BRAHMARAJA TERIMA DHARMA AWARD 2010






Bertempat di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi [STIE] AUB Surakarta Bertepatan  yaitu Tahun Baru Saka 1932 Raja Abhiseka Majapahit Hyang Bhatara Agung Surya Wilatikta Brahmarajaraja XI mendapat Penghargaan Dharma award 2010 dari Pusat Lembaga Kebudayaan Jawi [PLKJ]  .  Sebelumnya untuk yang pertama kalinya Pratima Leluhur Manivestasi Brahmaraja  yang oleh China disebut SE MIEN FO yaitu Dewa berkepala 4 yang dipercaya Kesatuan Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa dibawa Matur Piuning ke Candi Dinasty Sindok di desa Ngetos Nganjuk [Anjuk Ladang] dan anehnya begitu Pratima tiba Penduduk setempat juga sedang mengadakan Tumpengan di Candi, Jadi untuk pertama kalinya sejak 500 tahun Keruntuhan Majapahit Pratima Brahmaraja mengunjungi Candi nya, dan Untuk Pertama kalinya pula Empu Pandita Agung Majapahit menyalakan Dupa untuk Tumpeng agar bisa diterima Leluhur, sebab biasanya acara Tumpengan tanpa asap Dupa karena dalam Agama Islam tidak diperkenankan membakar Dupa. Jadi ini suatu Keberuntungan Penduduk yang Tumpengan karena telah bertemu Pratima leluhur dan Pandita GRP [Gusti Raden Panji] Panca Nakha Prawira menyalakan Dupa untuk Tumpeng agar Doa bisa diterima Leluhur juga terlihat Gusti Pangeran Surya dari Buleleng Bali ikut memberikan pemahaman tentang Majapahit dan cinta adat budaya sendiri. Setelah Menerima Dharma Award Brahmaraja merayakan Tahun Baru Saka di Candi Prambanan, sebelumnya ke Candi Boko, Plaosan dan Candi Segawon/Asu/Kirik/Gana untuk Matur Piuning. Masih dihari Tahun Baru Saka 16-3-2010 diteruskan malamnya Upacara Tumpengan di Puri Surya Majapahit Trowulan, Dimana Bapak Andre Putra Mahkota Klenteng Tuban menyumbang Tumpeng Tahun Baru saka 1932 dan Tumpeng dibuat oleh Embah Tondonegoro dari Desa Beloh [Tan Bie Lauw] Leluhur Majapahit yang saudaranya Tan Wie Khang menjadi Raja Kaba-Kaba di Bali.                                                                                                                                                               


0 Responses So Far:

Ngiring sareng-sareng Ngelantur