PENDAKIAN PUNCAK CINTAMANI





Setiap manusia memiliki kesempatan untuk mendaki tangga,apalagi tangga panjang di gunung yang terdiri dari ribuan tingkat.Semuanya adalah semacam ujian kekuatan fisik atau jasmani.

Penulis mengunakan mendaki tangga gunung untuk merefleksikan “tujuan hidup”,seharusnya merupakan komposisi yang paling mengenai sasaran,dengan komposisi demikian,maka siapa saja bisa merasakan apa yang ingin disampaikan oleh penulis.Memang benar bahwa manusia yang memiliki “tujuan hidup” maka akan membuat orang tersebut semakin maju terus.

Manusia yang tidak memiliki “tujuan hidup”,maka akan berputar-putar di tempat semula.Jadi sewaktu setiap orang Guru mengutarakan tema karangan,mereka pasti akan menyuruh murid-murid untuk menuliskan “cita-citaKu”.Namun sewaktu ada yang bertanya mengenai tujuan hidup-ku”,jawabanku adalah “tidak ada”aku berkata”aku hanya memiliki dua kata yaitu”bergerak maju”.

Sederhana sekali ,orang seperti aku ini sama sekali tidak pernah membicarakan tentang masa depan,tidak membicarakan harapan,tidak membicarakan rencana,tidak membicarakan tujuan,juga tidak membicarakan tujuan yang aku harapkan!

Aku akui di sisi ini aku adalah seorang manusia yang sangat aneh,terhadap masa depan,aku tidak secara khusus mempertimbangkannya,aku akui aku telah terpengaruh oleh pernyataan “sekarang juga”dalam sekte “zen.Sekarang juga adalah sekarang ,detik ini.Yang telah berlalu sama sekali telah lewat,mustahil muncul lagi,relakan saja! Yang akan datang_¬sama sekali adalah mimpi dan ilusi,hampa,serta belum diketahi ! relakan saja !Jadi aku sama sekali tidak peduli dengan masa lalu maupun masa yang akan datang.Aku hidup dalam “sekarang juga”.

Aku tegaskan “sekarang juga”sekedar berharap agar pembaca bisa mengerti,aku tidak ingin menghambur-hamburkan masa hidup-ku di dunia ini,di dalam “sekarang juga” aku sangat serius menulis artikel ini dan sangat serius mengerjakan pekerjaan apapun juga.Seperti sumbangan pikiran apa yang bermanfaat bagi manusia,aku sama sekali tidak pernah pikirkan.Aku akui aku bergerak maju namun aku tidak punya tujuan hidup.

Menurut konsep waktu,aku sendiri merasa sekarang juga paling penting,usir jauh-jauh yang telah lalu dan yang akan datang.Di dalam pikiran-ku ,aku suka sekali dengan sepatah kalimat di dalam sebuah sajak “YANG BERJODOH AKAN MENETAP SEDANGKAN YANG TIDAK BERJODOH AKAN PERGI”Terus terang pada dasarnya aku adalah seorang manusia yang tidak berharga,kondisi keluarga-ku miskin,biasanya orang yang terlahir seperti aku ini sulit sekali mencapai kesuksesan besar,juga sulit sekali menjadi perhatian orang jangankan dunia.Aku sama sekali tidak berharga ,oleh sebab itu sama sekali tidak perlu menyelidiki asal usul-ku.

Menyelesaikan tugas kecil berarti telah mengerjakan tugas besar. ini adalahmotto hidupku atau factor yang aku handalkan untuk mempertahankan hidup-ku.Bersambung………………………………………………………


0 Responses So Far:

Ngiring sareng-sareng Ngelantur