EMPU DAHADAN EMPU DAKA MENGAPIT PRABU AIRLANGGA



Bertepatan dengan hari raya Kuningan di Bali Sri Brahmaraja XI mengunjungi dan sowan Leluhur tepatnya di bekas pertapaan Empu Daha dan Empu daka untuk membuktikan dan sekaligus menjelaskan bahwa Sabdopalon dan Noyogenggong itu bukan dongeng melainkan leluhur negeri ini yang merupakan Empu/Bagawantanya kerajaan di zamannya yaitu zaman dynasti Darmawangsa di tanah Jawa sampai zaman dinasty selanjutnya semasih Nusantara ini ada bahkan dari zaman Atlantis,yang mana beliau menurunkan keturunan di Jawa dan Bali yaitu warga Pasek/Paku Alam/Paku Buwono/Mangkunegaran/Mangkubumi dll dsb dan warga Pande/Kepandean(Pembuat pusaka-pusaka kerajaan/Empu keris) dan beliau amat terkenal dengan kewaskita-annya sampai sekarang keturunannya masih sakti-sakti sehingga merupakan ujung tombak dari Kerajaan selanjutnya yaitu di zaman Majapahit(Suryodiningrat) sangat kelihatan fungsi dan perannya.
Untuk itu ini kami tampilkan dokument asli relief candi untuk membuktikan keberadaan beliau yang di pewayangan sering disebut dengan Tawalen(Bali)Semar(Jawa)dan Merdah(Bali)Petruk(Jawa).
Bagaimana kalau leluhurnya sendiri dibilang Jin dan Setan..........................?????????????????????????.sudah tentu si Leluhur marah-marah dan ini merupaken sumber bencana di negeri dimana leluhur sendiri disepelekan dan leluhur orang lain di agung-agungkan(pakai logika).Anda boleh belajar sampai ke India,anda boleh belajar sampai ke Mekah,anda boleh belajar sampai ke Eropa,anda boleh belajar sampai ke negeri China untuk mendalami Ilmu yang baik untuk diterapkan dan sesuai dengan adat budaya Nusantara tanpa menghapus dan menggantinya dengan budaya luar yang belum tentu sesuai dengan Adat asli peninggalan leluhur Negeri ini,sehingga memperkaya Budaya Negeri ini.Karena budaya Asli Nusantara semakin punah ditelan zaman ,semoga tulisan kami ini bermakna bagi keturunan dan Pratisentana Beliau yang ada di Bali dan khususnya di tanah Jawi dan untuk menyambut kedatangan Pratima Beliau di iring dari Jawa dan akan di pendak mulai dari Gilimanuk(sesuai adat Bali di pendak dengan gong dan sarana lainnya )dilanjutkan dengan Upacara yang akan di adakan  di Pura Besakih Bali dalam rangka pergantian tahun 2010 ke 2011....................Rahayu.
Semoga Nusantara Thoto tentrem gemah rimpah loh jinawi tan kirang pangan kinum.


0 Responses So Far:

Ngiring sareng-sareng Ngelantur