KESENANGAN DAN KENIKMATAN


Aku menolak penyiksaan diri.Aku menginginkan sukha(kesenangan/kenikmatan).Manusia pada umumnya memiliki sebuah konsef yaitu shadaka harus menjalani penyiksaan diri barulah disebut melatih diri,pernah ada banyak Maha Bhiksu dan Guru Agung,mereka menyepi di dalam pedalaman gunung,menjalani pelatihan diri yang amat menyengsarakan,makan tidak kenyang,pakaian compang-camping,menerima segala macam siksaan,tujuannya adalah ingin melepaskan diri dari segala klesa duniawi agar bisa terlahir di shukawatiloka atau terlahir sebagai Dewa pada umumnya dalam reinkarnasi pada kehidupan mendatang. Di India banyak sekali shadaka yang sangat menjunjung konsef penyiksaan diri seperti ini,lagi pula banyak sekali bentuk dari bermacam-macam penyiksaan diri. Sakyamuni Buddha juga pernah menyiksa diri di “hutan penyiksaan diri”(dusun uruvela) selama 6 tahun.Kemudian beliau menghentikan penyiksaan dirinya,beliau berpendapat bahwa” penyiksaan diri bukanlah jalan kebenaran”. Di dalam sutra kita bisa paham bahwa demi membuat manusia percaya kepada Buddha barulah sang Buddha menjalani penyiksaan diri selama 6 tahun.Sebenarnya penyiksaan diri bukanlah final.Aku sering merenungkan……mengapa melatih diri harus menyiksa diri ?Apakah dengan menyiksa diri barulah bisa melatih diri ?Dengan menyiksa diri lantas menginginkan Shukawatiloka ?Dengan melatih penyiksaan diri lantas mengiginkan shuka seperti Dewa pada umumnya ? bukankah ini kontradiksi namanya ? MENGAPA KITA TIDAK MENGGUNAKAN “SHUKA” UNTUK MELATIH DIRI ? APAKAH DENGAN SHUKA TIDAK BISA MELATIH DIRI ? DI DALAM KONSEF-KU,CARA BERPIKIR-KU BERBEDA DENGAN ORANG AWAM,AKU MESTI MEMILIKI SEDIKIT UANG UNTUK MENCUKUPI KEHIDUPAN-KU DAN TIDAK KUATIR LAGI ITU SUDAH CUKUP,AKU INGIN MINUM SEDIKIT ARAK BERKWALITAS UNTUK MELANCARKAN PEREDARAN DARAH-KU,PIKIRAN LEBIH SEGAR DAN HIDUP LEBIH BERSEMANGAT,AKU INGIN SESEKALI BERNYANYI UNTUK MENYINGKIRKAN KESEDIHAN DAN KEBOSANAN DI DALAM HATI-KU,AKU BUTUH PELAYAN WANITA UNTUK MEMBANTU-KU DALAM MENGURUS BEBERAPA TUGAN KESEHARIAN SUPAYA AKU SAMA SEKALI TIDAK KAWATIR APAPUN JUGA.DENGAN DEMIKIAN AKU SANGAT TENANG BERSADANA DAN MEMBABARKAN DHARMA.KARENA ITU KONSEF-KU ADALAH ; UANG BISA DIGUNAKAN UNTUK MENJALANKAN KEGIATAN SOSIAL.ARAK UNTUK MENYENANGKAN SUASANA HATI.LAGU—SUARA HATI YANG BAHAGIA.SEKS KENIKMATAN PERCINTAAN(KECUALI BHIKSU).semua ini belum tentu adalah dosa,jika dikendalikan dengan sangat indah,sangat bahagia,ada manfaatnya bagi kehidupan orang normal,semua ini adalah keluhuran hidup,masa hidup di dunia saha tidak terlalu panjang,dikurangi waktu anak-anak dan masa tua maka waktu yang benar-benar bermanfaat singkat sekali.Hidup ini sudah terlalu menderita mengapa mencari lagi penderitaan untuk diri sendiri ?Memgapa tidak kita jadikan alam saha menjadi alam shukawati,untuk apa menunggu sampai kehidupan mendatang!dalam kehidupan kita ini kita bisa mencapainya.kita bisa mengubah dunia saha menjadi dunia shukawati bahkan menjadi alam yang shuka.Kita jangan melatih diri dengan menyiksa diri,kita harus melatih diri dengan “shuka”.Di dalam sekte zen ada sebuah kisah sbb: Seorang shadaka zen dikejar oleh seekor beruang besar,beruang bessar membuka lebar-lebar mulutnya dan memperlihatkan taringnya serta memainkan cakarnya,shadaka zen melarikan dirinya sampai ketepi jurang dan bertemu dengan jalan buntu.Sewaktu beruang besar mendekat,jalan satu-satunya bagi shadaka Zen adalah meloncat kebawah jurang.Untungnya,shadaka Zen mampu meraih sebatang ranting pohon yang tumbuh di tepi jurang,ranting pohon menggantung dirinya tidak jauh dari tanah.Namun kejadian yang lebih sial datang,ada seekor macan mondar-mandir di bawah ranting pohon serta mengaum tanpa henti kepadanya sedang menunggu jatuhnya shadaka Zen tersebut.Diatas ada beruang di bawah ada macan.Ia tidak bisa berbuat apa-apa.Tepat pada saat itu,shadaka Zen melihat di pinggir batujurang tumbuh arbei yang ranum dan segar memerah,shadaka Zen tidak menghiraukan kritisnya lingkungan di sekitarnya.Sebuah cairan yang manis dan segar seperti amertha,meresap kedalam jiwa dan raga.Saat itu shadaka Zen tersebut langsung mencapai pencerahan.Aku menghayati tingkat pencerahan shadaka Zen tersebut adalah sebagai berikut : 1.Masa lalu seperti beruang---ia tidak menghiraukannya. 2.Masa datang seperti macan---ia tidak memikirkannya. 3.Mengigat sekarang juga___seperti amertha sungguhan.kemudian---- 4.Beruang tidak berhasil memangsa shadaka Zen sehingga beruang akan pergi dengan sendirinya.Macan tidak sabar lagi menunggu sehingga akan pergi juga,bagaimanapun setiap masalah pasti akan berakhir. 5.Sekarang juga makan arbei adalah hal yang paling menyenangkan. Kisah shadaka Zen ini seperti suara Dharma yang berasal dari tempat yang sangat jauh dan suram,sebuah kisah yang sangat biasa,namun membuat-ku sangat terguncang,aku menghayati pentingnya “shuka”,jangan memikirkan masa lalu dan masa depan,”shuka sekaranglah yang sangat penting. Kekuatan supranatural yang tidak terhingga adalah “shuka”.Maitri,karuna,mudita dan upeksa adalah “shuka”.Mencapai tanpa rintangan adalah “shuka”.Berdana untuk menyelamatkan dunia adalah”shuka” BERSAMBUNG..........


1 Responses So Far:

naei.blogspot.com mengatakan...

jadi bingung... harusnya gimna... proses menemukan kebahagiaan diri tahapannya bagaimnasi...

Ngiring sareng-sareng Ngelantur