HARI KEBANGKITAN NASIONAL




 KEBANGKITAN NASIONAL ke 102 jatuh 20 Mei 2010, Berita TVRI 22/05 jam 19.22 di Siarkan Seorang berkumis ber Kupluk / Topi Haji Arab dengan Beringas berkata " Kita Sembelih Orang ini Halal darahnya" kata ini di tujukan kepada Pria ganteng bernama PETRIS yang di tuduh Menyebarkan Aliran sesat dan di Tangkap massa di bawa ke kantor Majelis Ulama Indonesia untuk di Adili, Sang Pria Parlente, Ganteng, berkulit Kuning, berambut keriting mirif Obama Presiden AS dan dengan wajah Senyum Sinis malah berkata "Quran dan Hadist buatan manusia dan perlu di Perbarui..." terus 21/05 Seluruh Stasiun TV di Indonesia Menayangkan Perusakan Kantor Dewan Perwakilan rakyat daerah [DPRD] Mojokerto, Digambarkan Mobil Mobil Plat merah di hancurkan dan di Bakar sekurang kurang nya 33 Mobil menghitam tak berbentuk lagi, Juga ruangan Kantor DPRD pada hancur dan terbakar Bom Molotov, Polisi ber Rompi Hijau tampak di Gebuki dengan Besi, Kayu, ditendang  dll dan berhasil diseret Temannya untuk di Selamatkan, dan Saling Tendang, Pukul, Dorong serta Kebrutalan bisa disaksikan Dunia Tragedi Nasional yang Bangkit. Kepala Polisi Sektor [KAPOLSEK] Magersari Kota mojokerto Ajun Komisaris [AKP] I Komang Wirya di Keroyok dan di Hantam Tongkat Besi, Kayu dan Jotosan serta Tendangan hingga Kepalanya berlumuran darah dan terjungkal Roboh dan di Injak Injak massa yang kesetanan, akhirnya Pria asal Bali ini dilarikan ke Rumah Sakit terdekat, Lebih parah lagi KAPOLSEK Mojo Anyar AKP Subiyanto juga mengalami nasib yang sama di Keroyok bahklan setelah tersungkur Kepalanya di Hantam Bom Molotov hingga terbakar lah Kepala Polisi bertubuh Dempal ini dan juga untung bisa diseret rekannya diselamatkan dan dilarikan ke Rumah sakit dan entah bagaimana nasib nya.Juga Brigadir Subandriya dari POLSEK Soko pun jadi Bulan Bulanan masa hingga sekarat dan puluhan lainnya juga pada diangkut kerumah sakit masih berpakaian Dinas POLRI, Kejadian ini masih bisa menjunjung Citra POLRI dari pada Peristiwa Priuk dimana Polisi pada lari Terbirit birit dan di Evakuasi lewat Laut dan tiap hari di Tayangkan TV yang memicu Berani nya orang melawan Polisi yang dianggap Pengecut menghadapi Habib dan Mojokerto Majapahit tentunya lain dengan Jakarta, Dan Benar Polisi yang Bhayangkara majapahit kali ini masih ber Wibawa dan masih bisa memukul Mundur Para Perusuh yang untung tidak ada habib nya bahkan bisa menangkap 102 Perusuh dan di Amankan di POLRESTA dan POLSEK Kabupaten untuk dimintai Keterangan. Kelihatan Wakil Ketua DPRD Mojokerto Syaiful Fuad dan Walikota Mas'Ud memandangi Mobil Dinasnya yang jadi Arang, dan ada 25 lagi Mobil Dinas ber Plat merah juga terbakar hangus dan lainnya Mobil Tamu ber Plat hitam juga tak luput Penghancuran. kata Kepala Hubungan masyarakat [KABAK HUMAS] Mojokerto Alfiah Ernawati yang rekan Wanita nya Bagian ekonomi terluka juga Pegawai Sipil PEMDA, dan yang ikut terluka  dibawa ke Rumah Sakit


Demikianlah Hari Kebangkitan Nasional diwarnai Kebangkitan Kerusuhan, Ada apa ini ? marilah kita mundur kebelakang kita simak Berdirinya Oede Baru yang berhasil Menjatuhkan Orde lama Pimpinan Bung Karno Pendiri Negeri ini, Yang juga penggali pancasila untuk dasar negara serta membuat Persatuan Nasional Agama dan Komunis [NASAKOM] serta berhasil menyatukan Asia Afrika, Pada 1965-1966 Berdirilah Negara Islam dengan menumpas Bung Karno serta pengikut nya sampai ke Akar Akar nya dengan tuduhan Komunis Tidak ber Tuhan, Inilah Awal nya, Anak Anak pun di Ajari Anti Orang yang tidak ke masjid atau bukan Islam dan bahkan di Ajari membunuh nya hingga Bayi Bayi nya termasuk Para Guru yang mengerti Sejarah Bung Karno pada di bunuh contoh Ketua DPRD Surabaya Jawa Timur Soebarjati di Turunkan ketika ketahuan Bapak nya Guru yang di Bunuh 1965, Jadi Para Guru Zaman Bung Karno pada di Bunuh diganti Para guru baru Orde Baru yang Honorer terus terbukti Pencipta Lagu "Pahlawan Tanpa Tanda jasa" Lagu Wajib Guru hanya Guru Honorer tidak dapat Pansiun dan hidup Melarat sampai di Tayangkan TV 2010 sebelumnya juga banyak Para Guru Honorer Demo agar di Angkat Pegawai Negri Tapi sia sia terkena Lagu Pahlawan tanpa tanda jasa dan yang Ujian pun banyak tidak di luluskan Karena Guru harus di Gugu, dimana Pelajaran Budi Pekerti di Sekolah ditiadakan sejak 1967 malah pelajaran Agama Islam yang di Utamakan di pedesaan dengan yang utama adalah Quran dan hadist bahkan Dakwah pun bebas dengan Corong Pengeras Suara yang melanggar All Raaf 55 dan 205, Siar untuk Islam dimana masyarakat banyak di Tanam kan bahwa selain Islam adalah salah dan Kafir termasuk Kristen yang selalu dikatakan Tuhan tidak punya anak sebab Jesus dikatakan anak Allah oleh Kristen [Pidato Da'i ini masih diucapkan 2009] dan Masyarakat di beri Contoh oleh Pemerintah dimana Ijin Gereja dipersulit juga Agama lainnya dan banyak Gereja di Hancurkan dan di Bakardi Pedesaan milikIslam Arab Jahilliyah tanpa boleh di beritakan "nanti SARA" kata nya yang membuat Islam makin Beringas ternyata belakangan ketahuan ada UU / PNPS 1965 senjata Ampuh Islam untuk menghancurkan musuh musuh Islam dan ini memang banyak yang tidak tahu karena belum di Gebuk PNPS ini biasanya sudah Hancur di Massa Islam Pimpinan Habib barulah di Debat TV One ada Habib dengan Sinis dan Sombong bak Pemilik RI selalu menyebut PNPS 1965 yang tidak jelas artinya dan membingungkan Pemirsa hingga ingin tahu apa itu PNPS 1965 Pegangan Para habib hingga bebas menghina Agama lain dan menghancurkannya di TV dan disaksikan Dunia , lalu Mahkamah Konstitusi 2010 menolak Pencabutan UU / PNPS 1965 yang diusulkan berbagai Elemen seperti Komnas HAM, Gus Dur Almarhum dan Beberapa Organisasi Kecil Minoritas, Maka terbukalah mata masyarakat dan Para Pakar Muda Tentang adanya Undang Undang Pelecehan Agama yang hampir tiap hari TV menyiarkan Kelompok Habib dan Islam lainnya Syukuran atas tidak di Cabut nya UU / PNPS 1965 ini dan Kebrutalan langsung Abadi sejak 1965, dan lihat TVRI siaran 22 Mei 2010 masih ada Orang berkata membunuh dan darah nya halal untuk yang di tuduh Sesat Tanpa di Tangkap Polisi walaupun Mengancam Menyemblih dan Halal Darah yang di Sembelih Aneh Tapi Nyata bukan ?. Bila Sebuah Desa itu berhasil di Tumpas semua maka yang ada hanya Orang Islam maka aman lah Desa itu, Tidak ada suara Miring Anti Islam dan sejarah pun akan di Tutup Rapat dan diganti Cerita Tentang Arab dan Quran serta Hadist, Hingga Masyarakat nya Buta Sejarah sendiri bahkan tidak kenal Bung Karno yang memang namanya di Hapus dari Sejarah Islam dan selalu Mengaggungkan Arab padang Pasir serta Budaya nya serta Nabi Muhammad yang paling Hebat mengalahkan semua yang ada termasuk Budaya jawa Selamatan Leluhur, Tari Tayub dikatakan Cabul dan dilarang untung di Bali yang disebut Joget Bumbung tetap lestari dan Desa Islam ini biasa nya mencekam karena dikuasai Adat Arab Jahilliyah Penduduk penuh ketakutan dan melaksanakan Adat Arab saja seperti samroh'an, Terbangan, Pengajian Rutin dll pokok nya Islam saja. Tapi bila Desa ini masih ada Orang Kejawen yang juga Islam tapi karena ketakutan di Bunuh atau Islam KTP, maka Desa ini penuh Acara Budaya kafir seperti Wayangan, Tayuban bahkan Tajen dan masih Netral dan tepo Seliro serta ber Pancasila serta bebas berbicara tanpa ketakutan, Cerita tentang kejadian Pembunuhan Besar Besaran 1965-1966 bahkan di pedesaan Blitar malah Penumpasan Komunis hingga 1970 an jadi Cerita Tentang Kekejaman Islam masih mengakar dan di ceritakan hingga generasi sekarang ini disertai bukti bukti Nyata dan Desa ini masih menerima Pendatang yang tidak dilihat Agama nya serta Bebas ber Cerita Budaya Jawa juga ada Gereja nya Sanggar Kejawen dll Budaya seperti Ludruk, Jaranan, Bersih Deso juga Tayuban dan kelihatan Aman tentram dan terdengar Alunan Kidung Jawa nya mirip di Bali tanpa ada Pengkafiran dan pemasungan Kebebasan Nyuguh leluhur atau bakar Dupa dan Hati Masyarakat Plong enak tidak tertekan, Dan Cerita berbau Dendam ini sulit dihapuskan karena ke Arogansian Islam dimana Sanggar Kejawen banyak di Hancurkan hingga kini dengan tuduhan Sesat dan melecehkan Islam dan Banyak TV menayangkan Penghancuran ini sampai hari ini ada saja Aliran Sesat menurut Islam yang dapat giliran Penghancuran Termasuk Orang ingin Rukun berkumpul di Monumen Nasional [MONAS] di hari Kesaktian Pancasila 1 juni 2009 di Hancurkan para Habib Islam Arab Yang hadir dikejar kejar seperti Anjing dan di Pukuli Tongkat Kayu dan bambu, sampai masuk TV tiap hari, dan ini yang sulit untuk Rukun Kembali 2 Kubu Keturunan Penumpas dan yang di tumpas 1965-1966 dan sekarang Minoritas Padahal belum tentu Mereka takut karena Aparat Pemerintah masih tidak Netral dan lebih membela Islam seperti Kasus Pura majapahit Trowulan dimana Camat malah jadi Budak nya Imam Karyono yang Islam,dan Penduduk juga masih Trauma 1965 untuk membela Budaya majapahit mereka nonton dulu kuat tidak Perlindungan Budaya oleh Aparat, Maka terjadilah Kelompok 2 sisi yang kelihatan satu Desa tapi penuh Dendam dan Gosip Warung Kopi pun tetap Lestari dan Api dalam Sekam pun terjadi melihat Arogan nya para Habib yang merasa pemilik Negara ini dan Negara pun tidak memihak Minoritas malah Korban yang di Tangkap dan tidak di Lindungi dan Tiap ada Organisasi Kepercayaan selalu di Panggil Aparat untuk menjelaskan dan di Hancurkan bila tidak bisa menjelaskan Termasuk Pura majapahit Trowulan yang bisa menjelaskan tapi tetap di Tutup Camat bukannya di Lindungi karena Budaya bukan Agama, Hingga Koran MEMO 2002-2004 mulai mengungkap Pembongkaran Kuburan Massal Orang yang dibunuh dengan Cap Komunis di daerah Blitar dimana Ribuan Tengkorak Manusia yang belum tentu Dosa nya dan di Gorok dengan Klewang ini di Pajang di Koran menambah Bukti Akurat kekejaman Islam yang konon selalu berkata 'Islam datang dengan damai" padahal Menumpas penduduk Asli yang bukan Islam, Ambil contoh Sejarah Kadhiri yang menulis kejadian 1478 Tentang Penyerangan majapahit Brawijaya di Trowulan, Jelas ditulis Buku Buku Budha di bakar dan dilarang di Pelajari diganti Quran dan hadist, Penduduk yang bukan Islam di Bunuh dan yang selamat lari ke Pegunungan dan bali. Seperti Dah Hyang Nirata Dwijendra atau Sang hyang Wawu Rawuh yang hijrah ke bali, dan Brahmaraja Wilatikta XI juga sampai di Undang ke bali karena Pura / Puro / Puri / Griyo / Dalem / Rumah nya yang ada Tempat leluhur nya diserbu dan di Bom Imam Karyono tapi gagal akhirnya malah camat yang menutup atas Suruhan KH Nurhadi Ketua Fraksi PKB anggota DPRD Mojokerto begitu Gus Dur di turunkan dari Ke Presidenan 2001 yang kemarin 21 Mei 2010 DPRD Mojokerto malah di Hancurkan massa yang kini Kementrian Dalam Negeri {KEMENDAGRI] pimpinan Gunawan Fausi mengirimkan Team untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi [PEMPROV] Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten [PEMKAB] Mojokerto untuk memperoleh Gambaran Peristiwa secara jelas.

Kita mundur ke 1965-1966 Juga Jutaan Penduduk yang bukan Islam di Bunuh sampai Akar / Bayi nya dengan di Tuduh Komunis Tidak ber Tuhan bahkan malah di hitung secara matematis jumlah ada 25 juta Orang Komunis yang harus di Tumpas dan dipertanyakan kemana mereka ? hal ini biasa di Era Orde Baru Islam dimana yang terbunuh hanya dibawah 5 juta dan sisa nya harus tetap dicari hingga selalu ada kata "Bahaya Laten PKI" hingga sekarang kalau ingin menghancurkan Orang di Tambah Sesat lagi, Buku Buku yang bukan Islam pun di Larang termasuk Buku Sejarah Kadhiri Tan khoen Swie, Buku Sukarnoisme, Marhaenisme atau apapun yang berbau Soekarno yang NASAKOM bahkan buku bertulisan China pun dilarang, yang nyimpan pun bisa di Bunuh di Cap PKI, Inilah Awal Pelajaran Menumpas, Membunuh Orang dengan Darah Kafir halal semboyannya hingga di Praktek kan sampai hari ini bukti TVRI siaran 22/5 jam 19.22 WIB Berita Nasional masih menampilkan Orang berkupluk Haji Arab dengan ganas nya mau membunuh Bangsa nya yang di Tuduh Sesat dan darah Bangsa nya dianggap Halal mentang mentang Sang Kuplukan Haji Orang Arab yang seolah Pemilik Negara  di Kantor Majelis Ulama Indonesia, ini silahkan cek ke TVRI dan minta VCD kejadiannya yang di Siarkan. Jadi bangsa ini memang di Ajari kekerasan, Buku Budha tentang Dharma pun jarang di ajarkan Umum hanya kelompok kecil Budha sendiri, Pancasila pun dianggap bikinan Manusia [TV] dan selalu membesar kan quran yang katanya dari Allah tapi penganut nya suka Kekerasan bahkan membunuh dengan dalil Darah Kafir halal dan di Ucap kan di Kantor Majelis Ulama Indonesia bahkan dalam gambar Shooting di TVRI juga ada Tulisan Papan ICMI [Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia] ikut di Shooting jelas mungkin ini Kantor Bersama MUI dan ICMI, ini ICMI bisa Protes Kantor nya di Pakai berkata Membunuh Darah nya halal Tapi kalau ICMI hanya Dompleng MUI ya tidak bisa apa apa lha wong Numpang kok, Coba yang Teriak Ngancam membunuh Bukan Orang Islam pasti Polisi berani menangkap dengan Tuduhan Pengancaman, Tapi kalau habib ya Polisi pun berpikir 2 X karena dianggap pemilik Negara lah Wong SBY saja malah takut dan minta maap kepada Habib dalam peristiwa Priuk yang 3 Satpol PP mati malah Kepala satpol PP nya di Pecat untuk menyenangkan Para habib juga Kasus Achmadiah di Somasi 1 Habib Pincang SBY langsung Rapat bikin SKB apalagi Polisi yang Kepala nya bisa di ganti SBY, ini Nyata bukan Dongeng dan sah di siarkan TV, Sedang kan seperti Pura majapahit Trowulan yang bisa menyatukan Suku Ras dan Agama [SARA] dengan Memuja LELUHUR NUSANTARA malah di Serbu dan di BOM 2001 seiring Turun nya Gus Dur yang Pluralis dari Kepresidenan, hingga di Tutup Camat yang langsung Struk dan Tewas di Rumah Sakit Mojokerto, Dalang Penyerbuan dan Penutupan adalah KH Nurhadi Ketua Fraksi PKB anggota DPRD Mojokerto 1999-2004 yang Anti Gus Dur yang Pluralisme dibantu Khoirul Huda Guru Agama Islam SMP Trowulan yang juga Ketua Gerakan Pemuda Ansor [GP ANSOR] yang mencoreng NU yang kini di Ketuai DR Agil Siradj yang ingin membubarkan Departemen Agama dan MUI nya yang terbukti memecah Belah bangsa ini dalam Pidato nya di depan Ratusan Ribu massa Reformasi di Darmo Permai Surabaya 10 Mei 1998 hingga menunjang Gus Dur jadi Presiden, Komando Lapangan Penyerbuan [KORLAP] Pura majapahit Trowulan 2001 adalah Imam Karyono Takmir Masjid Unggahan Trowulan, Jadi inilah bukti Nyata, 9 tahun kemudian tepat nya 21 Mei 2010 kemudian Tempat KH Nurhadi ngantor di DPRD pun dibakar dan kisruh apakah ini kebetulan atau apa ? dibilang Karma Islam tidak percaya Karma. Tapi ya biarlah anggaplah kebetulan saja dan tidak ada Kaitan nya dengan apapun, ini Kekerasan Murni dan Pemerintah harus menurunkan Team menyelidiki apakah ada faktor Kelalaian Aparat Keamanan yang tidak mengantisipasi atau tidak mengambil langkah yang tepat mengantisipasi ini menurut anggota Komisi Nasional Hak Asasi manusia [KOMNAS HAM] Syafruddin Simaulue asal Trawas Mojokerto.

Jadi sejak terbentuk nya Negara Islam 1478 dimana masyarakat non Islam di Tumpas, Hingga Belanda bisa Eksis 350 tahun ini berkat Kepiawaian nya merangkul Budaya jawa, seperti Selamatan,Potong Kerbau kalau mau Giling di Pabrik Gula, Acara kawin Tebu yang lestari hingga kini biarpun di Anti Islam sebutan Musrik bahkan 2009 di Kuta Gede Jogja sudah berani menghidupkan Budaya Acara kawin Gederuwo yang di Haram kan Islam sejak 1967, Juga Belanda melindungi Candi Candi Leluhur majapahit bahkan menulis kembali Sejarah majapahit yang Hilang, dan membebaskan Buku Buku Agama Apapun dibaca masyarakat agar bebas memilih karena Agama adalah Pribadi dan hak yang hakiki, bahkan Bibel / Injil pun di Terjemahkan bahasa Jawa yang disebut "Alkitab Jawi Wetan" hingga kini di Pelajari di Desa yang mayoritas Kristen seperti Mojowarno Jombang hingga orang mengerti Ajaran Jesus yang di Tempeleng pipi kiri harus dikasikan yang kanan serta pelajaran bertapa 40 hari hingga bisa Mokswa atau Bangkit dari Kematian sedang Quran dahulu tidak boleh di Terjemahkan kecuali ayat Numpas kafir, darah kafir halal dll yang menguntungkan Islam dan di Dengungkan hingga detik ini oleh TV, Hingga Kemerdekaan 1945 dimana Bung Karno memakai Dasar Negara adalah "Pancasila" yang diambil dari Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular Majapahit, yang terbukti bisa Menyatukan Nusantara, dan tentunya Islam yang ingin membuat Negara ini Islam berdasarkan Quran Hadist sangat marah, hingga Darul Islam [DI] membentuk Tentara Islam Indonesia [TII] untuk menghancurkan Soekarno yang Presiden Republik Indonesia bukan Arab, bahkan Bung karno sempat di GRANAT di Cikini dan Beliau Selamat, malah Pengawal nya Oding Soehendar [1975 Kepala Provost Jawa Barat pangkat Kolonel] di Paha nya masih tertanam Pecahan Granat Nancap tulang Betis di samping Paha kiri nya dan tidak sempat di Oprasi, Pria yang sangat Setia kepada Bung Karno ini tinggal di Cimahi dalam gang yang sempit di Jawa barat, Putra nya Yudhi bekerja di Nurtanio waktu itu, Juga Kolonel Syamsudin Guru Debus Banten 1975-1980 bila Pertunjukan selalu memakai "'Zusuki" milik Hyang Suryo untuk melindas Orang tidur di Paku, :"Kendaraan Hyang Suryo ini Suci jadi bisa melindungi Debus" ucap Sang Kolonel yang banyak tahu tentang Bung Karno karena bekas Pengawal nya, disamping Kolonel Abdul Kadir dari Madura juga Mas Tomy adik Pahlawan Pembela tanah Air [PETA] Blitar  Supriadi dengan Honda TN-7 350 cc Pik Up yang juga sering ngumpul di Cimahi Jawa barat Kota Pusat Pendidikan Resimen Para Komando Angkatan darat ini. Juga Kolonel Kardjiono, Kapten Soedarko, Kolonel Palal LITBANG RPKAD dll waktu itu Gubernur Jawa barat Aang Kunaifi Komandan RPKAD Yogi S Memet yang belakangan jadi Gubernur JABAR, Juga Bung Karno pernah di Berondong dari Pesawat MIG XV buatan Rusia yang di piloti Kapten Penerbang Maukar, malah Pesawat nya jatuh di Sawah sehabis nembak Bung Karno yang Manusia Tersakti di Dunia bahkan juga Terpandai di Dunia titel DOKTOR Bung Karno 26, dengan Bukti Presiden Amerika Jhon F Kenedy Tewas tertembak, Presiden Mesir Anwar Syahadat juga Tewas tertembak, Gandhi Perdana Mentri India dan keluarganya pada Tewas terbunuh senjata Api, Reagan Presiden Super Power juga sempat tertembak Pistol kecil, Paus dari Roma juga tertembak Pistol dll, Tapi Bung Karno tetap Sehat biarpun ditembak berkat punya Keris Kecil dalam Tongkat Komando nya yang selalu dibawa kemanapun pergi, bahkan di Granat, di Bom dll tetap Selamat malah Ironis mati nya dalam status tahanan Republik Indonesia yang didirikannya. Dan akhirnya Beliau di Lengser kan 1967 setelah Pengikut nya yang Jutaan di Tumpas Habis dengan cap Komunis tidak ber Tuhan oleh Islam 1965-1966, dan Menjadilah Negara ini Negara Islam dimana Gereja Gereja kemudian di hancurkan dan Ijin nya dipersulit sejak 1967, Candi Candi, Punden leluhur pun di hancurkan, Bahkan Bupati yang Islam pun melarang Larung Sesaji [Pakelem] di Telaga Ngebel Ponorogo Kota warok, Pokok nya Islam lah Penguasa Republik ini, hingga Ajaran kekerasan di Tanam kan sejak Bayi, serta Ajaran darah kafir halal juga tertanam di Otak Penganut Islam yang fanatik hingga bisa dilihat di TV tiap hari penuh Kekerasan yang ingin menggabungkan Islam dengan Ajaran jawa agar jadi Islam yang baik malah di Hancurkan di cap Sesat karena quran dan hadist tidak bisa bersekutu dengan Ajaran kafir, Hingga Bali yang Pelestari Budaya majapahit hinggga TV tiap hari menayangkan acara Budaya yang Men Dunia pun di Bom 2 X  kini pun dirambah kekerasan kalau Pilkada.

Inilah sebab nya mengapa Bangsa ini jadi bangsa yang keras dan gemar Pengrusakan ? ini adalah didikan Islam, Dimana Ajaran Para leluhur yang Adilihung JUJUR SABAR NARIMO sudah di LUPA kan, Adat pun juga di Larang seperti Budaya "NYUGUH'" [Bali Odalan dan Caru] para leluhur karena di Arab tidak ada Sarana Buah dan alat Suguhan nya yang ada hanya Pasir dan Kurma, Dewi Sri yang di Percaya Dewi Padi pun tidak di Kenal lagi karena di Arab tidak ada Padi, tadi Pagi [TV] sawah dihantam Banjir bandang nya Sabdopalon di Jakarta, Jawa barat dan tengah, Sumatra, Nusan Tenggara barat juga sulawesi hingga gagal panen ini membuktikan Dewi Sri tidak mau di Makan Orang yang tidak mencintai NYa dan Suami Dewi Sri yaitu Wisnu berupa Air menghantam Sawah, kalau tidak Banjir ya wereng nya Bhatara kala yang juga tidak pernah di caru atau di Suguh , karena Islam melarang bersekutu dengan Setan, Sedang Bali Bhatara Kala malah di Caru agar tidak marah, berapa sih harga Caru ? kalau Pagebluk kan tambah Parah caru nya Manusia banyak yang mati seperti Banyak nya Kecelakaan merenggut korban Jiwa untuk Caru seperti Bis Masuk Jurang sedalam 200 meter di Blitar Selatan bebrapa hari yang lalu dan TV selalu menyiarkan Kecelakaan tiap hari disamping Tanda Tanda Kutuk Sabdopalon seperti Banjir Bandang, Lihat Pedesaan di Bali begitu Aman Tenteram, Pura Durga Kutri Mahendradata selama 1000 tahun tetap Lestari dan di Upacarai, tidak ada Wereng menyerang, Hasil Panen untuk Penduduk serba cukup juga untuk makan para Touris dan Pendatang dari Jawa, Penduduk Pedesaan demikian jujur nya Pintu Rumah tidak pernah di Kunci, sedang di Jawa banjir pun Orang enggan mengungsi takut harta nya di jarah maling yang malah dianggap Fa'i dan Halal di curi, Sampai Orang jujur pun oleh Islam dikatakan bodoh itu Biokong Komang Edi Mobil nya dilarikan ke Sirubondo dan Nebus pada Kyai haji 40 juta, dan masih banyak contoh contoh yang sudah diungkap terdahulu hingga bosan mengulang ulang lagi.

Ada sebab ada Akibat bukan ? Pelajaran leluhur sudah di Abaikan, seperti Raden Ajeng Kartini yang ingin Bebas Sekolah seperti Pria malah dianggap Pahlawan karena buta nya Islam pada Sejarah majapahit, dimana Zaman majapahit Wanita bisa jadi Raja kalau di Arab hanya di tutupi kelihatan mata nya saja untuk teman tidur dan TKI Wanita banyak yang pulang mati dari Arab karena di perkosa. Sampai Pidato Terakhir Bung karno pun diabaikan juga "Jangan sekali kali Meninggalkan Sejarah" atau JASMERAH jadi bangsa yang Besar adalah Bangsa yang mengerti Sejarah nya, Bangsa ini setelah Menumpas Bung karno malah belajar dengan hafal sejarah Arab dengan pahlawan Pahlawan Perang Penumpas Kristen Jesus yang bisa merubah Gereja jadi Masjid serta Kitab nya bahkan malah ingin ke Palestina perang dengan Israel saat ini, kan Aneh ? sampai ingin belajar Aksara jawa Kuna pun harus sekolah ke LEDEN Belanda ini sangat memalukan, belajar bahasa sendiri mesti ke Luar Negri karena Dalam Negri yang di pelajari bahasa Arab, hingga Ujian nasional [UNNAS] Bahasa Indonesia jadi mesin Pembunuh, Tapi mengapa belum sadar juga bangsa ini ? itulah Kebodohan, Bangsa ini de mikian Bodoh nya dan malah dibawah garis ke Tololan, memiliki Tanah Subur makmur Air Melimpah malah Cinta Padang pasir yang tidak ada Air nya, ini kalau Tuhan mengabulkan mau jadi apa bangsa ini ? Tanah jadi padang pasir dan Susah air dan Muhammad pun terpaksa Mencintai Mekah karena di Lahirkan disana bukan di Jawa Jadi Beliau tetap menganjurkan "Cintailah Tempat Kelahiranmu" lha Orang Jawa malah melanggar Sabda Nabi untuk mencintai Tempat Kelahiran malah mencintai Arab yang bukan tempat kelahirannya bahkan Rumah Nabi Muhammad pun kini malah di Hancurkan untuk Mall jadi Arab pun tidak mencintai Nabi nya takut di Kultuskan lha kita malah demikian mengkultuskan Nabi Orang Arab yang Jahilliyah hingga Nabi turun di Arab bukan di Jawa yang Jowo dan Tepo Seliro Adiluhung Budaya nya yang tidak perlu diturunkan Nabi lagi kan sudah ber Pancasila dan bisa Merukunkan Nusantara bukan seperti Arab yang dahulu saling Tumpas karena Biadab nya Adat Budaya nya yang di Tulis dalam Sejarah juga yang banyak bisa di Baca itu Samson di bikin Buta juga ada buku nya, Itu LAPINDO bila mengering akan jadi padang pasir, kan tidak bisa Hidup Bangsa ini yang biasa hidup Enak di Buai Alam nya yang Subur makmur Gemah Ripah Loh Jinawi Kayu dan Tongkat jadi Tanaman. Jadi Marilah kita benar benar bangkit secara Nasional bukan membangkitkan Arab Jahilliyah untuk menggeser Nasionalisme.

[Tuisan bersama Keluarga Besar Universitas marhaen yang didirikan Bung Karno 1963 ditambah Informasi TV, Koran dan Pandangan Mata Ustad yang buka Toko atau Noko desekitar DPRD jadi melihat Kejadian]


0 Responses So Far:

Ngiring sareng-sareng Ngelantur