LANJUTAN PURA MAJAPAHIT GWK


Pada hari anggara kasih Prangbakat diresmikan Palungguh Hyang Prabu Airlangga oleh Sri Brahmaraja XI sedangkan candi Siwa-Buddha/Palungguh Pratima Buddha Berdiri yang umurnya ratusan tahun yang di iring oleh Sri Brahmaraja dari Pura Majapahit Pusat Trowulan telah diresmikan juga pada hari Tumpek Wayang,baru kemudian di pelaspas dan Ngenteg Linggih yang dipuput oleh Ida Pedanda Bang Manuaba dari pihak Siwa sidanta dan Bante dari Surabaya dari Buddhanya,jadi semua persembahan di Pura Majapahit GWK memakai adat Siwa-Buddha,yang artinya memakai bebantenan ala Siwa(yang lumrah dipakai adat Bali) dan banten Buddha(yang lumrah dipakai adat penganut Buddha) pada purnama ke 5 tahun 2006. Jadi lengkaplah sudah tata cara kami memuja Beliau di Pura Majapahit Gwk,tetapi sampai saat ini masih juga ada suara-suara miring dari orang-orang Bali sendiri,malah mempertanyakan kenapa di Majapahit Gwk Dan Majapahit Jimbaran di jaga oleh Bikshu dan Bikshuni ? jawabannya adalah karena kami mempraktek nyatakan ageman Siwa Buddha,bukan siwa sidanta saja maksubnya kami welcome sama siapapun yang datang ngatur ayah dan bakti pada beliau tanpa memandang ageman tiap-tiap keturunan beliau sesuai dengan keyakinan-Nya,baik dari Siwa sidantha/Hindu Bali,Buddha,Muslim,Kristen maupun Aliran kepercayaan asalkan dia memang betul-betul bakthi dengan tulus iklas kenapa di larang ???? Apakah Batara-Batari leluhur Majapahit hanya milik orang Bali saja atau milik orang Jawa saja,semua itu keliru janganlah kita sudah kecil lagi memecah diri lagi,justru dengan adanya Pura Majapahit GWK diharapkan wawasan masyarakat yang sempit menjadi terbukadan lebih luas.Teladanilah leluhur/pendahulu kita yang dapat mempersatukan NUSANTARA dengan Bineka tunggal ika-Nya,kalau kita lihat dari sejarah bahwa runtuhnya Majapahit karena ulah dari dalam sendiri yang kurang menyeleksi pengaruh dari luar sehingga kita di kotak-kotak dan dipecah belah bertikai dengan saudara kita sendiri.Apakah kalian ingin mengulang sejarah yang buruk atau memperbaiki sejarah untuk bangkit kembali ??? Semua itu berpulang pada pribadi masing-masing……. To be continue…….


0 Responses So Far:

Ngiring sareng-sareng Ngelantur