita belajar Sejarah Bangsa sendiri, ambil Contoh Bali, Sisa Sisa majapahit biarpun 50 tahun di Terpa Peng Islaman oleh Pemerintah, lihat masih di Kagumi Dunia ,seperti misalnya keberadaan Pura Durga Kutri Mahendradata selama 1000 tahun tetap Lestari, dan di Upacarai tanpa putus ,di Desa-desa di Bali Pintu Rumah tidak di tutup-pun aman dari Pencuri karena Penduduk masih percaya Karma dan Leluhur nya, Teriakan Lagu diiringi Musik Band "Halleluyah" bisa berkumandang di Malam Natal di Pedesaan Bali tanpa dijaga Polisi sampai suara Corong Masjit pun memekak kan Telinga pun bebas, Kalau Gereja Besar tetap di Jaga Polisi Natalan ini khawatir di Bom yang sudah 2 X melanda Bali, ini di Pedasaan yang bebas Islam Mayoritas nya. lho Islam bali ya banyak tapi tidak Mayoritas jadi tidak Menghancurkan Gereja dan Candi seperti di Trowulan Mojokerto yang Orang Bali, Pura Majapahit, Kejawen dan Gereja di hancurkan, Jadi Pedesaan Bali masih bisa dilihat Kerukunannya dimana kitab Sutasoma Majapahit yang ada Pancasilanya masih Lestari, Jadi sekali lagi Tulisan Blog ini anggap Impian yang bisa jadi Kenyataan kalau Bangsa ini Sadar merasa punya Adat Budaya Pancasila yang bisa mengapdosi Islam, bukan Islam menumpas Budaya karena tidak sesuai Selera Islam Quran dan Hadist yang cocoknya untuk Tanah Arab, Seperti Islam ngakunya masih Tumpengan, Kirap Sesaji dan Pusaka menjalankan Adat Negri ini dan mereka mengakui Islam karena Hidup di Negeri Subur Makmur ini bukan di bawah Jembatan di Arab seperti nasib para Babu dan Budak bangsa kita, Kenapa Bangsa kita malah marah mengatakan Musrik dan Haram melanggar Quran dan Hadist yang cocok di Arab? Jadi biarlah Adat Arab sudah diakui di KTP kan untung ? kok kurang terus dengan menjadikan Negeri ini seolah Arab ? Padahal Arab Padang Pasir tidak ada Salak dan Jeruk dan merekapun tidak Anti Amerika seperti disini kok disini melebihi di Arab sana ?, yang ada di Arab hanya Kurma di jual di Ampel Kampung Arab Kuna Surabaya Jawa Timur yang Zaman majapahit Pusat Siar Islam Tanah Jawa yang dihadiahi Raja majapahit Hyang Wisesa 5 hektar yang kini sudah menguasai se Jawa dengan menumpas Majapahit 1478 hingga Orang Majapahit lari ke Pegunungan dan Bali, dan 1965-1966 kembali Islam membunuhi Orang Jawa yang bukan Islam sampai Ratusan ribu dan bahkan ada yang bilang Jutaan, dan Kini Islam sudah Besar dimana 1965 berhasil menumpas Genosida selain Islam di Jawa Timur, kok masih kurang Puas terus. Kolonel Agung Orang Bali pun sudah di Tumpas 1999, Palungguh/Palinggih Tunggul Manik tempat Tumpengan Kejawen rata tanah 1999, Pura Majapahit Makam Leluhur berupa Candi bahkan Islam belum masuk Leluhur sudah pada Mati tidak sempat masuk Islam kok malah dilarang Upacara dan di Tutup 2001 ? Jadi Kalau merasa Islam memang baik ya Tegur lah sesama Isalm yang membuat Kekacauan, jangan menyinggung Blog ini, berarti anda Pengecut dan Munafik beraninya sama Korban bukan sama se Iman dan se Agama yang mentang mentang Mayoritas dan Kuat biarpun Bejat tetap dibela ya? Jadi mana bisa maju bangsa kita ? lihat Jepang belum dijajah Islam Maju Pesat Meroket malah Bintang Film nya mau ke Indonesia membantu Perfilman Indonesia yang Lesu di Haramkan Majelis Ulama Islam Indonesia {MUI] bikin malu saja coba kalau Cewek Arab mau Tari Perut wah disambut bak Dewi, China dituduh Komunis tidak ber Tuhan sudah Super Sonic meninggalkan kita malah menyatukan Budha, Tao dan Konghucu, lha kita kok mundur terus dan percaya akan hancur kalau ada solusi dianggap menegakkan Benang Layangan yang biarpun Basah dan berdiri Tegak menyangga Layangan yang di Lombakan Dunia di Bali makanya kita lihat itu Layangan Luar Negri banyak di Demokan disini menegakkan Benang biarpun basah kena keringat dan hujan Jadi Benang bila diberi Layangan pasti Tegak jadi Layangan adalah Solusi*** GILA-EDAN-GOBLOG-KEMPEL***semoga Lestari di Negri ini kita akui memang kita Bangsa tidak punya Budaya lagi dompleng Budaya arab Padang Pasir Selamat Hari Natal Jesus pun dari Betlehem Negara Padang Pasir yang separo milik Islam [Masjid] separo milik Israel [Tembok Derita] Beliau dari NaZaret dan Lahir di Betlehem di Kandang Kambing kini jadi Idiolanya Amerika yang bisa ke Bulan dan Negara Super Power, yang mengidiolakan Islam masih sibuk Perang di Jalur Gaza dan Bangsa kita pada mendaftar ikut Perang melawan Israel tanpa mikir Nasib Negara ini bagaimana kedepannya ???”Selamat Damai buat Jesus “dan” Selamat Perang buat Islam’***
KEBENARAN TERTINGGI ADALAH REALITAS YANG DAPAT MENSEJAHTRAKAN SEMUA INSAN
Posted by Pak Man Budi
19.41, under |
0
komentar
Ageman meliputi empat pokok persoalan utama,yaitu kegiatan saleh,perkembangan ekonomi,kepuasan indera,dan akhirnya pembebasan dari ikatan duniawi. Kehidupan tanpa ageman/pegangan adalah keadaan yang tidak beradab.Sejak manusia dilahirkan sudah mengenal yang namanya ageman,makan, tidur, merasa takut,dan berketurunan adalah prinsif kehidupan binatang,prinsif tersebut sama bagi binatang dan manusia,tetapi ageman merupakan fungsi tambahan manusia.Tanpa ageman kehidupan manusia tak lebih baik daripada kehidupan manusia.Karena itu,dalam komonitas manusia,ada suatu bentuk ageman yang bertujuan menginsafi diri danmenyebutkan hubungan antara manusia dankawitan sampai ke atas(Tuhan/Allah/dll,dsb).
Pada tahap peradaban manusia yang lebih rendah,selalu terjadi persaingan untuk berkuasa atas alam material ini atau,dengan kata lain,ada perlombaan secara terus menurus untuk memuaskan indera-indera.Didorong oleh kesadaran tersebut,manusia mengalihkan perhatiannya pada ageman.Jadi,ia melakukan kegiatan saleh atau ritual-ritual untukmemperoleh sesuatu yang bersifat duniawi.Namun jika keuntungan diniawi tersebut dapat diperolehdengan cara lain,maka apa yang disebut ageman diabaikan.Inilah situasi yang terjadi dalam peradaban modern.Ekonomi manusia menjadi makmur,jadi saat ini manusia kurang meminati Ageman.Manusia lebih tertarik pabrik,took,mall-mall,TV/cinema ketimbang tempat-tempat ibadah yang didirikan oleh Leluhurnya.Ini membuktikan secara jelas bahwa Ageman dilakukan demi suatu keuntungan ekonomi.Keuntungan ekonomi dibutuhkan untuk kepuasan inderawi.Apabila seseorang terhambat dalam usaha mencari kepuasan inderawi,acapkali ia mencari pembebasan dan berusaha menyatu denganTuhan yang Maha Esa.Kesimpulannya adalah semua keadaan tersebut hanyalah berbagai jenis kepuasan inderawi saja.
Di dunia material,ada persaingan ketat antara binatang dengan binatang,antara sesame manusia,antara masyarakat,dan antara bangsa.Namun para penyembah Kawitan berada diatas persaingan tersebut.Karena mereka sedang menempuh jalan kembali tempat kehidupan kekal dan abadi penuh kebahagiaan”MULIH MARING SANGKAN PARANING DUMADI”
Rohaniawan-rohaniawantersebut tidak merasa merasa iri dan hatinya murni.Di dunia material,setiap orang iri terhadap orang lain,dank arena itulahada persaingan.Namun para penyembahmurni Kawitan murni yang transcendental tidak hanya bebas dari rasa iri,namun juga mengharapkan kesejahtraan bagi semua orang.Mereka berusaha memantapkan sebuahmasyarakat yang bebas dari persaingan,dengan menjadikan Kawitan sebagai sentral.Paham kaum sosialis dewasa ini berkenaan dengan masyarakat yang bebas dari persaingan adalah dibuat-buat,sebab di Negara sosialis ada persaingan untuk menduduki jabatan dictator.Dari sudut pandang Dari sudut pandang sastra atau dari kaca mata kegiatan manusia biasa,memuaskan nafsu merupakan landasan dari kehidupan duniawi.Ada tiga jalan yang disebutkan dalam Lontar-lontar,salah satu dari jalan tersebut menyangkut kegiatan yang bertujuan mendapatkan pahala agar dinaikkan sampai pada planet-planet yang lebih baik.Jalan lain menyangkut pemujaan kepada berbagai dewa agar dapat naik sampai planet-planet surge,dan jalan ketiga menyangkut menginsyapi kebenaran Mutlak dan asfek-Nya yang imfersonal dan menyatu(Manunggal)dengan “Sangkan paraning Dumadi”.
Aspek impersonal(aspek tanpa bentuk)dari kebenaran Mutlak bukanlah aspek yang tertinggi.Di atas aspek impersonal ada aspek paramatma/Danghyang,dan diatas paramatma ada personalitas kebenaran Mutlak,atau Bhagawan(Namaste Bhagawan Hari/BHATORO KATON).Beliau memberikan keterangan tentang kebenaran Mutlak dalam aspek personalitas-Nya.Beliau lebih tinggi dari sastra yang tidak mengakui personalitas-Nya dan lebih tinggi daripada Jnana kanda dalam KItab suci manapun.Beliau lebih tinggi dari semua sastra tersebut karena tujuan-Nya yang mengarah kepada Kebenaran Tertinggi,yang merupakan hakikat sejati atau akar dari semua kategori.Sehingga seseorang bias mendekat untuk mengetahui hakikat(sat)sejati sebagai halnya semua kategori.Hakikat sejati merupakan Kebenaran mutlak,dan segala sesuatu terpencar adalah bentuk-bentuk energy yang bersifat relative.
Tidak ada yang terpisah dari sat sejati,namun pada waktu yang sama,energy-energi ini berbeda dari sat sejati.Konsefsi ini tidak bertentangan.Ketika pengetahuan ini dimengerti maka falsafah monism(segalanya adalah satu)dan dualism(segalanya berbeda)tidaklah sempurna.Mengembangkan kesadaran transcendental ini berdasarkan falsafah sama dan berbeda pada waktu yang sama akan segera membawa seseorang ke tahap pembebasan dari tiga jenis penderitaan.Tiga jenis penderitaan adalah:1.Penderitaan yang berasal dari badan dan pikiran,2.penderitaan yang berasal dari mahluk yang lain,3.penderitaan yang berasal dari bencana alam.Karena itu,ia selalu diganggu oleh tiga jenis penderitaan hidup.Namun begitu ia mulai mengetahui kedudukan sejatinya sebagai hamba yang transcendental,maka ia akan segera bebas dari segala derita.Selama entitas hidup berusaha menguasai alam,tidak mungkin ia menjadi hamba dari BHATORO KATON.Pengabdian kepada Beliau dilakukan dalam kesadaran identitas rohani,dengan pengabdian tersebut seseorang segera dibebaskan dari beban-beban duniawi.
Blog ini kupersembahkan kepada Paduka Raja Majapahit XI yaitu “SRI WILATIKTA BRAHMARAJA XI”beserta seluruh TRAH MAJAPAHIT NUSANTARA,BAIK YANG PAKAI BAJU/AGEMAN ROSUL,AGEMAN BUDDHA,AGEMAN HINDU,AGEMAN SIWA-BUDHO,KEJAWIAN,KEBALIAN,KHUSUS AGEMAN JESUS SELAMAT MERAYAKAN HARI NATAL SEMOGA NUSANTARA BISA BERSATU DALAM KEBHINEKAAN SESUAI DASAR NEGARA KITA NKRI.WILAHENG.
BUDAYA ADAT MAJAPAHIT
Posted by Pak Man Budi
02.05, under |
0
komentar
Budaya adat di tiap-tiap daerah masing-masing berbeda satudengan yang lain-nya,kenapa…?
Mari kita telusuri budaya masing-masing daerah seperti misalnya daerah Badung tidak sama dengan daerah Tabanan maupun juga Gianyardan itulah merupakan bukti keaneka ragaman/berbhineka tetapi tetap satu dalampemujaan kepada Leluhur/kawitan.Semoga dengan keberagaman tata cara tidak mengklaim yang satu lebih unggul dengan yang lain-nya.Karena ketika kita telusuri dari isi dan tujuanadalah sama,seperti misalnya Banten Daksina di daerah Badung maupun daerah lainnya sama isinya,namunbentuknya berbeda dari segi reringgitan/tetuasan tergantung seni pembikin Banten tersebut.
Begitu juga tata cara upacara/upakara tidak ada yang sama namun pada intinya adalah sama karena poin pentingnya adalah,utpeti(nakshu/melinggihkan),setthiti(membersihkan),praline(mengembalikan)ke gedong/stana masing-masing.Banyak yang saya ketemukan terutama di daerah-daerah terpencil/kurang begitu fleksibel di dalam menyikapi keaneka ragaman bahkan terkesanEgo yang diterapkan,sehingga tidak menerima perbedaan dari masing-masing daerah,ini biasanya terjadi di daerah yang dihuni olehberaneka orang pendatang beragam dari lain daerah di dalam satu lingkungan(perumahan misalnya).
Disinilah terjadi adu kepintaran,adu argument,aduketangkasan yang mana yang satu merasa lebih baik dari yang lainnya dan sebaliknya,oleh karena itu marilah kita membuka wawasan” Kebhineka Tunggal ika tah hana Dharma mangrua” yang jauh-jauh hari oleh Leluhur/pendahulu kita sudah dicanangkan bahkan dijadikan dasar Negara olehpenggali Pancasila(Bung Karno pendiri RI) di dalam kitab Sutasoma dengan tujuan adalah untuk member pelajaran kepada kita semua untuk menerapkan-nya bukan sekedar wacana/teori tapi mari kita terapkan di dalam lingkup kecil sampai lingkup yang lebih besar.
Memang dalam hal menerapkan-Nya tidaklah segampang penulis menuliskan Nya tapi kalau memang betul-betul ingin merubah jati diri kita yang Ego menjadi Orang yang mau menghargai orang lain niscaya akan berhasil,karena kadang-kadang yang menerapkaan Ego biasanya adalah kaum mayoritas,yang semena-mena membenarkan dan menyalahkan sesuai dengan kebenaran yang dia yakini namun belum tentu benar menurut orang /kaum minoritas.
Disinilah pembelajaran untuk kita semua,bisakah kita menerapkan-Nya………..?
HUKUM DI INDONESIA PENUH REKAYASA
Posted by Pak Man Budi
09.01, under |
0
komentar
Tokoh Gaek Hukum BISMAR SIREGAR berkata tentang Hukum di Indonesia " INNA LILLAHI WA INNA ALLAIHI ROJI ' UN " [TV One 6/12] dianggap Mati bahkan dilanjutkan Tokoh Hukum Tua ini "Demi Keadilan Sosial Hukum bisa dikesampingkan" sedang menurut Cok Sawitri "FASION SHOW RELIGIUS" [Bali TV 7/12] dan hari ini siaran TV 11/12 banyak didominasi Demo menuntut Penegakkan HAK ASASI MANUSIA {HAM}disisi lain Ibu Ngutil sekaleng Susu dijambak rambutnya dan ditahan, Mungut Kakao 3 biji seharga $ 0,3 atau 3 cent di Sidangkan di Pengadilan dihukum 1 bulan, Nyuri 1 Semangka juga di Gebuk'ki gigi sampai rontok dan berhadapan dengan Hakim Pengadilan Kediri, Juga Kasus Marsinah, Munir dan Orang Hilang di Demokan ke SBY agar diusut Tuntas, SBY yang terpilih ke 2 X nya dan sedang Muter-Muter kasus Century, KPK, dan Angket Tetap Tenang dan Tegar dengan Pidatonya " Demi Allah...." disisi lain TV One 5/12 jam 3.45 menampilkan DOKTOR SOEKARMAN asal Nganjuk Jawa Timur yang di Kirim Bung Karno sekolah di Rusia yang tidak bisa pulang ke Indonesia karena Pasport nya dicabut, dan untung bisa jadi Warga Negara Rusia yang oleh Islam di Indonesia dikatakan Negara komunis Tidak ber Tuhan dan sampai sekarang Islam masih mengatakan "Bahaya Laten Komunis" padahal kini sudah tahun 2009 daya pikir Islam masih seperti 1965-1966 ketika Rekayasa Penumpasan Pengikut Presiden Soekarno dengan cap Komunis Tidak ber Tuhan didengungkan agar Islam bisa menumpas Orang yang bukan Islam, Sampai Bung Karno pun akhirnya dituduh Komunis dan terlibat G 30 S PKI setelah Pengikutnya habis di Tumpas 1965-1966 lalu Beliau dijatuhkan 1967 dan di Tahan tanpa Pengadilan dan Tewas dalam status Tahanan RI yang didirikannya. Hingga Negri ini sejak 1965 Rekayasa G 30 S PKI hingga 2009 Rekayasa Hukum masih berjalan, Jadi tidak heran karena Rekayasa adalah hal yang lumrah, Karena berdirinya Negara Orde Baru penuh Rekayasa apalagi hal kecil malah bukan Rekayasa tapi Penipuan Terang Terangan, Ambil contoh Agama yang diakui hanya 5 ISLAM, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu ini juga Penipuan Terang terangan, sebab hanya Islam sebenarnya yang di Akui karena sudah tidak punya saingan lagi dimana selain Islam sudah di Tumpas habis, Adat yang masih adapun dinaungi HIMPUNAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA {HPK} jadi semua harus percaya TUHAN atau Allah padahal Orang Islam bilang "Tiada TUHAN selain Allah" [disiarkan di TV tiap hari] akhirnya misi Pemerintah Kepercayaan di KEMBALIKAN ke AGAMA, jadi Lucu Adat Kepercayaan yang Ribuan tahun sudah ada harus masuk Agama yang baru datangnya atau jelasnya masuk Islam, karena ketakutan ya masuk Islam lalu di TUMPAS lagi melecehkan Islam karena Adat Kepercayaan masih menggunakan adat lama peninggalan Nenek Moyang Nusantara, maka Habislah adat Budaya kita, Hanya untung Pulau Bali yang lestari karena Penduduknya di Pedesaan tidak di Tumpas Islam, Turun temurun melaksanakan Adat dan contoh nya Pura Durga Kutri Mahendradata yang sejak 1000 tahun bisa lestari mengalami Zaman Majapahit yang berhasil Manyatukan Nusantara ini sangat Mengaggumkan, dan Bukti Majapahit Menghormati Leluhur / Nenek Moyang nya yang budaya nya dilarang dan harus masuk Islam. Jadi ambil contoh Jawa yang 1965-1966 di Tumpas dan Islam menguasai sampai pelosok dusun "JAJAH DESO MELANGKORI" apa hasilnya ? Kepercayaan Leluhur diganti Kepercayaan Arab yang Islam Moral tambah Bejat karena Islam tidak percaya Karma, Pencurian, Perampokan, Perkosaan jadi Berita sehari hari, Bandingkan dengan Bali di Pedesaan Aman Tentrem Kerta Raharja, biarpun sekarang agak mengikuti Zaman Kejahatan mulai ada itu normal karena 1965-2009 ada Departemen Agama yang didominasi Islam untungnya Rekayasa tidak bisa menembus Adat yang percaya Karma, Juga masuknya Pendatang yang memang ingin membuat Keruh karena di Jawa hidup susah Kerjaan tidak ada sampai makan nasi Aking, yang punya uang malah kerja jadi TKI biapun pulang mati, yang jujur berusaha ke Bali yang Toleransi, Yang suka Nyuri pun ke Bali karena Bali masih Jujur mudah ditipu seperti Nyewakan Motor / Mobil banyak dibawa lari, seperti Edi Komang harus menebus Mobil sewaannya ke Jawa. Jadi Moral Ahklak Orang berubah Drastis sejak Penumpasan Komunis 1965-1966, Banyak Orang Kejawen yang jujur di Bunuh, hingga detik ini Saptodarmo yang mengajarkan Sabar- Jujur dan Narimo di Tumpas, Lalu ada Wanita berteriak "Saya Bangga jadi Anak PKI" ini bukti kebobrokan Islam yang numpas PKI sampai akar akarnya dan menuduh Komunis Tidak ber Tuhan sampai sekarang pun teriak "Bahaya Laten PKI" itu China yang di Tuduh Komunis tidak ber Tuhan dulu putus hubungan Sekolah dan tulisan China dilarang, Adat Barongsai yang sudah 1000 tahun menyatu juga dilarang, kok 1000 tahun ? lha itu Pura Durga Kutri Mahendradata dijaga 2 Barongsai dari Batu yang sampai kini utuh kalau di Jawa dihancurkan Islam karena Berhala tidak boleh ada Patung, Gambar diharamkan seperti Gambar Nabi Muhammad juga dilarang, tapi Orang naik Haji mau di Gambar / Foto untuk Pasport nya agak lucu juga anti gambar mau digambar. Sekarang China yang di Cap tidak bertuhan malah sudah Hubungan kembali dan bisa dilihat Adat Budaya nya yang mirif Majapahit yaitu Menyatukan " Buda, Tao dan Konghucu" Film nya mengungkap Leluhur dan Para Dewa yang mirip dengan Bali dan masyarakat Bali pun senang dengan Film Budha karena cepat menangkap karena persamaan Adat seperti Dewi Kwan Im di Bali Ratu Mas sebutannya dan kita berleluhur yang sama yaitu Trah 'Mongoloid" yang fosilnya banyak ditemukan di Indochina / Asia. Jadi inlah contoh bahwa kita Bangsa yang rukun dan cinta persatuan, lha Arab ? Bangsa gemar Perang menumpas Saudara sendiri, lihat Dengan Israel yang sama sama Trah Ibrahim malah Perang terus, disini yang masuk Islam juga gemar menumpas selain Islam 1965-1966 dimana jutaan Orang bukan Islam dan di Cap Tidak Ber Tuhan dibunuh mayatnya memenuhi Sungai Brantas dari Blitar sampai Surabaya, dan rekayasanya ketahuan sekarang ini, hanya Orang tidak berani menulis, sebetul nya banyak tahu tapi ketakutan, Ini pun tidak akan dibongkar kalau tidak adanya Penutupan Pura Majapahit Trowulan Rumah / Pura / Puro / Griyo / Dalem Hyang Bhatara Agung Suryo Wilatikto, Benar Beliau diam dan Jujur Sabar dan Narimo ing Pandum tidak mau ngutik Orang, Tapi karena Orang Bali Pak Agung Poerbojagad yang Kolonel AU dihancurkan didiamkan, Pelinggih Tunggul Manik juga dihancurkan 9-9-1999 ini sebenarnya sudah Menasional dan banyak Pejabat yang geram, sebab yang memugar "'Soedjono Humadhani" almarhum Tokoh Tersakti Kejawen waktu itu, tapi demi SARA didiamkan juga, Makin berani Islam menumpas Gereja Gereja di Mojokerto di Bom juga merata di Indonesia. Merasa Diatas angin lalu merambah ke Majapahit yang masuk sirklus 500 tahun kebangkitannya, jadi inilah penyebabnya Majapahit itu adalah Pencipta Pancasila salah satu inti Pancasila "ANTA SAKANING UTAMA RASA MAKADI RAHASIA JAGAD" Orang yang belajar Ilmunya Tantular Maharesi akan mengetahui Rahasia Jagad, Demikian pun Raja Abhiseka Majapahit Sri Wilatikta Brahmaraja XI yang sangat Erat hubungannya denga Tokoh Agama Islam tidak pernah meng Otak Atik SARA, Tapi berhubung Islam menginjak injak Harga Diri Majapahit dan berani menghina Leluhur Majapahit Pemilik Nusantara ya apa boleh buat, Banyak yang ingin membela tapi ketakutan sebab Penutupan dan Penghinaan mengatas namakan ISLAM, maka kami bukalah Sejarah SARA, sebab TV dan Media Koran pun bebas memberitakan Pulang dari Arab Wanita TKI badannya hancur dan Gila, bahkan banyak yang mati, Negara Bingung Moral rusak, Hukum di Rekayasa sampai SBY muter-muter dll dsb dst. Kita buka Solusi tapi Blog Majapahit ini kan Budaya jadi Solusi Budaya nya dulu yang di Tonjolkan Jadi kita Ungkap Sejarah dulu kenapa terpuruk nya Bangsa ini sampai ada yang Teriak "Aku Bangga jadi Anak PKI" jadi cita cita Bung Karno yang sejak muda masuk Penjara dan Berjuang memerdekakan Bangsa lalu di Tumpas beserta Pengikutnya dengan Cap Komunis tidak ber Tuhan jelas ini Pemipuan terang terangan bukan rekayasa lagi, Bukan ingin mengkultuskan karena ajaran Islam dilarang mengultuskan, Tapi mengungkap Kebenaran, kenapa Ajaran SUKARNOISME dilarang ? kenapa Bangsa ini ditakut takuti Komunis ? ini Era Gobalisasi kita Punya Pancasila, China Punya Komunis Sosialis Ageman Majapahit Leluhur Siwa- Buda Leluhur Putri dari China, bahkan Bung Karno Menciptakan NASAKOM penggabungan kenapa tidak dipakai ? malah pakai Ilmu Arab Quran dan Hadist yang ajarannya menumpas Bangsa ini? Malu donk dengan China saudara kita yang disini dulu du TUMPAS di cap tidak ber Tuhan alias Komunis sekarang Pengunjung China Banyak ke Bali, Jembatan Madura pun dibiayai China tidak terlalu di besarkan karena Islam anti komunis, Marilah kita belajar Sejarah itu TV Reporternya ke Philipina Sealatan, Thailan Selatan nyoting kalau Daerah Islamnya kuat tidak ada ketentraman Bom selalu meledak, Apakah kita ingin Indonesia ini tidak aman ? Marilah kita kembali ke Budaya Leluhur yang terbukti Lestari di Bali biarpun Mula Keto kan belum terlambat di ungkap lagi Sejarah nya agar mengarah ke Gemah Ripah Loh Jinawai Tata Tentrem Kertaraharja dengan menghormati Leluhur dan Para Dewa Pemelihara Nusantara yang 500 tahun tidak dihormati dianggap Setan oleh islam yang ajarannya bertentangan dengan Budaya kita yang sudah ribuan tahun dan sekarang dijajah Islam Zaman Perang Salib yang bisanya Numpas Keristus dan Adat Majapahit Pemersatu mari dipelajari belum terlambat dan tidak ada istilah Terlambat Kita Hormati Bhatara Wisnu agar Alam dilindungi dari Kiamat 2012, Kita Hormati Leluhur Ibu Ratu Mas agar di beri Kejayaan selama Bulan dan Surya masih bersinar, kita pakai Kitab dan Lontar kita sendiri yang terbukti bisa menyatukan sedang Quran dan Hadist selalu dipakai mengkafirkan dan Menumpas Budaya kita menghancurkan Kepercayaan kita bahkan mengacaukan Pemerintahan kita untuk ngurusi Pembubaran Achmadiah, Jangan Teriak Teriak pakai Batik, Sepatu, Wapres dulu pun buka sepatu buatan dalam Negri tapi malah Budaya dalam Negri dikalahkan Budaya Arab Perang Salib {Kita adalah Team Pemerhati Kebobrokan Bangsa dari The Majapahit Center, The Sukarno Center dan Forum Kebangkitan Siwa-Buda Universitas Mahendradata} Bali 11-12-2009 Sekali lagi Tulisan ini tidak pernah ada kalau tidak ada Orang mengatas namakan ISLAM dan menyerbu ngebom dan Nutup Tempat Leluhur Majapahit di Teowulan yang memberi contoh Kerukunan tanpa SARA. lha Islam yang anti SARA malah sak enak nya nginjak nginjak Budaya dan Adat mentang mentang Majapahit sangat ngalah menghormati SARA dengan berdiam terus, Tapi malah di injak lagi ya kita buka lah Kasunyatan perbandingan Islam dengan Majapahit juga China yang dituduh Tidak Ber Tuhan yang adatnya sama dengan Majapahit dimana dalam Negarakertagama disebutkan "Bersimpuh dibawah kaki SAKYAMUNI" berarti kita sama dengan China tidak ber Tuhan tapi melaksanakan perintah Tuhan Hukum ke V nya menghormati Leluhur karena dulu kita Bodoh dituduh tidak ber Tuhan takut padahal kita memuja Leluhur asal usul kita yang juga hukum Tuhan sendiri memerintahkan. Semoga Tulisan ini menyadarkan Bangsa ini yang lagi terpuruk, Islam jaman Majapahit sudah aga dibuktikan Makam Makam Kuna nya, inilah Bukti Majapahit Toleran menerima Apapun Isme dari luar, Ternyata kalau kuat dimana mana Islam pasti menguasai dan memaksakan Sariat Islam nya dengan menumpas selain Islam, Coba Islam diadopsi Pancasila kan rukun, tapi dasar Orang mau menang sendiri tidak mau rukun bahkan menumpas Saptodarmo dan Isme apapaun di Negri ini sampai Membubarkan Achmadiah berani Memerintah Peisiden Negara Pancasila seolah Budak nya si Habib tapi ya tidak salah juga Karena Presidennya mengaku beragama Islam jadi harus melaksanakan Sunah [TV One] tapi ya si Habib jangan begitulah ini kan di Indonesia bukan Arab, padahal di Arab tidak sekejam ini lebih Moderat Orang amerika saja ditrima sebagai sahabat ya memang perlu Penyelidikan mendalam Aliran Islam Perang Salib ini kok berkuasa benar di Negri ini ? sampai SBY diperintah membubarkan Achmadiah bisa kilat rapat bikin SKB biarpun si Habib pintar tidak mau hubungan dengan Mentri nya SBY karena SBY punya hak membubarkan apapun di Negri ini dan menolak SKB, tapi kalau hal lain sampai Demo Rakyat, Mahasiswa, Tokoh LSM kok muter miter, mangkanya kemarin Demo ajaklah Habib biar SBY takut tapi ya rugi juga pendemo malah menyerahkan pada Habib nanti malah pendemonya di Tumpas seperti Kerukunan Umat beragama di Monas yang dipukuli dan dikejar kejar seperti anjing, ya serba salah lah silahkan dipikirkan sendiri lah semoga Bangsa yang pernah mengalami Kebesaran Zaman Majapahit ini bangkit dari Kebodohan, Kepengecutan, Kerendah dirian sebagai Budak, ya semoga Bangkit lah*** "Bangkitlah Jiwanya Bangkitlah Badannya Untuk Indonesia Raya"***SEMOGA
AGEMAN SIWA BUDDHA ADALAH AGEMAN MAJAPAHIT NUSANTARA
Posted by Pak Man Budi
02.09, under |
0
komentar
Ageman Siwa Budha adalah Isme adalah disebut Majapahitisme, Suatu Kepercayaan Pemujaan leluhur yang dimanifestasikan Dewa titisan bilamana yang bersangkutan Mokswa. Hal ini memang Unik dan tidak ada duanya di Dunia ini, Dimana kepercayaan Mokswa ke Alam Kadewatan dan Alam Budaloka sebab itu disebut Siwa Budha, dimana Siwa adalah simbol Bapak, Purusa, Lingga sedangkan Budha adalah simbol Ibu, Predana, Yoni dimana Siwa-Budha adalah satu kesatuan tak bisa dipisahkan karena Bapak dan Ibu kita bila dinaikkan terlalu banyak sebutan jadi cukup Lingga dan Yoni, dari awal bapak dan Ibu, Embah [Lanang dan Putri], Buyut, Sanggah, Sanggah Wareng, Udeg Udeg, Gantung Siwur, Sawo Gletak, Kropak Sentre, Dadung Kawuk dan Dahyang untuk itu Meru Leluhur Tumpang sebelas sedangkan Dahyang adalah Pencipta jadi tidak termasuk Leluhur atau disebut Sang Hyang Tunggal, Jadi untuk mencapai Dahyang ada 11 tingkatan Leluhur yang tidak boleh dilewatkan atau salah susunan, Inilah Rahasia Ilmu Sangkan Paraning Dumadi, Dimana Orang harus tahu betul Urutan Leluhurnya sampai Sebelas tingkatan ini, Sebelas adalah Ibu sedangkan Bapak Sembilan disebut Babakan nutup Nawa Sanga Mandeng Gunung Indrakila, Jadi sangat Omomg Kosong Orang Bisa Ngilmu ini sampai Sempurna kalau tidak tahu Urutan dari 11 Leluhurnya atau Lingga Yoni nya yang diwujutkan Meru Tumpang IX dan XI dan karena Leluhur sudah Menjadi Dewa dan Dewi mengenai keterbalikan Meru untuk Leluhur Sama biarpun ada yang mengatakan Ibu Tumpang XI atau Tumpang IX kerena tergantung Adatnya bila Pemuja Purusa tentunya diutamakan Lingga yang tumpang XI tau sebaliknya. Sejak Keruntuhan majapahit 500 tahun yang lalu dan Sulitnya menuliskan karena akan diketahui Lawan, disebutlah "Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Jiu" atau Tulis Tanpo Papan jadi ada Tulisan tapi tidak bisa dibaca atau tidak ada Lontarnya. Ilmu ini Tahap Akhirnya adalah Wahyu Leluhur, jadi tidak semudah itu mendapatkan, harus tahu urutan XI tadi dan harus bertahap dari bawah dikenalkan keatas dan tidak boleh dilompati atau jalan Tol, ini mirip Pemerintahan bikin KTP ya RT, RW, Lurah dan Camat ya ada Fasilitas tapi khusus sekali. Sekali lagi Ilmu ini adalah khusus Pemuja Leluhur, itulah Hukum Tuhan ke V disebutkan Harus menghormati Orang Tua agar mendapat SURGA dan USIA PANJANG , Dan sesuai kutipan Negarakertagama dimana Ibu Paramita bisa memberi Kejayaan pada Narendra Utama selama bulan dan Surya bersinar jadi Ibu punya peranan Penting, Upacara SRADA dalam kitab Negarakertagama adalah Upacara untuk Leluhur IBU, Ilmu ini Oleh Para Empu sebenarnya sudah ditulis dalam Cerita tapi membutuhkan Pengertian, sebab bila tingkatan Ilmunya tidak memadai tetap tidak akan mengerti karena belum mengenal XI tingkatan leluhurnya, ambil contoh " Ketika Prabu Niwatakawaca tertawa terbahak bahak maka Arjuna mengarahkan Panah PASUPATI nya kearah sang Parabu yang tidak bisa dikalahkan para Dewa dan ketika Panah mengenai Mulut Niwatakawaca menembus Langit Langit dan Otak nya maka Tewaslah Musuh Para Dewa ini" Kenapa Arjuna yang diutus Para Dewa ? Karena Prabu Niwatakawaca tidak mungkin membuka mulutnya dihadapan Para Dewa karena Sang Prabu mengetahui kalau Para Dewa mengetahui kelemahannya, Arjuna Pemuda Ganteng mirip Wanita ini justru diremehkan Sang Raja Denawa dan dianggap tidak mengetahui Kelemahan dirinya. Dan Arjuna [tulisannya Harjuna] kemudian mendapat hadiah Bidadari Supraba yang Tercantik di antara Bidadari. Makanya disebutlah Siwa-Buda kesatuan, Ilmu ini memang tidak bisa lepas dari Lingga dan Yoni yang juga kesatuan yang tidak bisa dipisahkan seperti Kitab Sutasoma mengatakan Siwa tidak mengakui Buda bukan Siwa, Buda tidak mengakui Siwa bukan Buda, Siwa-Buda adalah satu kesatuan, kalau dikecilkan Banyak Ilmu tapi satu, juga dibesarkan Berbeda beda tapi satu juga tidak ada mendua. atau Buwana Alit dan Buwana Ageng. Untuk di Jawa Ilmu ini biasa saja tidak mengherankan dan Banyak Orang yang mokswa contoh Empu DAHA dan Empu DAKA yang menjadi Penasihat Prabu Jayabaya dan keturunannya Trah Kadhiri. Mungkin diluar Negri Timur Tengah ada Jesus dia hari ketiga bangkit dan bisa menampakkan Dirinya pada murid muridnya dan Naik ke Surga, ini adalah Ilmu Mokswa Jesus tidak menikah dan Usia 35 tahun mokswa mirip Buda Gautama yang di China disebut SAKYAMUNI dan dalam kitab Negarakertagama juga ada sebutan Sakyamuni, serta Dewi Kwan IM Miao San usia 17 tahun Mokswa juga tidak menikah ini yang dipublikasikan sedangkan Para Empu dan Raja di Jawa banyak sekali yang Mokswa tapi kurang di Publikasikan tingkat Dunia. oh ya dalam Islam ada Nabi Kidir juga sering bisa ditemui karena Mokswa. dan sekarang ke Agama Islam ini Ilmunya anti Mokswa dimana Manusia Langsung Tol pada Allah tanpa melalui Leluhur, dan Orang mati menunggu di Alam kubur sampai Kiamat dan baru di Bangkitkan, setelah masuknya Agama Islam Sebelum Majapahit dan Zaman Majapahit 500 tahun yang lalu berhasil Menumpas Majapahit dan membakar semua Buku Pelajaran Buda dan apapun tentang majapahit, Hingga Orang majapahit lari ke Pegunungan dan Bali, Sisa Sisa Majaphit masih ada di Bromo dimana Wilayah itu Gemah Ripah Loh Jinawi Aman Tentrem Kertaraharja, tidak ada Pencuri dan Orangnya jujur jujur, sayang karena Pelarian dan Adatnya kurang Lengkap, Dahulu pernah punya Lontar Pelantikan Para Magku tapi sayangnya Hilang, Yang Lengkap justru Bali karena belum pernah dijajah Islam yang Ajarannya bertentangan dengan Majapahit dimana Pemujaan Leluhur diharamkan, Patung Patung Dewa pun diharamkan banyak yang dihancurkan, Inilah perbedaan Siwa Buda dengan Agama Islam, Memang awalnya Orang tidak mengerti dan menganggap Islam Agama Simpel memuja Allah satu, sedang majapahit memuja banyak Leluhur atau Dewa Dewi dan banyak Upacara nya, Tapi sekaranglah baru bisa dilihat Hasilnya dimana Bangsa kita Susah dan terpuruk padahal Tanah kita subur makmur kayu ditancap jadi tanaman, ini akibat meninggalkan Adat Budaya sendiri, Tanah Subur Makmur hasilnya dipersembahkan pada Dewa Dewi Pelindung sesuai Bidangnya, Hasil Buah buahan disajikan berupa Gebokan, Sesaji Sesaji yang sesuai Adat dan sudah ditulis di Lontar Lontar oleh Para Empu Ahlinya, dan untung kini hanya Bali yang melestarikan ini biarpun Oleh Cokorda Kertayasa Ibah bisa diperkecil seperti Tumpeng nya 9 bisa diperkecil tapi jumlahnya tetap 9 Pidatonya di Pesamuan Agung yang diadakan Forum Intelektual Muda Hindu Dharma [ Independent Youth Hindu Intelectual Forum] 14 Otober 2007 yang juga dihadiri Raja Abhiseka Majapahit Sri Wilatikta Brahmaraja XI. yang juga menjelaskan tentang Majapahit, Di Bali satu satunya di Dunia yang bisa Me Mokswakan Orang yaitu Upacara Ngaben atau Palebon hingga Memukur dan Melinggihkan Roh di Pelinggih, Jadi karena Zamannya Maju dan Orang sudah tidak bisa me Mokswakan Dirinya lalu Orang lain memokswakan dengan Upacara tadi, dan ini memang satu satunya Upacara di dunia yang bila ada Upacara Ngaben ini banyak Touris datang ingin tahu, bahkan banyak Orang manca yang tertarik dan mengikuti Adat Bali yang unik ini seperti Upacara Perkawinan yang banyak diminati Touris asing, mereka Upacara Kawin dengan Adat bali. Kembali ke Islam justru anehnya malah memusuhi Adat Negri ini bahkan kalau bisa menumpas total Acara Acara Adat dan membuat Bangsa ini melupakan Adat Budaya nya termasuk Cinta Tanah Air, Seperti Bung Karno yang mengajarkan Nasionalisme dan berusaha menyatukan Negara Asia Afrika dan Amerika dengan NASAKOM [Nasional,Agama dan Komunis] malah ditumpas Total bersama pengikutnya 1965-1966 bahkan Ajarannya pun dilarang [Sukarnoisme] Islam juga menumpas Ilmu Jawa sampai detik ini biarpun SBY sebelum terpilih lagi sempat Pidato Undang Undang Minoritas dimana semua sama dan Minoritas harus di Lindungi tapi di Pemerintahan bawah yang takut Islam tentu tidak mau melaksanakan, Penumpasan malah menjadi jadi Saptodarmo dihancurkan, dan banyak Lebel Sesat terhadap minoritas mangkin mengganas, Bahkan Pidato itu seperti tidak pernah ada. Demikian keanehan Agama Islam yang tidak bisa rukun dan mengadopsi Adat Majapahit karena memang bertolak belakang Ajarannya dan ini membuktikan Baik dan Buruk, Siang Malam, Laki dan Wanita, Kiri dan Kanan. Tapi rasanya Orang akan mengerti dan bisa membedakan Baik dan Buruk saat ini dimana Kemarahan Alam sudah tak terbendung, Adat Alam disini sudah tidak dipakai lagi, Tanah yang subur makmur pun Murka, TV tadi pagi Berita Susah Air ini sebetulnya patut disyukuri karena Cintanya sama Negara Arab maka Air susah seperti di Arab, Lumpur Lapindo pun patut disyukuri karena Kelak akan jadi Padang Pasir seperti di Arab, sawah Sawah kering juga patut disyukuri karena masih untung ada rumputnya kan karena cintanya sama Arab maka akan jadi Arab tanah ini, sebab 500 tahun berdoa pada Allah nya Arab, dan meninggalkan Adat Budaya Tanah yang gemah Ripah Loh Jinawi ini,Untung Sabdopalon berkata 500 tahun akan mengembalikan Buda lagi jadi masih ada harapan, biarpun Manusianya sudah sulit disadarkan karena Cintanya sama Arab, Inilah sekedar Ngawedar Ilmu Sendiri dengan Ilmu Arab yang disebut Islam dan menang menangan menumpas Adat Budaya kita yang Adiluhung dan untung masih punya Bali biarpun Orang Bali melaksanakan Adat "Mula Ketho" atau memang begitu sejak Dahulu dan akan tetap begitu sampai kapanpun, marilah kita merenungkan Adat Majapahit tidak pernah membenarkan Diri Sabar dan Jujur serta Menerima apa adanya tapi malah disalahkan terus Oleh Islam seperti Pura Majapahit Trowulan yang terkenal bisa menyatukan Umat SARA, malah di tutup, Islam selalu membenarkan Diri dan menyalahkan Orang lain, dan Tentu ada Akhirnya bukan ? Semua mesti akan berakhir [The End] ini sudah masanya 500 tahun Wolak Walik'e Zaman, kita harus bangun dari Tidur berkepanjangan dan Alam akan mendukung kita yang Cinta dan melaksanakan Adat Tanah Air inilah kutiban Lagu Indonesia Raya 3 stansa : Indonesia Tanah yang Suci, Tanah Kita Yang Sakti, Disanalah Aku Berdiri Menjaga Ibu Sejati, Indonesia Tanah Berseri, Tanah Yang Aku Sayangi, Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi, Slamatlah Rakyatnya, Slamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya, Majulah Negrinya, Majulah Pandunya, Untuk Indonesia raya.*** Ini tidak dinyanyikan karena ada Tanah Yang Suci jadi menyaingi Arab yang dipercaya Tanah Suci jadi coba dari dulu dinyanyikan tentunya sedikit menolong Orang Sadar akan tanah yang subur makmur ini memang SUCI***
Untuk Keluarga Besar Majapahit di Nusantara...
Langganan:
Postingan (Atom)